Strategi ST Strategi WT

pembangunan objek wisata baru yang ada dan pencarian potensi wisata alam lainnya yang belum diperhatikan secara serius. Perkembangan teknologi komputer tentunya akan sangat membantu Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas PTPN VIII dalam sistem kerjannya, serta dalam membuat website yang juga sangat penting untuk media promosi dan sistem kerja internal perusahaan atau pun eksternal. Perkembangan tekonlogi yang cepat dalam hal apapun akan berdampak positif dan akan sangat membantu Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas dalam upaya pengembangan agrowisata untuk menghadapi persaingan bisnis.

7.3.3. Strategi ST

Strategi ST adalah strategi yang menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari berbagai ancaman yang ada. Strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan, yaitu: • Meningkatkan mutu pelayanan jasa dan kualitas dari fasilitas wisata yang ada dengan ciri khas tersendiri sehingga konsumen merasa puas dengan pelayanan dan fasilitas yang ada. Tingginya tingkat persaingan bisnis dan banyaknya tempat wisata yang menawarkan wisata alam, menyebabkan konsumen memiliki banyak pilihan untuk berwisata ke tempat mana saja yang diinginkannya. Hal ini menyebabkan setiap perusahaan yang menawarkan produk jasa yang hampir serupa harus melakukan suatu strategi dengan memanfaatkan kekuatan mereka masing – masing untuk menghadapi persaingan bisnis. Kekuatan yang dimiliki miliki oleh Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas PTPN VIII sudah mencukupi untuk dapat bersaing dengan agrowisata lainnya. Peningkatan mutu pelayanan jasa dan kualitas dari fasilitas wisata adalah sesuatu yang dapat dilakukan agar tidak mengalami penurunan tingkat konsumen dalam persaingan bisnis tersebut.

7.3.4. Strategi WT

Strategi WT menunjukkan strategi yang meminimalkan kelemahan perusahaan untuk menghindari berbagai ancaman yang ada, atau dapat dikatakan strategi bertahan bagi perusahaan. Strategi yang dapat digunakan, yaitu: 104 • Melakukan kerja sama dengan tempat – tempat wisata lain di sekitar Puncak dan Cipanas agar dapat membuat paket wisata yang berbeda atau pun melakukan paket wisata bersama. Pada strategi ini, yang dapat dilakukan oleh Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas PTPN VIII adalah melakuakan kerja sama dengan agrowisata lainnya untuk dapat menguragi persaingan bisnis. Selain itu, strategi ini juga dapat membantu setiap agrowisata yang saling bekerja sama dalam melakukan promosi usaha dan pengembangan potensi wisata alam lainnya. Pada strategi ini, contoh yang dapat dilakukan Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas PTPN VIII adalah melakukan kerjasama dengan Taman Wisata Matahari sepagai salah satu pesaing. Hal ini akan memberikan kemudahan bagi Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas PTPN VIII dan Taman Wisata Matahari untuk saling mendukung dan mempromosikan tempat wisata serta penginapan secara bersama – sama dengan paket wisata yang saling menguntungkan kedua pihak. Paket wisata tersebut dapat berupa paket peginapan di Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas PTPN VIII disertai gatis menikmati wahana permainan di Taman Wisata Matahari, dimana paket wisata tersebut sudah termasuk harga menikmati wahana permainan di Taman Wisata Matahari dan harga penginapan di Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas PTPN VIII. Adanya kerja sama antar agrowisata tersebut dapat memudahkan setiap agrowisata dalam pembuatan paket wisata, agar paket – paket wisata yang mereka buat berbeda satu sama lainnya sehingga tingkat persaingan pun akan sedikit berkurang. 7.4. Analisis Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif Quantitative Strategic Planning Matrix Analisis matriks QSPM merupakan Tahap keputusan yang menentukan prioritas dari alternatif strategi yang telah dirumuskan sebelumnya. Matriks QSPM menggunakan input dari tahapan sebelumnya, yaitu berupa alternatif strategi yang dihasilkan matriks SWOT. Selain itu, matriks QSPM juga menggunakan input dari matriks IFE dan EFE berupa faktor – faktor strategis internal yang digunakan sebagai pertimbangan dalam penentuan prioritas strategi. 105 Analisis matriks SWOT menghasilkan enam alternatif strategi, keenam alternatif strategi tersebut dipilih dengan mengacu kepada strategi yang dihasilkan dari analisis matriks IE yaitu strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Pada analisis QSPM, alternatif strategi tersebut diprioritaskan berdasarkan tingkat keterkaitan kepada lingkungan internal dan eksternal perusahaan, sehingga alternatif strategi dapat dilakukan berdasarkan tingkat prioritas kepentingannya. Berdasarkan hasil analisis matriks QSPM Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas PTPN VIII Lampiran 9, diketahui bahwa alternatif strategi yang paling diprioritaskan adalah strategi yang memiliki nilai penjumlahan Total Attractiveness Score TAS tertinggi. Berikut adalah alternatif strategi yang diurut berdasarkan penjumlahan total nilai daya tarik: 1. Melakukan promosi lebih aktif dan gencar melalui media elektonik dan media cetak serta membuat promosi dengan paket – paket liburan tertentu, dengan penjumlahan total nilai daya tarik TAS sebesar 4,8789. 2. Menambah fasilitas penginapan dan fasilitas lainnya, sehingga dapat menerima pesanan konsumen lebih banyak lagi dan melakukan pengembangan objek – objek wisata baru yang lebih inovatif, dengan penjumlahan total nilai daya tarik TAS sebesar 4,7996. 3. Meningkatkan mutu pelayanan jasa dan kualitas dari fasilitas wisata yang ada dengan ciri khas tersendiri, sehingga konsumen merasa puas dengan pelayanan dan fasilitas yang ada, dengan penjumlahan total nilai daya tarik TAS sebesar 4,4699. 4. Menerapkan penggunaan dan perkembangan teknologi dalam sistem kerja dan dalam setiap objek wisata, agar dapat mengoptimalkan potensi yang ada secara maksimal, dengan penjumlahan total nilai daya tarik TAS sebesar 4,3727. 5. Melakukan kerja sama dengan tempat – tempat wisata lain di sekitar puncak dan cipanas agar dapat membuat paket wisata yang berbeda atau pun melakukan paket wisata bersama, dengan penjumlahan total nilai daya tarik TAS sebesar 4,1713. 6. Melakukan kerja sama dengan pemerintah dan warga setempat di sekitar lokasi usaha untuk menjaga dan memelihara infrastruktur jalan serta lalu 106 lintasnya agar memudahkan konsumen yang akan berkunjung ke Agrowisata Gunung Mas, dengan penjumlahan total nilai daya tarik TAS sebesar 3,449. Berdasarkan hasil analisis matriks QSPM tersebut, alternatif strategi yang memiliki penjumlahan total nilai daya tarik TAS tertinggi adalah strategi melakukan promosi lebih aktif dan gencar serta strategi menambah fasilitas penginapan dan fasilitas lainnya. Sehingga kedua alternatif strategi tersebut adalah strategi yang paling diprioritaskan dibandingkan alternatif strategi yang lainnya dalam upaya pengembangan Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas PTPN VIII. Strategi pengembangan agrowisata dengan melakukan promosi lebih aktif dan gencar tersebut dapat diterapkan dan dipetimbangkan oleh Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas PTPN VIII sebagai suatu strategi dalam menghadapai persaingan bisnis. Hal ini, dikarenakan dengan melakukan promosi yang lebih aktif diharapkan tingkat kunjungan konsumen pun akan terus meningkat. Strategi promosi yang lebih aktif dan gencar juga cocok bagi Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas PTPN VIII, dikarenakan promosi yang selama ini dijalankan masih sangat jarang terutama melalui media elektronik seperti televisi dan radio serta melalui media cetak seperti majalah dan koran. Promosi melalu brosur yang disebarkan pun hanya dilakukan di kawasan agrowisata saja. Promosi yang aktif dan gencar akan mempengaruhi peningkatan jumlah konsumen yang juga akan berdampak pada perkembangan usaha, dikarenakan jumlah konsumen yang terus meningkat akan menuntut Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas PTPN VIII terus melakukan perbaikan dan pengembangan agrowisata yang ada. Sehingga strategi penambahan fasilitas penginapan dan fasilitas lainnya, seperti objek wisata merupakan suatu strategi yang tepat dalam menghadapai persaingan bisnis, dan strategi tersebut juga dapat diterapkan dan dipetimbangkan oleh Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas PTPN VIII sebagai suatu strategi dalam menghadapai persaingan bisnis. Penerapan prioritas kedua alternatif strategi tersebut sangat cocok, dikarenakan dalam prakteknya kedua alternatif strategi tersebut sangat berkaitan antra promosi usaha dan 107 penambahan fasilitas. Hal ini, menyebabkan kedua alternatif strategi tersebut sangat tepat jika dilakukan beriringan dalam upaya pengembangan agrowisata. 108 VIII KESIMPULAN DAN SARAN 8.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian ini, maka kesimpulan yang dapat diambil sesuai dengan tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil analisis matriks IFE yang menjadi kekuatan utama Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas PTPN VIII adalah panorama alam perkebunan teh yang indah dan faktor lokasi wisata yang luas, yang terdiri dari berbagai macam objek wisata. Sedangkan kelemahan utama Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas PTPN VIII adalah promosi yang belum intensif dan gencar. Hasil matriks IFE juga menunjukan bahwa kondisi internal lingkungan usaha yang mempengaruhi Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas PTPN VIII berada dalam kondisi yang kuat atau diatas rata – rata, karena skor kekuatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan skor kelemahan mengindikasikan bahwa dalam pengembangan usaha Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas PTPN VIII tersebut mampu memanfatkan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi kelamahan yang ada. Analsis matriks EFE menunjukan bahwa lingkungan eksternal yang menjadi peluang utama Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas PTPN VIII adalah faktor infrastruktur serta akses jalan yang bagus dan mudah serta faktor jumlah wisatawan yang terus bertambah pada saat long weekend, sedangkan ancaman utamanya adalah faktor konsumen yang memiliki keleluasan untuk mencari dan berkunjung ke objek wisata lain serta faktor intensitas persaingan bisnis agrowisata yang relatif tinggi. Berdasarkan hasil analisis matriks EFE menunjukan bahwa kondisi eksternal lingkungan usaha yang mempengaruhi Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas PTPN VIII dalam kondisi yang baik, karena peluang usaha yang dimiliki Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas PTPN VIII dapat mengatasi ancaman yang ada. 2. Hasil matriks IE menunjukkan bahwa Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas PTPN VIII berada pada sel V, yaitu berada pada kondisi hold and maintain atau pelihara dan pertahankan. Strategi yang umumnya diterapkan pada kondisi ini adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Alternatif strategi yang diperoleh dari hasil matriks SWOT, terdiri dari enam alternatif strategi yaitu menambah fasilitas penginapan dan fasilitas lainnya, melakukan kerja sama dengan pemerintah dan warga setempat di sekitar lokasi usaha, melakukan promosi lebih aktif dan gencar melalui media elektonik dan media cetak serta membuat promosi dengan paket – paket liburan tertentu, menerapkan perkembangan dan penggunaan teknologi, meningkatkan mutu pelayanan jasa dan kualitas dari fasilitas wisata yang ada dengan ciri khas tersendiri dan yang terakhir adalah melakukan kerja sama dengan tempat – tempat wisata lain di sekitar puncak dan cipanas. Penentuan strategi yang diprioritaskan mengunakan analisis matriks QSPM, dan hasil analisis matriks tersebut menunjukan bahwa strategi melakukan promosi lebih aktif dan gencar serta strategi menambah fasilitas penginapan dan fasilitas lainnya merupakan strategi yang diprioritaskan atau diutamakan dibandingkan alternatif strategi yang lainnya. Kedua alternatif strategi yang dipriotaskan tersebut dapat dipertimbangkan oleh Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas PTPN VIII untuk diterapkan dalam upaya pengembangan usaha, karena memperhatikan kondisi industri agrowisata dikawasan Puncak yang semakin tinggi tingkat persaingannya.

8.2. Saran

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian ini, maka saran yang dapat disampaikan kepada Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas dengan mengacu pada kesimpulan di atas adalah sebagai berikut: 1. Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas hendaknya dalam melakukan promosi usaha, dilakukan melalui berbagai media cetak dan elektronik serta pemasangan iklan di sepanjang jalan menuju tempat wisata, kemudian juga rutin mengadakan acara atau event tertentu seperti live music dan menghadirkan maskot dari Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas yang khas dan mencirikan tempat wisata tersebut sebagai salah satu promosi produk wisata. Pembuatan logo baru yang lebih menarik pun dapat dilakukan dalam upaya melakukan promosi usaha. Selain itu dalam melakukan promosi juga 110