Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 |
121
13. Case Notification Rate CNR semua kasus TB per 100.000
penduduk 97
95 70 tw 3 th
2016 14. Case Detection Rate CDR kasus
TB 50
43 29 tw 3
th 2016 15. Angka keberhasilan pengobatan
Success Rate kasus TB 90
87 54 tw 3
th 2016 16. Persentase hasil pemeriksaan
kesehatan jemaah haji 3 bulan sebelum operasional
65 75,10
97,61 17. Persentase Bayi Usia 1 tahun
yang mendapat Imunisasi dasar lengkap
91,5 72,6
80 18. Persentase DesaKelurahan
Universal Child Immunization 86
59,01 64,13
19. Persentase situasi Matra yang dilakukan upaya kesehatan
30 -
10 20. Jumlah kasus sesuai AFPPD3I
dapat diambil spesimen ≥
2 1,70100.0
00 penduduk
0,9100.000 penduduk
21. Jumlah kabkota dan rumah sakit yang terevaluasi program AFPPD3I
12 kabkota dan 14 RS
12 kabkota
dan 14 RS 12 kabkota
dan 14 RS 22. Jumlah kasus discharded campak
2100.000 penduduk
0,67100.000 penduduk
23. Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon
70 83,3
96,17
Tabel 3.46 Perbandingan Capaian Kinerja s.d. Akhir Periode Renstra
No Sasaran
Strategis Indikator Kinerja
Target Akhir
Renstra 2019
Realisasi Thn
2016 Tingkat
Kemajuan
1 2
3 4
5 6=4-5
1 Menurunnya
angka kesakitan dan kematian
akibat penyakit menular langsung
1 KabKota yang meningkat
capaian program P2ML dan P2B2
12 12
2 KabKota yang mencapai
Eliminasi Malaria 12 kabkota
7 kabkota
5 3
Persentase KabKota dengan IR DBD 49 per
100.000 penduduk 68
40 28
4 Angka kesakitan
penderita DBD per 100.000 penduduk
46 per 100.000
penduduk 57,3 per
100.000 penduduk
11,3
5 Cakupan tatalaksana
penderita diare 100
95,81 4,19
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 |
122
6 Persentase KabKota
yang melakukan deteksi dini Hepatitis B pada
kelompok berisiko 25
1 kab 8,5
2 kab 16,67
7 KabKota yang mencapai
Eradikasi Frambusia 12 kabkota
6 kabkota
6 kabkota 8
KabKota yang mencapai Eliminasi Kusta
12 kabkota 12
kabkota 9
Persentase kasus gigitan hewan penyebar rabies
yang ditangani 100
80,12 19,88
10 Cakupan Tatalaksana
ISPA Pneumonia Balita 60
66,29 6,29
11 Jumlah KabKota endemis
Filariasis yang melakukan Pemberian Obat Massal
Pencegahan POMP Filariasis menuju eliminasi
Filariasis mf rate 1 7
kabkota Thn 2016
terakhir POPM di
Prov Riau, jadi th 2019
sdh tdk ada POPM lagi
12 Menurunnya persentase
prevalensi HIV 0,5
Persentase IMS yang diobati
100 98,8
1,2 Persentase orang yang
mendapat tes HIV dan mengetahui hasilnya
100 98
2
Persentase ODHA yang mendapat pengobatan
ARV 94
84,14 9,86
Persentase ibu hamil HIV positif menerima ARV
100 84
16 Prevalensi HIV pada
populasi resiko tinggi 5
0,2 Tidak bisa
dibandingk an
13 Case Notification Rate
CNR semua kasus TB per 100.000 penduduk
112 70
42 14
Case Detection Rate CDR kasus TB
65 29
36 15
Angka keberhasilan pengobatan Success
Rate kasus TB 96
54 42
16 Persentase hasil
pemeriksaan kesehatan jemaah haji 3 bulan
sebelum operasional 80
97,61 17,61
17 Persentase Bayi Usia 1
tahun yang mendapat Imunisasi dasar lengkap
93 80
13
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 |
123
18 Persentase
DesaKelurahan Universal Child Immunization
92 64,13
27,87
19 Persentase situasi Matra
yang dilakukan upaya kesehatan
90 10
80
20 Jumlah kasus sesuai
AFPPD3I dapat diambil spesimen
≥ 2
0,9100.000 penduduk
1,1100.000 penduduk
21 Jumlah kabkota dan
rumah sakit yang terevaluasi program
AFPPD3I 12 kabkota
dan 14 RS 12 kabkota
dan 14 RS
22 Jumlah kasus discharded
campak 2100.000
penduduk 0,67100.000
penduduk 1,33100.00
0 penduduk 23
Persentase sinyal kewaspadaan dini yang
direspon 90
96,17 6,17
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 |
124
Tabel 3.47 Perbandingan Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2016
No Sasaran
Strategis Indikator Kinerja
Kinerja Anggaran
Target Realisasi
Capaian Kegiatan
Fisik Keuangan
1 2
3 4
5 6=54100
7 8
9 1
Menurunnya angka
kesakitan dan
kematian akibat
penyakit menular
langsung 1
KabKota yang meningkat capaian
program P2ML dan P2B2
12 12
100 Peningkatan
Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang dan
Penyakit Menular lainnya 100
95,94
2 KabKota yang
mencapai Eliminasi Malaria
7 kabkota
7 kabkota 100
Peningkatan Cakupan Tata Laksana dan
Kualitas Program Pengendalian Malaria
100 88,14
3 Persentase KabKota
dengan IR DBD 49 per 100.000 penduduk
62 40
65 -
Pengendalian Penyakit Menular DBD
- Pengadaan Alat
Fogging dan bahan- bahan Fogging
100 100
75,68 98,77
4 Angka kesakitan
penderita DBD per 100.000 penduduk
49 per 100.000
penduduk 57,3 per
100.000 penduduk
64 -
Pengendalian Penyakit Menular DBD
- Pengadaan Alat
Fogging dan bahan- bahan Fogging
100 100
75,68 98,77
5 Cakupan tatalaksana
penderita diare 98,7
95,81 97,07
Pengendalian Penyakit Diare
98,00 79,08
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 |
125
6 Persentase KabKota
yang melakukan deteksi dini Hepatitis B
pada kelompok berisiko
8,5 1 kab
8,5 100
Pengendalian Hepatitis Virus
98 84,47
7 KabKota yang
mencapai Eradikasi Frambusia
6 kabkota
6 kabkota
100 - Survey Kusta
Frambusia Tidak tersedianya alokasi
khusus untuk kegiatan penemuan penderita
padahal hal itu yang menjadi dasar kegiatan di
P2-Frambusia 100
87,18
8 KabKota yang
mencapai Eliminasi Kusta
12 kabkota
12 kabkota
100 Survey Kusta Frambusia
100 87,18
9 Persentase kasus
gigitan hewan penyebar rabies yang
ditangani 100
80,12 80,12
Peningkatan Pengendalian Penyakit
Bersumber Binatang dan Penyakit Menular Lainnya
100 95,94
10 Cakupan Tatalaksana
ISPA Pneumonia Balita
60 66,29
110,48 -
Pengendalian Penyakit ISPA
- Peningkatan Kapasitas
Manajemen petugas puskesmas dlm
pengendalian ISPA APBNRp.90.442.000
98
100 88,36
100
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 |
126
11 Jumlah KabKota
endemis Filariasis yang melakukan
Pemberian Obat Massal Pencegahan
POMP Filariasis menuju eliminasi
Filariasis mf rate 1
7 kabkota
7 kabkota
100 Survey Darah Jari
Filariasis 100
81,24
12 Menurunnya
persentase prevalensi HIV
0,5 Intensifikasi Penemuan
Kasus HIV dan IMS 100
93,84
a. Persentase IMS yang diobati
100 98,8
98,8 b. Persentase orang
yang mendapat tes HIV dan mengetahui
hasilnya 99
98 99,3
c. Persentase ODHA yang mendapatkan
pengobatan ARV 89
84,14 89,4
d. Persentase ibu hamil HIV positif
menerima ARV 96
84 87,5
e. Presentase HIV pada populasi resiko
tinggi 5
0,2 100
13 Case Notification Rate
CNR semua kasus TB per 100.000
penduduk 97
70 72,2
Peningkatan kapasitas dan cakupan dalam
pengendalian TB APBD Rp.147.564.000
100 93,73
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 |
127
14 Case Detection Rate
CDR kasus TB 50
29 58
Provinsi yang melaksanakan
manajemen program TB sesuai standart APBN
Rp. 166.860.000 100
85,2
15 Angka keberhasilan
pengobatan Success Rate kasus TB
90 54
60 Peningkatan Kapasitas
dan Cakupan Dalam Pengendalian TB
100 93,73
16 Persentase hasil
pemeriksaan kesehatan jemaah haji
3 bulan sebelum operasional
65 97,61
150,17 Peningkatan program
kesehatan haji 100
89,24
17 Persentase Bayi Usia
1 tahun yang mendapat Imunisasi
dasar lengkap 91,5
80 87,4
- Peningkatan
Kemampuan SDM Imunisasi
- Pengadaan Sarana
Pendukung Imunisasi -
Kampanye CampakPolio
100 100
100 82,63
47,01 98,10
18 Persentase
DesaKelurahan Universal Child
Immunization 86
64,13 74,5
Peningkatan Cakupan Imunisasi di Daerah
Fokus Dalam Rangka Akselerasi GAIN UCI
100 93,39
19 Persentase situasi
Matra yang dilakukan upaya kesehatan
30 10
33,33 Pengelolaan Kesehatan
Matra 90,20
71,93
20 Jumlah kasus sesuai
AFPPD3I dapat diambil spesimen
≥ 2
0,9100.000 penduduk
45 Surveilans Penyakit yang
Dapat Dicegah Dengan Imunisasi PD3I
90,90 81,16
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 |
128
21 Jumlah kabkota dan
rumah sakit yang terevaluasi program
AFPPD3I 12
kabkota dan 14 RS
12 kabkota
dan 14 RS
100 Surveilans Penyakit yang
Dapat Dicegah Dengan Imunisasi PD3I
90,90 81,16
22 Jumlah kasus
discharded campak 2100.000
penduduk 0,67100.000
penduduk 33
Surveilans Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi PD3I 90,90
81,16
23 Persentase sinyal
kewaspadaan dini yang direspon
70 96,17
137,38 Peningkatan Surveilance
Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah
100 97,87
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 |
129
Tabel 3.48 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Tahun 2016
No Sasaran
Strategis Indikator Kinerja
Capaian Kinerja
Penyerapan Anggaran
Tingkat Efisiensi
1 2
3 4
5 6=4-5
1 Menurunnya
angka kesakitan dan
kematian akibat penyakit
menular langsung
1 KabKota yang
meningkat capaian program P2ML dan
P2B2 100
95,94 4,06
2 KabKota yang
mencapai Eliminasi Malaria
100 88,14
11,86 3
Persentase KabKota dengan IR DBD 49
per 100.000 penduduk 65
75,68 -10,68
4 Angka kesakitan
penderita DBD per 100.000 penduduk
64 75,68
-11,68 5
Cakupan tatalaksana penderita diare
97,07 79,08
-17,99 6
Persentase KabKota yang melakukan deteksi
dini Hepatitis B pada kelompok berisiko
100 84,47
15,53
7 KabKota yang
mencapai Eradikasi Frambusia
100 87,18
12,82
8 KabKota yang
mencapai Eliminasi Kusta
100 87,18
12,82 9
Persentase kasus gigitan hewan penyebar
rabies yang ditangani 80,12
95,94 -15,82
10 Cakupan Tatalaksana
ISPA Pneumonia Balita
110,48 88,36
22,12 11
Jumlah KabKota endemis Filariasis yang
melakukan Pemberian Obat Massal
Pencegahan POMP Filariasis menuju
eliminasi Filariasis mf rate 1
100 81,24
18,76
12 Menurunnya persentase
prevalensi HIV -
93,84 -
a. Persentase IMS yang diobati
98,8 93,84
4,96 b. Persentase orang
yang mendapat tes HIV dan mengetahui
hasilnya 99,3
93,84 5,46
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 |
130
c. Persentase ODHA yang mendapat
pengobatan ARV 89,4
93,84 -4,44
d. Persentase ibu hamil HIV positif menerima
ARV 87,5
93,84 -6,34
e. Prevalensi HIV pada populasi resiko tinggi
100 93,84
6,16 13
Case Notification Rate CNR semua kasus TB
per 100.000 penduduk 72,2
93,73 -21,53
14 Case Detection Rate
CDR kasus TB 58
85,2 -27,2
15 Angka keberhasilan
pengobatan Success Rate kasus TB
60 93,73
-33,73 16
Persentase hasil pemeriksaan kesehatan
jemaah haji 3 bulan sebelum operasional
150,17 89,24
60,93
17 Persentase Bayi Usia
1 tahun yang mendapat Imunisasi dasar lengkap
87,4 82,63
47,01 4,77
18 Persentase
DesaKelurahan Universal Child
Immunization 74,5
93,39 -18,89
19 Persentase situasi
Matra yang dilakukan upaya kesehatan
33,33 71,93
-38,6
20 Jumlah kasus sesuai
AFPPD3I dapat diambil spesimen
45 81,16
-36,16 21
Jumlah kabkota dan rumah sakit yang
terevaluasi program AFPPD3I
100 81,16
18,84
22 Jumlah kasus
discharded campak 33
81,16 -48,16
23 Persentase sinyal
kewaspadaan dini yang direspon
137,38 97,87
39,51
3.2.4 Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak
menular; meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular
Indikator tercapainya sasaran “Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular; meningkatnya pencegahan
dan penanggulangan penyakit tidak menular” diukur melalui indikator
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 |
131 kinerja dengan target, realisasi, dan capaian dapat dilihat pada tabel
berikut: Tabel 3.49
Capaian Kinerja pada tahun 2016 No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target
Realisasi Capaian
1 2
3 4
5 6
=5410 1.
Menurunnya angka kesakitan
dan kematian akibat penyakit
tidak menular; meningkatnya
pencegahan dan penanggulangan
penyakit tidak menular
1. Persentase Puskesmas yang
melaksanakan pengendalian PTM
terpadu 20
6,83 34,15
2. Persentase KabKota yang
melaksanakan kebijakan Kawasan
Tanpa Rokok KTR minimal
50 sekolah 20
3. Persentase DesaKelurahan
yang melaksanakan
kegiatan Pos Pembinaan
Terpadu Posbindu PTM
20 29,30
146,5
4. Persentase perempuan usia 30
sampai 50 tahun yang dideteksi dini
kanker serviks dan payudara
20 13,65
68,25
5. Persentase KabKota yang
melakukan pemeriksaan
kesehatan pengemudi di
terminal utama 20
- -
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 |
132
1. Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu
Merupakan persentase Puskesmas yang melaksanakan pelayanan terintegrasiterpadu, dimana setiap kunjungan pasien telah dilakukan tata
laksana deteksi dini faktor risiko Penyakit Tidak Menular PTM. Realisasi Provinsi Riau pada tahun 2016 adalah 6,83, dengan capaian 34,15.
Masih rendahnya capaian disebabkan karena belum terlatihnya Sumber Daya Manusia SDM, dimana Tenaga Kesehatan belum memperoleh
pelatihan pelayanan PANDU di Fasyankes. Tabel Berikut menampilkan realisasi Pukesmas PANDU di setiap KabupatenKota di Provinsi Riau;
Grafik 3.26 Persentase Puskesmas Yang Melaksanakan Pengendalian PTM Terpadu
Di Provinsi Riau Tahun 2016
2. Persentase KabKota yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok KTR minimal 50 sekolah
Merupakan persentase Kabupaten yang 50 sekolahnya telah memiliki kebijakan dan melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok KTR. Pada
tahun 2016 belum ada KabupatenKota di Provinsi Riau yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok KTR, hal ini disebabkan oleh belum
2 4
6 8
10 12
4 5
4 9
7 9
6 5
6 10
6 11
Capaian Program