Organisasi Ciapus Bromel Analisis Strategi Pengembangan Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas PTPN VIII Bogor, Jawa Barat

42 pelaksanaan aktivitas perusahaan, meminta pertanggungjawaban koordinator lapangan terkait aktivitas perusahaan, mengatur keuangan baik pemasukan maupun pengeluaran, dan mempertimbangkan keputusan yang dibuat oleh koordinator lapangan. Selain wewenang tersebut manajer pengelola mempunyai tanggung jawab memberikan laporan mengenai aktivitas perusahaan kepada pemilik. Koordinator lapangan mempunyai wewenang dalam hal pengambilan keputusan yang terkait dengan aktivitas perusahaan baik keputusan internal maupun eksternal. Akan tetapi koordinator lapangan harus meminta pertimbangan manajer pengelola, apakah keputusan tersebut dapat dijalankan atau tidak. Selain itu, koordinator lapangan mempunyai wewenang dalam hal pelaksanaan dan pengawasan jalannya aktivitas perusahaan dimulai dari budidaya, pemasaran, hingga kegiatan administrasi. Sedangkan aktivitas keuangan lebih banyak ditangani oleh manajer pengelola termasuk aktivitas penggajian, dalam hal ini koordinator lapangan hanya mencatat pemasukan dan pengeluaran. Setiap bulannya, koordinator lapangan bertanggung jawab memberikan laporan mengenai aktivitas perusahaan kepada manajer pengelola. Namun sering kali koordinator lapangan secara langsung melaporkan aktivitas perusahaan kepada pemilik perusahaan. Hal ini dilakukan jika ada instruksi dari manajer pengelola. Enam karyawan tetap lainnya bertugas menjalankan aktivitas budidaya, perawatan tanaman, dan keamanan perusahaan. Sedangkan satu karyawan harian bertugas membersihkan gulma yang ada di sekitar green house. 2 Jam kerja karyawan Hari kerja karyawan tetap di mulai dari hari Senin hingga hari Minggu. Karyawan bekerja dari jam 07.00- 16.00 WIB. Terdapat juga sistem jaga malam yang dilakukan dengan cara bergilir dari pukul 18.00-06.00 WIB.. Untuk karyawan harian, jam kerja dimulai dari pukul 07.00-12.00 WIB. Hari kerja karyawan harian disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan terhadap karyawan harian tersebut. 43 3 Tata tertib perusahaan Tata tertib perusahaan tidak dituangkan dalam bentuk tulisan tapi berupa lisan yang disampaikan ketika perekrutan karyawan tetap. Akan tetapi hal ini menjadi SOP yang wajib dipatuhi oleh masing-masing karyawan tetap. SOP tersebut menyangkut jam kerja karyawan, kegiatan perizinan karyawan, dan attitude karyawan ketika berada di perusahaan tersebut. Perusahaan menerapkan adanya sistem absen, di mana karyawan diberikan izin libur maksimal sebanyak empat kali dalam sebulan dengan alasan yang jelas. Apabila lebih dari empat hari akan ada pemotongan gaji karyawan. 4 Sistem gaji dan upah Gaji karyawan Ciapus Bromel berkisar dari Rp 950.000,00 – Rp 1.300.000,00 sesuai dengan tingkat jabatan karyawan. Sedangkan untuk karyawan harian diberi upah sebesar Rp 15.000,00 per hari. Perusahaan juga memberikan biaya pengobatan bagi karyawan yang sakit sebesar 50 persen dari biaya pengobatan karyawan. Khusus untuk manajer pengelola, pemilik menerapkan sistem bagi hasil. Berdasarkan perjanjian antara manajer pengelola dengan pemilik Ciapus Bromel, pembagian hasil dilakukan setiap akhir tahun. Proporsi pembagiannya adalah 1:4, di mana manajer pengelola mendapatkan 25 persen dari laba bersih perusahaan sedangkan pemilik Ciapus Bromel mendapatkan 75 persen dari laba bersih perusahaan.

5.4. Sumber Daya Ciapus Bromel

1 Sumber daya fisik a Prasarana produksi pertanian Sumber daya fisik yang dimiliki perusahaan meliputi: mesin jet pump, green hause , handsprayer, selang, sekop, rak bagi anakan tanaman, dan tender bak Lampiran 13. Perusahaan memiliki dua mesin pompa air jet pump , mesin ini sangat dibutuhkan ketika musim kemarau karena jet pump berfungsi memompa air tanah untuk mengisi sumur. Handspray digunakan untuk kegiatan penyemprotan pestisida. Untuk membantu kegiatan penyiraman, Ciapus Bromel menggunakan selang sebagai alat perantara. Perusahaan memiliki dua sekop yang dipergunakan untuk mencampur media tanam ataupun pupuk. Perusahaan juga memiliki rak 44 bagi anakan tanaman. Prasarana produksi terakhir yang dimiliki perusahaan adalah tender bak. Tender berfungsi untuk mengangkut bromelia terutama untuk kegiatan pameran. b Input dan output Input yang harus ada setiap bulannya meliputi: media tanam, pupuk, pestisida, indukan bromelia, dan pot. Media tanam yang digunakan perusahaan adalah cocopeat, sekam bakar, sekam mentah, dan akar pakis. Sekam mentah digunakan sebagai bahan baku sekam bakar. Jenis pupuk yang digunakan adalah NPK sedangkan pestisida yang digunakan adalah Cofidor, Siputox, Dursbant, Curacron, dan Agristick. Indukan bromelia berasal dari luar negeri, seperti Fhilipina, Thailand, Australia, Belanda, dan beberapa negara di Amerika Latin. Hingga bulan Mei tahun 2010 indukan bromelia yang dimiliki Ciapus Bromel mencapai 13801 bromelia dengan 400 varietas. Pot yang dimiliki perusahaan terdiri dari ukuran S 15 cm 2 , M 20 cm 2 , L 24 cm 2 , XL 30 cm 2 dan 35 cm 2 , 40 cm 2 , 50 cm 2 , 60 cm 2 , dan 70 cm 2 . Namun pot yang paling banyak dimiliki perusahaan adalah pot ukuran S, M,dan L. Terkait dengan sumber daya output, pada bulan Mei tahun 2010 Ciapus Bromel memiliki 37164 bromelia di luar indukan. c Prasarana pendukung Prasarana pendukung yang dimiliki Ciapus Bromel meliputi; bangunan kantor, bangunan mushola, lahan parkir, pagar beton, televisi, peralatan dapur, satu set meja beserta kursi bagi pengunjung, meja dan kursi untuk kegiatan administrasi, serta satu tempat tidur bagi karyawan yang menjaga kantor. 2 Sumber daya keuangan Modal awal perusahaan hanya berasal dari pemilik perusahaan. Besarnya modal pemilik adalah Rp 1.450.000.000,00 Modal digunakan untuk keperluan pembelian tanah, pembangunan prasarana, dan pembelian indukan. Pembangunan dilakukan bertahap, dengan pertimbangan nominal budget yang harus dikeluarkan untuk investasi sangat besar sedangkan modal pemilik cukup terbatas. Selain modal, sumberdaya keuangan perusahaan berasal dari