Industry Foresight Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu

27 organisasi untuk mengambil posisi sebagai pemimpin. Dengan menyusun suatu masa depan industri, maka organisasi akan dapat mengontrol evolusi industrinya dan membentuk masa depannya sendiri Yoshida 2006.

3.1.7. Tantangan Organisasi

Tantangan organisasi adalah sarana atau cara operasional yang harus dimiliki dan harus diaplikasikan organisasi untuk meperoleh keunggulan- keunggulan bersaing secara baru dan bertahap Hamel 1995, diacu dalam Yoshida 2006. Tantangan rencana organisasi merupakan rencana awal tujuan jangka pendek yang perlu disiapkan organisasi meliputi potensi bisnis dan perkiraan investasi baru yang diperlukan untuk meralisasikan bisnis baru.

3.1.8. Sasaran

Sasaran umum yang ingin dicapai merupakan tujuan organisasi yang telah dikuantifisir dengan baik. Sasaran diidentifikasi dengan memperjelas visi, misi, dan tujuan organisasi. Biasanya sasaran perusahaan merupakan visi, misi, dan tujuan perusahaan. Sasaran jangka pendek merupakan kuantifikasi dari tantangan organisasi Yoshida 2006.

3.1.9. Analisis Strategis

Penilaian terhadap lingkungan eksternal dan profil perusahaan dilakukan secara simultan memungkinkan suatu perusahaan untuk mengidentifikasi beragam peluang interaktif menarik. Di dalam proses penyaringan akan menghasilkan sekelompok pilihan dari mana pilihan strategis dibuat. Analisis dan pilihan srategis sebagian besar melibatkan keputusan yang subjektif dari informasi yang objektif. Kerangka kerja analitis untuk perumusan strategi terdiri dari tiga tahap yang meliputi: tahap input, tahap pencocokan, dan tahap keputusan. Tahap input merupakan hasil identifikasi dari audit internal dan eksternal perusahaan. Tahap pencocokan dilakukan untuk mendapatkan alternatif strategi. Berdasarkan David 2006 terdapat lima alat yang digunakan dalam melakukan tahap pencocokan, salah satunya adalah Matriks SWOT. Alternatif strategi dari Matriks SWOT 28 digunakan untuk menjawab sasaran perusahaan dan diturunkan lebih lanjut ke dalam program kerja.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Ciapus Bromel merupakan salah satu produsen tanaman hias bromelia yang ada di Kabupaten Bogor. Usaha Ciapus Bromel masuk dalam ketegori fase pertumbuhan, karena usaha tersebut baru dirintis terhitung sejak tahun 2006. Pada awal pendirian, pemilik memiliki harapan perusahaanya dapat menjadi perusahaan bromelia terkemuka yang menghadirkan nuansa tropis penuh warna di tengah masyarakat Indonesia, namun pada saat ini volume penjualan dan omset yang diterima Ciapus Bromel sangat berfluktuatif Lampiran 1. Untuk mewujudkan salah satu misinya sebagai upaya untuk mencapai visinya serta mengantisipasi keberlanjutan kondisi penjualan yang sangat berfluaktif, Ciapus Bromel berencana melakukan pengembangan pasar ke industri properti residensial dan komersial dengan target utama kontraktor taman dan landscaper. Pengembangan pasar yang akan dilakukan Ciapus Bromel memerlukan kesiapan internal perusahaan. Akan tetapi kondisi internal perusahaan saat ini belum cukup baik untuk menjalankan rencana tersebut. Di sisi lain Ciapus Bromel dihadapkan pada persaingan di dalam industrinya, walaupun saat ini belum ada pesaing yang terlalu fokus pada target pasar properti residensial dan komersial namun tidak menutup kemungkinan menjadi pesaing utama Ciapus Bromel. Selain itu, keberadaan tanaman hias substitusi dan faktor eksternal lainnya juga akan berpeluang besar mempengaruhi tingkat penjualan Ciapus Bromel kepada target pasar tersebut. Untuk itu, pengetahuan Ciapus Bromel mengenai lingkungan makro, industri, dan operasionalnya sangat diperlukan dalam mengantisipasi dan memanfaatkan peluang dari kondisi eksternal yang terjadi. Berdasarkan kondisi ini maka Ciapus Bromel memerlukan rancangan startegi pengembangan pasar sebagai suatu rencana sistematis agar mencapai hasil yang terbaik. Tahapan awal merancang strategi pengembangan pasarnya adalah dengan menganalisis lingkungan internal, lingkungan eksternal, serta industry forsight secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Analisis lingkungan internal dilakukan dengan pendekatan fungsional yang terdiri dari manajemen, keuangan, produksioperasi, pemasaran, penelitian dan pengembangan, serta sistem