Tujuan Ruang Lingkup Analisis Strategi Pengembangan Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas PTPN VIII Bogor, Jawa Barat

menarik perhatian konsumen. Berdasarkan pemaparan tersebut maka dapat dikemukakan perumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini, adalah : 1. Faktor lingkungan internal dan eksternal apa saja yang berpengaruh dalam pengembangan Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas? 2. Strategi apa saja yang dapat diterapkan dan menjadi prioritas dalam upaya pengembangan Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas?

1.3. Tujuan

Setelah menyampaikan latar belakang yang mendasari perumusan masalah pada penelitian ini, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi Faktor lingkungan internal dan eksternal yang berpengaruh dalam pengembangan Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas. 2. Menganalisis strategi pengembangan yang dapat diterapkan dan diprioritaskan di Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan informasi berkaitan dengan agrowisata dan strategi pengembangan atau strategi bersaiang pada sektor pariwisata, pertanian atau agrowisata seperti pengusaha dibidang pertanian dan kepariwisataan, pemerintah, mahasiswa, dan perguruan tinggi. Bagi pengusaha dibidang pertanian dan kepariwisataan terutama manajemen taman Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas, diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran dan masukan yang bermanfaat dalam hal merumuskan strategi pengembangan untuk menghadapi persaingan bisnis. Bagi pemerintah, diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam membuat keputusan atau kebijakan dalam hal pengembangan di sektor pariwisata dan pertaniaan. Manfaat bagi mahasiswa dan Peruguruan Tinggi adalah diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi atau pembanding bagi studi – studi mengenai strategi pengembangan khususnya dibidang agrowisata. 12

1.5. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dan pembahasan dalam penelitian ini adalah gambaran umum perusahaan dari taman Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas PTPN VIII, identifikasi faktor lingkukan internal dan eksternal, dan perumusan strategi pengembangan yang dapat dijalankan perusahaan sebagai upaya dalam menghadapi persaingan usaha. Ketebatasan bahasan yang telah diuraikan tersebut diharapkan tidak mengurangi esensi dari penelitian ini guna mengukur kinerja yang dapat mengakomodasi stakeholder dan sampai sejauh manakah keberhasilan yang diraih mampu memuaskan pihak – pihak terkait. 13 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Agrowisata Agrowisata adalah suatu jenis sektor usaha percampuran antara pertanian agriculture dan wisata. Wisata merupakan suatu kegiatan singkat dengan sukarela untuk menikmati objek wisata, sehingga agrowisata merupakan suatu kegiatan singkat dengan sukarela untuk menikmati objek wisata yang berbasis pertanian Islamiarani, 2008. Pengertian agrowisata berdasarkan keputusan Menteri Pariwisata, pos dan telekomunikasi Menparpostel dan Menteri Pertanian No.KM.47PW.DWOMPPT-89 dan No.204KPTSHK05041989, agrowisata sebagai bagian dari objek wisata diartikan sebagai suatu bentuk kegiatan yang memanfaatkan usaha agro sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertaniaan Tirtawinata dan Fachrudin, 1996. Sehingga agrowisata ini dapat dikatakan sektor usaha baru yang merupakan penggabungan sektor pertanian dan wisata yang dapat terus dikembangkan. Agrowisata merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris agrotourism. Berdasarkan asal katanya, agro berarti pertanian dan tourism berarti pariwisatakepariwisataan. Agrowisata atau agrotourism adalah berwisata ke daerah pertaniaan. Pertaniaan dalam arti luas mencakup pertaniaan rakyat perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan. Tidak hanya dilihat dari hasilnya, namun terkait lebih luas dengan ekosistemnya, bahkan lingkungan secara umum Septiani, 2001. Agrowisata pada prinsipnya merupakan kegiatan industri yang mengharapkan kedatangan konsumen secara langsung ditempat wisata yang diselenggarakan. Aset yang penting untuk menarik kunjungan wisatawan adalah keaslian, keunikan, kenyamanan, dan keindahan alam. Oleh sebab itu, faktor kualitas lingkungan menjadi modal penting yang harus disediakan, terutama pada wilayah - wilayah yang dimanfaatkan untuk dijelajahi wisatawan asing maupun lokal, yang tentunya meningkatkan kunjungan wisata Indonesia. Masyarakat setempat juga bisa menjadi pemandu wisata. Menyadari pentingnya nilai kualitas lingkungan tersebut, masyarakatpetani setempat perlu diajak untuk selalu menjaga keaslian, kenyamanan, dan kelestarian lingkungannya. Menurut Subowo 2002 Agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian agro sebagai objek wisata. Tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian 1 . Bisnis atau usaha agrowisata sebenarnya juga menawarkan sesuatu yang berbeda kepada wisatawan. Sajian yang diberikan kepada wisatawan tidak hanya berupa pemandangan kawasan pertanian dan kenyamanan di alam pertanian saja, tapi juga menyajikan aktivitas petani dengan teknologi yang digunakannya dan dilakukan dalam lahan pertanian atau tempat produksi. Sebagian besar tempat agrowisata menawarkan kepada konsumen untuk mengikuti aktivitas tersebut, menikmati produk pertanian yang baru saja diproses setelah panen, mempelajari cara memproduksi suatu hasil pertanian, mempelajari historik lokasi, arsitektur, atau budaya pertaniaan yang khas dan kombinasi dari berbagai ciri dan keunikan yang di tawarkan agrowisata tersebut. Dalam aktivitas agrowisata ini, petani yang berada dalam kawasan agrowisata, dapat menjadi objek atau bagian dari sistem pertanian yang ditawarkan pada aktivitas wisata. Agrowisata adalah kegiatan wisata yang menjadikan pertanian dalam arti luas sebagai objek wisata, tidak hanya terbatas pada pemandangan agraris saja tetapi juga aktivitasnya, produksi dan budaya masyarakat agraris tersebut. Agrowisata bukan semata merupakan usaha dibidang jasa untuk memenuhi kebutuhan pengunjung akan keindahan alam dan udara segar, namun berperan juga sebagai promosi bagi produk pertaniaan dan menjadi salah satu media pendidikan masyarakat yang potensial serta memberikan sinyal positif bagi prospek pengembangan diversifikasi produk pertanian pada umunya dan agribisnis pada khususnya Fitriani, 2008. Agrowisata dapat dikelompokkan ke dalam wisata ekologi eco-toursm, yaitu kegiatan perjalanan wisata dengan tidak merusak atau mencemari alam dengan tujuan untuk mengagumi dan menikmati keindahan alam, hewan atau tumbuhan liar di lingkungan alaminya serta sebagai sarana pendidikan. wisata ekologi eco-toursm meliputi serangkaian jenis wisata yang berlandaskan pada pengkaitan antara kegiatan wisata dengan konservasi alam. Berdasarkan 1 Subowo. 2002. Agrowisata Meningkatkan Pendapatan Petani. http:database.deptan .go.idagrowisata. [29 september 2009]. 15 pengertian mengenai agrowisata tersebut di atas, maka agrowisata dapat dikatakan sebagai suatu bidang atau sektor yang merupakan penggabungan sektor pertanian dan pariwisata menjadi suatu bidang usaha yang memanfaatkan keindahan alam pertaniaan dan bisnis pariwisata. Dengan demikian, sektor agrowisata adalah sektor yang cukup berpotensi untuk dikembangkan karena usaha di bidang agrowisata ini menawarkan sesuatu yang berbeda, unik dan juga bermanfaat.

2.2. Manfaat Agrowisata