luas dan sejuk dimanfaatkan oleh PTPN VIII sebagai tempat usaha agrowisata. Selain sebagai kebun budidaya dengan tujuan penambahan sumber penerimaan
perusahaan, hamparan kebun teh yang luas disertai kesejukan hawa pegunungan merupakan salah satu daya tarik Agrowisata Gunung Mas. Panorama alam
pekebunan teh memberikan peluang besar bagi Agrowisata Gunung Mas untuk terus berkembang, mengingat tingginya minat konsumen untuk berlibur dengan
suasana alam atau back to nature
1.2. Perumusan Masalah
Persaingan dalam kegiatan bisnis merupakan hal yang biasa terjadi. Persaingan bisnis yang sehat akan sangat berpengaruh terhadap jalannya usaha
atau bisnis tersebut, karena persaingan usaha yang sehat dapat memberikan dampak positif bagi para pelaku usaha yang saling bersaing. Sehinga dapat
menimbulkan upaya – upaya peningkatan efisiensi, produktivitas, kualitas produk yang dipasarkan. Kompetisi persaingan untuk menarik konsumen lebih banyak,
juga dilakukan dengan memberikan pelayanan yang baik dan senyaman mungkin. Tingkat persaingan bisnis agrowisata yang terjadi di kawasan Puncak dan
sekitarnya cukup besar karena jumlah agrowisata yang cukup banyak di kawasan tersebut serta jumlah pengunjung atau wisatawan yang belum pasti jumlahnya
setiap tahun. Sebagian besar dari pengunjung atau wisatawan yang akan ke tempat agrowisata biasanya memilih tempat agrowisata yang relatif sudah besar dan
dikenal banyak orang seperti Taman Safari, Taman Buah Mekar Sari, Kebun Raya Cibodas, dan Taman Bunga Nusantara.
Persaingan bisnis atau usaha agrowisata di kawasan Puncak, Cianjur dan sekitarnya sangat terlihat jelas, taman Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas
memang bukan yang menguasai persaingan. Salah satu agrowisata yang paling banyak dikunjungi wisatawan adalah Taman Buah Mekarasari. Berdasarkan data
dari PT Mekar Unggul Sari atau Taman Buah Mekarsari bahwa jumlah pengunjung pada tahun 2006 sebanyak 863.598 orang dan akan terus berpotensi
untuk bertambah pada tahun – tahun berikutnya. Jumlah pengunjung Taman Buah Mekarsari pada hari – hari biasa berkisar 100.000 – 150.000 orang per bulannya,
dan pada saat libur sekolah dan libur panjang seperti pada tanggal 21 Juni 2009 hingga 12 Juli 2009, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Taman Buah
8
Mekarsari mencapai 200.000 – 210.000 pengunjung atau meningkat hampir 100 persen dibandingkan hari biasa
3
. Dengan demikian, dapat diperkirakan bahwa jumlah wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata Taman Buah Mekarsari
adalah 1,2 juta hingga 1,5 juta orang pada satu tahun terakhir. Taman Safari juga salah satu pesaing dari Agrowisata Perkebunan Teh
Gunung Mas PTPN VIII. Taman Safari merupakan tempat wisata yang manawarkan keindahan fauna dan juga mengembangkan usahanya dengan
menyediakan fasilitas – fasilitas hiburan bagi anak – anak dan juga orang dewasa. Setiap tahunnya jumlah konsumen yang berkunjung ke Taman Safari berkisar 1,2
juta wisatawan
4
. Hal ini mengindikasikan bahwa Taman Safari adalah salah satu pesaing utama Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas PTPN VIII.
Pelaku usaha dalam bisnis agrowisata yang juga merupakan pesaing kuat Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas adalah Kebun Raya Cibodas. Jumlah
wisatawan yang berkunjung ke Kebun Raya Cibodas dapat dikatakan cukup banyak, tahun 2005 jumlah pengunjung mencapai 554.967 wisatawan, sedangkan
pada tahun 2008 menjadi 435.743 wisatawan
5
. Dengan demikian Kebun Raya Cibodas juga dapat dikatakan sebagai salah satu agrowisata yang banyak
dikunjungi oleh para wisatawan Selain Taman Wisata Mekarsari dan Kebun Raya Cibodas, Taman Bunga
Nusantara juga merupakan salah satu pesaing utama karena jumlah pengunjungnya yang juga relatif banyak. Setiap long weekend atau libur panjang
pada tahun 2009 jumlah pengunjung Taman Bunga Nusantara dapat mencapai 15.000 orang
6
. Taman Bunga Nusantara sedikit berbeda dengan taman wisata yang lainnya, kerena Taman Bunga Nusantara lebih menawarkan keindahan
3
Ugi. 2010. Mekarsari Kebanjiran Kunjungan. http:www.pelita.or.idbaca.php?id=7569. [5 januari 2010].
4
Endy. 2009. Turis Timur Tengah dan India Serbu Taman Safari Bogor. http:erawisata .comberita-wisataberita-hangat. [5 Februari 2010].
5
Handoko A. 2009. Cipanas-Puncak, Siap Manjakan Wisatawan. http:cetak.kompas.
com read. [29 september 2009].
6
Zulka. A. 2009. Kunjungan Ke KRC Mencapai 20 Ribu Wisatawan. http:dhi.koran- jakarta.com . [5 januari 2010].
9
taman bunga dengan landscape yang bermacam – macam bentuknya dengan bunga – bunga yang beragam.
Terdapat pula tempat wisata yang dapat dikatakan pendatang baru dan memiliki potensi untuk mengungguli Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas,
yaitu Taman Wisata Matahari. Taman Wisata Matahari yang baru dibuka pada tahun 2007, merupakan taman wisata yang perkembangnya cukup cepat.
Berdasarkan data dari manajemen Taman Wisata Matahari jumlah rata – rata wisatawan yang berkunjung ke Taman Wisata Matahari pada tahun 2007 hingga
2008 berkisar antara 20.000 orang – 50.000 orang per bulannya. Jumlah kunjungan tersebut dapat dikatakan cukup tinggi bagi pendatang baru dalam
persaingan bisnis wisata ini. Selain Taman Wisata Matahari juga terdapat pendatang baru lain yang
juga dapat memberikan ancaman terhadap bisnis atau usaha Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas, yaitu Cimory. Cimory memang tidak dapat
dikategorikan sebagai tempat agrowisata, karena pada awalnya Cimory adalah tempat indusri pengolahan susu yang kemudian dikembangkan sebagai restoran
yang menampilkan makan dan minuman dari susu olahan serta makanan lainnya. Cimory menawarkan produk “Cimory Educational Tour” yang memberikan
kesempatan pada konsumen untuk melihat serta mencoba proses memerah susu sapi. Cara yang dilakukan Cimory tersebut berdampak pada jumlah konsumen
yang terus meningkat setiap bulannya. Menurut manajemen Cimory jumlah pengunjung dapat mencapai 500 hingga 700 orang perharinya. Taman Wisata
Matahari dan Cimory dapat dikatakan pesaing baru bagi Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas, karena dapat berkembang dengan cepat dalam waktu yang
relatif singkat dan dapat mengancam keberlangsungan usaha taman Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas.
Persaingan antar obyek agrowisata yang ada di Jawa Barat terutama di kawasan Puncak, Cipanas, Cisarua dan sekitarnya menuntut inovasi yang kreatif
dari pihak pengelola. Inovasi dan kreatifitas tersebut dibutuhkan untuk meningkatkan daya tarik taman Agrowisata Gunung Mas ditengah persaingan
yang sangat ketat dengan Taman Safari, Taman Bunga Nusantara, Taman Wisata Mekarsari, Kebun Raya Cibodas dan Taman Wisata Matahari. Dengan demikian,
10
Pengelola Agrowisata Gunung Mas perlu melakukan pengembangan agar bisnis agrowisata tersebut dapat tetap bersaing dengan agrowisata yang lainnya.
Kecenderungan penurunan angka kunjungan di Agrowisata Gunung Mas pada tahun 2005 – 2008 Gambar 1 dan jumlah kunjungan yang tidak sebanyak
taman agrowisata yang lainnya atau pesaing utamanya membuktikan bahwa Agrowisata Gunung Mas membutuhkan suatu startegi untuk medapatkan
konsumen yang lebih banyak dan dapat bersaing dengan pesaing utamanya, seperti Taman Wisata Mekarsari, Kebun Raya Cibodas dan Taman Safari. Salah
satu cara yang efektif untuk mendapatkan konsumen yang lebih banyak adalah dengan melakukan pengembangan Agrowisata Gunung Mas dengan keunikan –
keunikan yang dimilikinya
agar dapat menarik minat konsumen untuk bekunjung.
Dengan demikian, diperlukan suatu strategi pengembangan untuk mendapatkan suatu strategi bisnis bagi taman Agrowisata Gunung Mas yang dapat memberikan
dampak seperti pada tingkat kunjungan wisatawan ke Taman Agrowisata Gunung Mas.
50,000 100,000
150,000 200,000
250,000 300,000
350,000 400,000
Tahun
Jumlah Kunjungan 322,380
371,130 332,240
318,440 267,206
2004 2005
2006 2007
2008
Gambar 1 . Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Agrowisata Gunung Mas Tahun
2004-2008.
Sumber: Laporan Tahunan Agrowisata Gunung Mas 2008. diolah Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh Agrowisata Gunung Mas
dalam menjalankan usahanya seperti persaingan usaha yang cukup besar, maka Agrowisata Gunung Mas harus membuat dan merumuskan strategi pengembangan
yang kompeten dan tepat untuk keberlangsungan usaha sebagai salah satu upaya 11
menarik perhatian konsumen. Berdasarkan pemaparan tersebut maka dapat dikemukakan perumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini, adalah :
1. Faktor lingkungan internal dan eksternal apa saja yang berpengaruh dalam
pengembangan Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas? 2.
Strategi apa saja yang dapat diterapkan dan menjadi prioritas dalam upaya pengembangan Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas?
1.3. Tujuan