Lingkungan Internal Tujuan Ciapus Bromel

56 dikomunikasikan kepada karyawan tetapnya. Proses evaluasi perencanaan juga telah dilakukan oleh perusahaan berupa evaluasi pemasaran. Evaluasi pemasaran dilakukan Ciapus Bromel ketika melakukan perencanaan harga dan varietas bromelia yang akan masuk dalam katalog PT. Godong Ijo Asri. Evaluasi pemasaran berupa pembahasan penjualan Ciapus Bromel di sepanjang tahun tersebut. Hasil evaluasi pemasaran digunakan sebagai bahan pertimbangan perencanaan kegiatan pemasaran berikutnya. Ciapus Bromel belum menetapkan visi, misi, dan tujuan perusahaan sebagai suatu bentuk perencanaan tertulis. Hal ini pada akhirnya menjdi salah satu faktor penyebab belum adanya target ataupun sasaran tertulis untuk semua kegiatan baik jangka pendek maupun jangka panjang. b Pengorganisasian Pengorganisasian telah dilakukan Ciapus Bromel. Deskripsi pekerjaan dan koordinasi telah dijalankan di dalam manajemen Ciapus Bromel sehingga secara umum masing-masing karyawan mengetahui apa yang menjadi tugasnya dan harus bertanggung jawab dengan siapa. Akan tetapi departementalisasi belum lengkap secara fungsional. Hal ini mengakibatkan timbulnya rangkap jabatan bagi individu tertentu. Misalnya koordinator lapangan yang menjalankan semua kegiatan, baik budidaya, pemasaran, dan administrasi. Kondisi tersebut mengakibatkan kurang optimalnya kinerja karyawan, terutama karyawan yang menjalankan multi aktivitas. Selain itu, pembagian tanggung jawab secara spesifik dibidang budidaya juga belum dilakukan oleh Ciapus Bromel. Misalnya penunjukan karyawan yang bertanggung jawab untuk kegiatan repotting, out of name, pemeliharaan, dan lainnya. Hal tersebut menyebabkan adanya kesalahpahaman antara karyawan budidaya mengenai siapa yang bertanggung jawab untuk masing-masing aktivitas tersebut. c Pemberian motivasi Pemberian motivasi bagi karyawan telah dilakukan oleh perusahaan. Pemberian motivasi tersebut berupa pemberian tunjangan hari raya sebesar gaji pokok karyawan, promosi jabatan jika kinerja karyawan dinilai baik oleh pemilik dan manajer pengelola, dan pemberian reward jika 57 pendapatan dari penjualan bromelia di pameran tunggal mencapai nominal Rp 30.000.000,00. Komisi yang diberikan sebesar 20 persen dari hasil penjualan. Kepribadian Chandra Gunawan selaku pemimpin perusahaan secara tidak langsung juga memberikan motivasi karyawan untuk bekerja secara jujur, tekun, dan optimal. d Fungsi pengelolaan karyawan Ciapus Bromel menerapkan sistem perekrutan secara kekerabatan. Sistem tersebut menguntungkan bagi perusahaan karena manajemen lebih mengetahui kepribadian karyawannya sehingga tingkat kepercayaan terhadap karyawan juga tinggi. Tingginya tingkat kepercayaan teradap karyawan, menciptakan iklim kondusif bagi karyawan untuk bekerja. Hal lain yang memberikan keuntungan dari penerapan sistem perekrutan kekerabatan adalah kemudahan dalam mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan tugas, wewenang, dan informasi tanpa mengalami penolakan atau hambatan-hambatan dari karyawan perusahaan. Disiplin kerja juga telah diterapkan di Ciapus Bromel walaupun belum dilakukan secara tertulis. Ciapus Bromel telah mengikat karyawannya dengan kesepakatan di awal mengenai aturan perizinan dan sanksi bagi karyawan. e Pengendalian Kegiatan pengendalian yang dilakukan perusahaan berupa laporan keuangan setiap bulannya, baik pendapatan maupun pengeluaran. Pengendalian persediaan bromelia juga telah dilakukan oleh perusahaan dengan melakukan out of name terhadap semua varietas yang ada di Ciapus Bromel. Out of name tersebut dilakukan untuk mengetahui jumlah stok tanaman tiap bulannya sebagai pertimbangan dalam perencanaan perbanyakan. Bentuk pengendalian lain adalah aktivitas monitoring yang dilakukan pemilik perusahaan setiap dua minggu. Pengendalian tersebut memotivasi karyawan untuk bekerja secara optimal dan menjadi bahan pertimbangan perusahaan dalam perencanaan. 58 2 Pemasaran Dari sisi sumberdaya manusia, Ciapus Bromel diuntungkan dengan adanya link pemilik terkait dengan berbagai stakeholder yang terkait dengan bisnis tanaman hias. Selain itu,latarbelakang dan pengalaman manajer pengelola juga turut berkontribusi dalam memperkenalkan dan membangun kepercayaan pembeli terhadap bromelia Ciapus Bromel. Namun dari sisi organisasi, Ciapus Bromel, tidak memiliki departemen atau bagian khusus yang menangani pemasaran. Ciapus Bromel hanya memiliki satu karyawan tetap yang mempunyai pengalaman dibidang pemasaran tanaman hias. Karyawan tersebut adalah manajer pengelola. Namun, manajer pengelola mempunyai usaha lain dibidang tanaman hias sehingga tidak bisa fokus dalam menangani kegiatan pemasaran Ciapus Bromel. Manajer pengelola hanya berpengalaman dalam memasarkan tanaman hias dipasar konsumen, dengan demikian jika ditinjau dari kepribadian, latar belakang pendidikan, dan ketiadaan pengalaman manajer pegelola terkait dengan rencana ekspansi pasar ke landscaper dan kontraktor tanaman, maka akan sulit bagi manajer pengelola dalam mempengaruhi membuat strategi serta bernegosiasi dengan pihak target tersebut. Oleh karena itu Ciapus Bromel memerlukan karyawan yang handal dan fokus dalam kegiatan pemasaran. Salah satu unsur dalam strategi pemasaran adalah bauran pemasaran. Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran. Bauran pemasaran merupakan inti bagi kegiatan pemasaran, yaitu meliputi variabel mana saja yang dapat dikendalikan perusahaan untuk mempengaruhi reaksi pembelian Tjiptandi 2008. a Bauran produk Produk yang ditawarkan Ciapus Bromel berupa bromelia dengan berbagai varietas. Secara umum ada lima golongan bromelia yang ditawarkan Ciapus Bromel, meliputi Neogerelia, Guzmania, Aechema, Imperialis, dan Tilandsia. Dari lima golongan tersebut, Ciapus Bromel memiliki 400 varietas. Di mana hanya 243 varietas yang mempunyai 59 nama sedangkan sisanya merupakan mutasi dari tanaman indukan. Bromelia hasil mutasi belum memiliki nama sehingga belum dapat dipasarkan. Dari tahun 2007 hingga tahun 2010, Ciapus Bromel telah melaunching 78 varietas sedangkan 169 varietas lainnya belum memenuhi syarat penjualan dan dipersiapkan sebagai stok launching. Berkaitan dengan rencana ekspansi pasarnya, Ciapus Bromel berencana akan mulai menggolongkan bromelia berdasarkan daya serap bromelia terhadap sinar matahari. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kegunaan bromelianya bagi kontraktor taman dan landscaper. Bromelia merupakan suatu komoditas, sehingga tidak ada diferensiasi antara bromelia Ciapus Bromel dengan bromelia di tempat pesaing. Perbedaan dibandingkan lima pesaing terletak di keragaman varietas yang dimiliki Ciapus Bromel Tabel 4. Varietas bromelia di Ciapus Bromel lebih variatif bahkan semua pesaing membeli indukan dari Ciapus Bromel. Varietas yang beragam bisa menjadi kekuatan maupun kelemahan Ciapus Bromel. Menjadi kekuatan karena tanaman hias ibarat suatu fashion, sehingga pelaku bisnis harus selalu menyajikan suatu yang baru agar bromelia tidak ditinggalkan oleh pasar terutama pasar konsumen. Varietas yang beragam juga bisa menjadi sebuah kelemahan jika dikaitkan dengan kapasitas green house dan biaya perawatan yang lebih banyak untuk mempertahankan varietas-varietas tersebut. Ciapus Bromel menjual bromelia dalam delapan jenis ukuran pot. Namun yang paling banyak diproduksi adalah pot ukuran S, L, M, dan XL, dengan pertimbangan ukuran pot tersebut paling laku terjual. Selain itu berdasarkan hasil kuesioner kepada 30 kontraktor taman dan landscaper, 80 persen responden menyatakan bahwa ukuran tanaman yang dipakai untuk groundcover adalah ukuran S serta untuk point of view dan border adalah ukuran M. b Bauran promosi Kegiatan promosi merupakan usaha komunikasi yang diterapkan untuk memberitahu, mengenalkan, dan mempengaruhi konsumen mengenai produknya yang dapat dilakukan dengan berbagai sarana. Kegiatan 60 promosi yang dilakukan Ciapus Bromel untuk pasar konsumen namun dinilai pemilik sebagai bagian proses promosi kepada pasar residensial dan komersial adalah kegiatan promosi melalui personal selling. Promosi melalui personal selling dilakukan dalam bentuk pameran. Pameran cukup efektif memperkenalkan keberadaan bromelia di kalangan masyarakat. Kegiatan pameran umumnya dilakukan di mal-mal di kawasan Jabodetabek. Mal-mal dipilih karena salah satu target pasar Ciapus Bromel merupakan konsumen akhir golongan pendapatan menengah ke atas. Jika ditinjau dari pasar properti residensial dan komersial, menurut kontraktor taman Rancamaya dan Pendiri IALI pada umumnya owner dari properti residensial dan komersial adalah masyarakat golongan menengah ke atas. Sehingga adanya pameran ini diharapkan akan meningkatkan permintaan para owner terhadap bromelia. Hal tersebut akan mempermudah Ciapus Bromel dalam proses mempengaruhi landscaper dan kontraktor taman untuk membeli bromelia Ciapus Bromel. Hingga Mei tahun 2010, belum ada kegiatan promosi secara langsung yang dilakukan Ciapus Bromel untuk para landscaper dan kontraktor taman. Menurut pemilik Ciapus Bromel, rencana kegiatan promosi untuk para landscaper dan kontraktor taman akan dilakukan dalam bentuk presentasi penjualan. c Bauran distribusi Kegiatan distribusi merupakan cara yang dilakukan perusahaan untuk mengantarkan barang ke tangan kosumen pada waktu yang tepat. Rencana distribusi bromelia Ciapus Bromel kepada landscaper dan kontraktor taman akan dilakukan secara langsung Gambar 10. Pemilihan struktur saluran distribusi langsung bertujuan agar perusahaan dapat mengetahui sikap landscaper dan kontraktor taman terhadap bauran pemasaran Ciapus Bromel, sehingga Ciapus Bromel dapat merespon dengan cepat sikap target pasar tersebut. Selain itu, menurut pemilik keberadaan perantara pemasaran tidak dibutuhkan dalam proses pemasaran kepada para landscaper dan kontraktor taman. Hal ini 61 didasarkan pada dua faktor. Faktor pertama karena para landscaper dan kontraktor taman umumnya membeli dalam jumlah yang banyak dan menginginkan harga yang murah sedangkan perantara pemasaran memiliki keterbatasan dalam memenuhi keinginan target pasar tersebut. Faktor ke dua adalah adanya kekhawatiran manajer pengelola jika perantara pemasaran menjual bromelia Ciapus Bromel bukan kepada para landscaper dan kontraktor taman melainkan kepada produsen bromelia lainnya ataupun pasar konsumen. Gambar 10. Rencana Aliran Distribusi Bromelia dari Ciapus Bromel ke Landscaper dan Kontraktor Taman Sumber: Data Primer Ciapus Bromel 2010 d Bauran harga Kebijakan penetapan harga ditetapkan oleh pemilik dan manajer pengelola. Harga bromelia yang ditetapkan bervariasi sesuai dengan varietas dan ukuran potnya. Penetapan harga varietas untuk pasar konsumen mempertimbangkan tingkat kesulitan dalam perbanyakan dan pemeliharaan, keunikan varietas tanaman, dan biaya yang dikeluarkan untuk suatu ukuran varietas. Penetapan harga untuk kontraktor taman dan landscaper belum dilakukan oleh pihak Ciapus Bromel. 3 Keuangan dan akuntansi Kondisi keuangan Ciapus Bromel tahun 2009 dominan bernilai negatif Gambar 4 dan perusahaan tidak mempunyai dana simpanan unuk membiayai ekspansi pasarnya. Akan tetapi walaupun Ciapus Bromel memiliki keterbatasan modal untuk ekspansi, pemilik memiliki akses terhadap lembaga keuangan dan mempunyai keinginan memanfaatkan akses tersebut. Ciapus Bromel melakukan pencatatan keuangan secara sederhana, Hal tersebut dikarenakan Ciapus Bromel belum mempunyai karyawan tetap Ciapus Bromel Landscaper dan kontraktor taman 62 yang berpengalaman dalam memanage keuangan secara terkomputerisasi dalam sistem akuntansi. Pencatatan keuangan Ciapus Bromel hingga tahun 2010 hanya berupa garis besar mengenai penerimaan dan pengeluaran perusahaan. 4 Budidaya Lokasi perusahaan menguntungkan bagi Ciapus Bromel karena warna bromelia yang dihasilkan lebih colourful dibandingkan pesaing yang berada di wilayah Jakarta dan Tanggerang. Dilihat dari kondisi sumber daya manusia, latar belakang pekerjaan dan pengalaman manajer pengelola sebagai petani tanaman hias selama 20 tahun juga menguntungkan Ciapus Bromel. Manajer pengelola mengetahui cara budidaya yang dapat mengoptimalkan pembentukan warna pada daun, naluri intuitif dalam menilai bromelia yang dapat menghasilkan nilai yang tinggi, dan memiliki pengetahuan mengenai kegiatan penyilangan tanpa melihat buku acuan. Jika ditinjau dari sumberdaya karyawan tetap lainnya, karyawan memiliki kemampuan yang baik dalam memperbanyak anakan melalui vegetatif dengan rasio kegagalan kurang dari 5 persen. Selain itu, sebanyak 75 persen karyawan juga memiliki daya kreasi dalam menciptakan nilai tambah bromelia. Nilai tambah tersebut diharapkan akan lebih mendorong para lansdcaper dan kontraktor taman untuk melakukan pembelian bromelia di Ciapus Bromel. Jika ditinjau dari kapasitas produksi, kapasitas poduksi saat ini belum mencukupi untuk membidik target pasar. Hal tersebut dikarenakan adanya keterbatasan green house yang dimiliki Ciapus Bromel, sehingga cukup menghambat perbanyakan anakan. Berdasarkan perhitungan peneliti jika Ciapus Bromel meralisasikan pengembangan pasarnya akan ada penumpukan bromelia di suatu bulan dan penumpukan tersebut akan melebihi kapasitas. Perhitungan ini memakai jumlah minimal indukan per varietas dan dilakukan selama waktu analisis. Kekurangan green house tersebut terjadi dibulan ketiga tahun ke empat waktu analisis. Jumlah anakan bromelia pada bulan tersebut adalah 39212 bromelia yang diukur menggunakan ukuran pot 20 sedangkan kapasitas green house untuk anakan bromelia adalah 36836 bromelia yang diukur dengan pot 20. Dengan demikian kekurangannya 63 adalah 2376 bromelia yag diukur dengan pot 20 atau 4198 bromelia jika diukur dengan pot 15. Pola budidaya, asumsi yang digunakan dalam perhitungan, dan perhitungan dapat dilihat pada lampiran 2, lampiran 3, dan lampiran 4. 5 Penelitian dan pengembangan Kegiatan penelitian dan pengembangan merupakan hal yang penting dalam suatu perusahaan untuk menciptakan serangkaian inovasi yang dapat meningkatkan nilai tambah produk yang dihasilkan. Kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan Ciapus Bromel berupa penyilangan varietas dan mengkreasikan bromelia di media pakis dalam bentuk pohon. Kegiatan tersebut dilakukan oleh karyawan bagian budidaya, manajer pengelola, dan koordinator lapangan. Ciapus Bromel belum berkonsetrasi pada kegiatan penyilangan maupun pengkerasian bromelia. Alasan belum fokusnya perusahaan dalam melakukan kegiatan penyilangan dikarenakan kegiatan penyilangan memerlukan rentang waktu lebih dari satu tahun dan risiko kegagalan penyilangan di atas 80 persen. 6 Sistem informasi manajemen Pencatatan informasi di Ciapus Bromel telah dilakukan secara sederhana. Informasi yang dicatat berupa informasi mengenai data stok bromelia per bulan, data pendapatan dan pengeluaran per bulan, data harga dan varietas bromelia yang dijual, serta data jumlah dan varietas bromelia per pot yang terjual dalam satu bulan. Akan tetapi tidak ada tempat khusus penyimpanan data-data tersebut. Ketiadaan tempat khusus penyimpanan data informasi yang telah dibuat mengakibatkan banyak data-data historis perusahaan yang hilang. Terlebih penyajian data Ciapus Bromel hanya dalam bentuk hard copy dengan tulisan tangan, sehingga apabila data tersebut hilang perusahaan tidak mempunyai backupan data lainnya. Penggunaan komputer belum dilakukan karena ketiadaan karyawan yang mampu dalam mengoperasikan komputer. Dengan demikian akan sia-sia bagi Ciapus Bromel untuk saat ini memaksakan penggunaan komputer dalam pencatatan informasi perusahaan. 64

6.3.2 Lingkungan Industri

Analisis lingkungan industri diakukan melalui analisis lima kekuatan bersaing porter yang meliputi, persaingan antar anggota dalam industri, ancaman masuknya pendatang baru, posisi tawar-menawar pemasok, posisi tawar- menawar pembeli, ancaman dari pendatang baru, dan ancaman produk substitusi. 1 Persaingan di antara para anggota industri tanaman hias bromelia di Jabodetabek Menurut data Direktorat Tanaman Hias Kabupaten Bogor ada enam pelaku usaha yang mengusahakan komoditas bromelia hingga tahun 2010 di Jabodetabek. Adapun deskrispi singkat mengenai kondisi perusahaan pesaing dapat dilihat pada Tabel 4. Intensitas persaingan dalam industri bromelia di Jabodetabek relatif lebih rendah dibandingkan industri tanaman hias aglonema dan anthurium. Hal ini dilihat dari dua faktor. Faktor pertama adalah industri bromelia adalah industri dalam pasar oligopoli. Harga tidak ditentukan oleh kesimbangan pasar melainkan ditentukan oleh perusahaan di dalam industri. Sehingga perusahaan di dalam industri bromelia tidak melakukan perang harga secara agresif untuk menarik pasar. Faktor kedua adalah industri bromelia masih dalam fase petumbuhan. Hal tersebut didasarkan pada perkembangan keberadaan bromelia di Jabodetabek yang relatif baru tahun 1995 dan banyak digemari di tahun 2009. Khusus untuk industri bromelia sebagai tanaman landscape, hanya ada satu perusahaan yang menjadi supplier landscaper dan kontraktor tanaman. Perusahaan tersebut adalah Harrys Bromel. Harrys Bromel tidak hanya menjadi supplier bagi tanaman landscape namun juga bertindak sebagai landscaper nya. Harrys Bromel belum terlalu optimal dalam memasuki pasar ini, karena usahanya relatif baru dijalankan. Usaha landscapernya di mulai sejak tahun 2007. Harga bromelianya untuk para landscaper ataupun kontraktor tanaman tetap sama dengan pembeli konsumennya. Perbedaannya terletak pada diskon harga. Para landscaper dan kontraktor taman diberi diskon khusus. Diskon tersebut berdasarkan hasil negosiasi antara Harrys Bromel dengan kedua belah pihak tersebut. 65 Tabel 4. Gambaran Umum Perusahaan pesaing Ciapus Bromel di Wilayah Jabodetabek Sumber: Data Primer dari Identifikasi Perusahaan Bromelia di Jabodetabek 2010 diolah 2 Ancaman masuknya pendatang baru Ancaman pendatang baru bergantung pada rintangan masuk yang ada dan reaksi para pemain lama dalam industri tersebut. Industri yang dimasuki Ciapus Bromel merupakan Industri Tanaman Hias Bromelia di Jabodetabek. Menurut porter ada tujuh faktor yang menjadi penghambat bagi masuknya pendatang baru ke dalam industri, antara lain: skala ekonomi, kebutuhan modal, biaya beralih pemasok, akses ke saluran distribusi, diferensiasi produk, biaya tidak menguntungkan terlepas dari skala, dan kebijakan pemerintah. Jika dilihat dari skala ekonomi dan kebutuhan modal, untuk masuk ke industri bromelia pendatang baru relatif lebih mudah. Skala ekonomi akan menghambat pendatang baru masuk dalam suatu industri jika harga dari suatu produk sangat ditentukan oleh biaya operasional perusahaan. Berdasarkan wawancara dengan lima perusahaan bromelia di Jabodetabek, pendatang baru yang masuk dalam indusri tanaman hias biasanya menargetkan pasar konsumen sebagai sasarannya. Penentuan harga bromelia untuk konsumen lebih ditentukan oleh keunikan varietas bromelia tersebut, dengan demikian skala ekonomi bukan penghambat bagi pendatang baru untuk masuk dalam indusri bromelia. Dari