Persentase desa siaga aktif

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 | 258 ayam mati mendadak, air sumur menjadi keruh, ibu-ibu tidak mau menimbangkan anaknya di posyandu. Kegiatan ini dilakukan setiap saat dan sepanjang tahun. - Adanya pertemuan tindak lanjut dalam pemecahan masalah mencari solusinya 1 bulan sekali - Adanya kegiatan peningkatan ketrampilan bagi kader dan toma dan masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya yang ada 2 kalitahun contohnya kegiatan masyarakat untuk memanfaatkan tanaman obat, mengenal obat tradisional - Adanya kunjungan rumah oleh kader dan toma untuk melakukan intervensi Indikator Output keluaran adalah indikator untuk mengukur seberapa besar hasil kegiatan yang dicapai di suatu Desa dan Kelurahan dalam rangka pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. Indikator keluaran terdiri atas hal-hal berikut: - Berfungsinya poskesdes atau UKBM lainnya. - Berfungsinya system survailancepengamatan sederhana yang meliputi penyakit, pertumbuhan dan perkembangan balita, lingkungan dan perilaku. - Berfungsinya system kesiapsiagaan masyarakat dalam kedaruratan sehari-hari dan bencana. Indikator outcome adalah indikator untuk mengukur seberapa besar dampak dari hasil kegiatan di desa kelurahan dalam rangka pengembangan Desa Siaga Aktif. Indikator dampak terdiri atas hal-hal berikut ini: - Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan dasar. - Meningkatnya pemanfaatan dan pengembangan UKBM, seperti Posyandu, Polindes - Intensifnya pelaporan kasus kegawatdaruratan dan Kejadian Luar Biasa KLB - Cakupan rumah tangga yang memperoleh penyuluhan keluarga Sadar Gizi dan PHBS. - Meningkatnya jumlah penduduk yang sembuhmembaik dari sakitnya. Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 | 259 Tabel 3.92 Capaian Indikator Persentase Desa Siaga Aktif Di Provinsi Riau Tahun 2016 Indikator Hasil Satuan Target Realisasi Capaian Persentase desa siaga aktif Persen 80 85,84 107,31 Persentase desa dan kelurahan siaga aktif tahun 2014 s.d 2016 dinilai berhasil karena capaian indikator melebihi target Provinsi, dengan realisasi tahun 2015 sebesar 81,3 dari target 75 dengan capaian 108,4, dan 2014 sebesar 79,8 dari target 70 dengan capaian 116,67, sedangkan di tahun 2016 data terakhir November 2016 dengan target 80 dan realisasi menjadi 86,84 dengan capaian 107,31. Perlunya percepatan terwujudnya masyarakat desa dan kelurahan yang peduli, tanggap, dan mampu mengenali, mencegah serta mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi secara mandiri diharapkan derajat kesehatannya dapat meningkat secara baik. Pemberdayaan dan penggerakkan masyarakat haruslah terus digiatkan dalam mencapai desakelurahan yang sehat. Dalam tatanan otonomi daerah, pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif merupakan salah satu urusan wajib Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota, yang kemudian diserahkan pelaksanaannya ke desa dan kelurahan. Namun demikian, suksesnya pembangunan desa dan kelurahan juga tidak terlepas dari peran Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan pihak- pihak lain seperti organisasi kemasyarakatan ormas, dunia usaha, serta pemangku kepentingan lain. Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 | 260 Grafik 3.68 Persentase UKBM Posyandu Aktif Menurut KabupatenKota Di Provinsi RiauTahun 2016 Persentase Posyandu Aktif semenjak tahun 2015 sudah tidak lagi termasuk dalam indikator promosi kesehatan, namun karena kegiatan masih tetap dilaksanakan di seksi promosi kesehatan. Target capain RPJMD Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Riau tahun 2014-2019. Tahun 2014 target 50, dengan realisasi 46,40 dan capaian indikator sebesar 92,80. Tahun 2015 realisasi 92,09 dengan target 55 dan capaian indikator sebesar 167,44, sedangkan tahun 2016 adalah target Provinsi 60, dengan realisasi 88,9 dan capaian indikator 148,17. Persentase Posyandu Aktif dinilai berhasil. Tabel 3.93 Capaian Indikator Persentase Posyandu Aktif Di Provinsi Riau Tahun 2016 Indikator Hasil Satuan Target Realisasi Capaian Persentase posyandu aktif Persen 60 88,9 148,17

2. Persentase Rumah Tangga ber-PHBS

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 | 261 pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Sejalan dengan hal tersebut pemerintah melalui Kemenkes mengubah paradigma pembangunan kesehatan menjadi pembangunan kesehatan dengan paradigma sehatnya yang lebih mengutamakan faktor promotif dan preventif tanpa mengabaikan faktor kuratif dan rehabilitatif. PHBS mempunyai 5 tatanan yaitu pada tatanan Rumah Tangga, Institusi Pendidikan, Tempat Umum, Sarana Kesehatan dan tatanan pada Tempat Kerja. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS di Rumah Tangga merupakan salah satu implementasi dalam mewujudkan hak asasi manusia yang patut dihargai dan diperjuangkan oleh semua pihak. PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar memahami dan mampu melaksanakan PHBS serta berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan di Masyarakat. PHBS di RT merupakan suatu alat ukur untuk menilai keadaan atau permasalahan kesehatan di rumah tangga. Rumah tangga ber-PHBS berarti mampu menjaga, meningkatkan melindungi kesehatan setiap anggota RT dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yg kurang kondusif utk hidup bersih sehat. PHBS adalah modal awal dari kehidupan keluarga yang sehat dan berkualitas. Manfaat PHBS diantaranya setiap anggota rumah tangga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit, rumah tangga sehat dapat meningkatkan produktivitas kerja anggota keluarga. Sebagai salah satu program utama kesehatan keberhasilan PHBS bisa dijadikan indikator keberhasilan upaya promosi kesehatan. Indikator PHBS adalah suatu alat ukur untuk menilai keadaan atau permasalahan kesehatan di rumah tangga. Indikator pada Standar Pelayanan Minimal SPM bidang kesehatan. Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 | 262 Grafik 3.69 Persentase RT Ber-PHBS Menurut KabKota Di Provinsi Riau Tahun 2016 Ada 10 indikator PHBS yang terdiri dari 7 indikator perilaku dan 3 gaya hidup. Dengan rincian sebagai berikut : - Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan - Memberi bayi ASI Eksklusif - Menimbang balita setiap bulan - Menggunakan air bersih - Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun - Menggunakan jamban sehat - Memberantas jentik di rumah sekali seminggu - Makan sayur dan buah setiap hari - Melakukan aktivitas fisik setiap hari - Tidak merokok di dalam rumah 10 20 30 40 50 60 70 80 90