Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 |
118
Grafik 3.25 Kasus AFP Berdasarkan Tempat Penemuan
di Provinsi Riau Tahun 2016
Meskipun demikian dapat dilihat bahwa surveilans AFP di Puskesmas mengalami peningkatan yakni 55,56 10 kasus dibanding tahun 2015 yang
hanya 23,5 4 kasus. Penemuan kasus AFP di masyarakat atau di Wilayah Puskesmas menunjukkan bahwa sistem surveilans wilayah berjalan
semakin baik. Kelompok umur terbanyak pada kasus AFP di Provinsi Riau adalah
kelompok umur 10-14 tahun yaitu 50, sedangkan terkecil adalah kelompok
umur 1 tahun dan 5-9 tahun yaitu masing-masing 11,1.
20. Jumlah kasus discharded campak Tabel 3.43
Jumlah kasus discharded campak Di Provinsi Riau Tahun 2016
No Sasaran
Strategis Indikator Kinerja
Target Realisasi
Capaian
1 2
3 4
5 6 =54100
1 Menurunnya angka
kesakitan dan kematian
akibat penyakit menular
langsung Discarded campak
2100.000 penduduk
≥ 2100.000
penduduk 0,67100.000
penduduk 33,33
44,44
55,56
RUMAH SAKIT PUSKESMAS
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 |
119
21. Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon Tabel 3.44
Persentase sinyal kewaspadaan dalam sistem kewaspadaan dini yang direspon 24 Jam menurut KabKota
Di Provinsi Riau Tahun 2016 Indikator hasil : Persentase sinyal kewaspadaan dalam sistem
kewaspadaan dini yang direspon 24 Jam No
Kab Kota Target
Realisasi Persentase
Capaian Kategori
Capaian
1 Kab. Bengkalis
70
98,06 140,08
Sangat Baik 2
Kab. Indragiri Hilir 99,01
141,44 Sangat Baik
3 Kab. Indragiri Hulu
100,00 142,86
Sangat Baik 4
Kab. Kampar 96,52
137,88 Sangat Baik
5 Kab. Kepulauan Meranti
62,07 88,67
Baik 6
Kab. Kuantan Singingi 94,92
135,59 Sangat Baik
7 Kab. Pelalawan
91,45 130,65
Sangat Baik 8
Kab. Rokan Hilir 73,96
105,65 Sangat Baik
9 Kab. Rokan Hulu
97,56 139,37
Sangat Baik 10 Kab. Siak
97,98 139,97
Sangat Baik 11 Kota Dumai
99,17 141,68
Sangat Baik 12 Kota Pekan Baru
100,00 142,86
Sangat Baik
RIAU 70
96,17 137,38
Sangat Baik
Berdasarkan tabel diatas terlihat capaian yang menggembirakan. Semua Kabupatenkota telah mencapai hasil melampaui target yang
ditetapkan dari pusat. Dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya 83,36 terjadi peningkatan 12,81. Sedangkan persentase capaian dari
128,00 tahun sebelumnya menjadi 137,38 terjadi peningkatan 9,38. Selain itu terdapat juga indikator kinerja surveilans secara umum yaitu
kelengkapan dan ketepatan laporan. Target kelelengkapan laporan 90 sedangkan ketepatan laporan 80, baik di provinsi maupun Kabupaten
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 |
120 Kota. Hasil Capaian pada kedua indikator tersebut seperti pada tabel
dibawah ini.
Tabel 3.45 Perbandingan Kinerja Sasaran
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target 2016
Realisasi Th. 2015
Th. 2016 1
2 3
4 5
6
1 Menurunnya angka
kesakitan dan kematian akibat
penyakit menular langsung
1. KabKota yang meningkat capaian program P2ML dan P2B2
12 12
12 2. KabKota yang mencapai Eliminasi
Malaria 7 kabkota
- 7 kabkota
3. Persentase KabKota dengan IR DBD 49 per 100.000 penduduk
62 50
40 4. Angka kesakitan penderita DBD
per 100.000 penduduk 49 per
100.000 penduduk
52,6 per 100.000
penduduk 67,3 per
100.000 penduduk
5. Cakupan tatalaksana penderita diare
98,7 90,79
95,81 6. Persentase KabKota yang
melakukan deteksi dini Hepatitis B pada kelompok berisiko
8,5 1 kab
8,5 7. KabKota yang mencapai Eradikasi
Frambusia 6 kabkota
6 kabkota 8. KabKota yang mencapai Eliminasi
Kusta 12 kabkota
12 kabkota
12 kabkota
9. Persentase kasus gigitan hewan penyebar rabies yang ditangani
100 83,9
80,12 10. Cakupan Tatalaksana ISPA
Pneumonia Balita 60
60,10 66,29
11. Jumlah KabKota endemis Filariasis yang melakukan Pemberian
Obat Massal Pencegahan POMP Filariasis menuju eliminasi Filariasis
mf rate 1 7 kabkota
7 kabkota 7 kabkota
12. Menurunnya persentase prevalensi HIV
0,5 a. Persentase orang yang mendapat
layanan di klinik IMS 100
70,8 98,8
b. Persentase orang yang mendapat tes HIV dan mengetahui hasilnya
99 100
99,3 c. Persentase ODHA yang mendapat
pengobatan ARV 89
74 89,4
d. Persentase ibu hamil HIV positif menerima ARV
96 36,5
87,5 e. Prevalensi HIV pada populasi
resiko tinggi 5
0,43 pemodelan
matematika tahun 2012
Kemenkes RI 0,2
2 kab