Metode Pengolahan dan Analisis Data

35 1 Analisis deskriptif Analisis secara deskriptif digunakan untuk menjelaskan gambaran umum usaha Ciapus Bromel dan lingkungan perusahaan. Analisis deskriptif digunakan dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif. Informasi dalam analisis deskriptif tersebut disajikan dalam bentuk tabulasi angka, dan gambar. Input analisis ini adalah data primer yang berasal dari wawancara pihak internal dan eksternal Ciapus Bromel serta observasi di lapangan. 2 Analisis formulasi strategi dan program Rancangan strategi dan program dilakukan melalui pendekatan arsitektur strategi. Langkah pertama dalam mendapatkan arsitektur strategi adalah dengan memperjelas visi, misi, dan tujuan Ciapus Bromel. Langkah selanjutnya yaitu menganalisis lingkungan internal dan eksternal. Pengidentifikasian faktor internal dan eksternal Ciapus Bromel dari data observasi, wawancara dengan pihak internal dan eksternal serta dari beberapa data sekunder yang berkaitan. Setelah didapatkan deskripsi mengenai faktor internal dan eksternal Ciapus Bromel, dilakukan evaluasi untuk mengidentifikasi secara kolektif faktor internal dan eksternal kunci yang terpenting bagi Ciapus Bromel dalam pencapaian tujuannya. Evaluasi dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada responden internal yang mempunyai kekuasaan dalam mengambil keputusan dan responden eksternal yang dianggap ahli dalam bisnis yang dijalankan Ciapus Bromel. Bentuk kuesioner tersebut dapat dilihat pada Lampiran 11. Dari jawaban kuesioner ketiga responden tersebut diambil modus faktor yang dijadikan sebagai kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang penting bagi pengembangan Ciapus Bromel. Salah satu tujuan analisis internal dan eksternal pada arsitektur strategi adalah untuk mengetahui tantangan. Hasil analisis tersebut dipadukan dengan industry foresight merupakan input untuk menentukan tantangan. Setelah menentukan tantangan, peneliti mengidentifikasi sasaran Ciapus Bromel. Kuantifikasi sasaran ditentukan berdasarkan hasil diskusi dengan manajemen Ciapus Bromel dan pihak-pihak yang terkait. Untuk mencapai sasaran tersebut dirumuskan strategi menggunakan matriks SWOT. Input dari matriks 36 SWOT merupakan hasil analisis lingkungan berupa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Adapun keragaan matriks SWOT dapat dilihat pada Gambar 6. Alternatif strategi yang didapatkan dari Matriks SWOT kemudian diekstraksi menjadi program kegiatan yang akan diplotkan pada bentangan arsitektur Gambar 7. Gambar 6. Matriks SWOT Sumber: Rangkuti 2006 Setelah komponen arsitektur strategi Ciapus Bromel telah diperoleh dengan jelas, selanjutnya peneliti menetapkan rentang waktu untuk mengimplementasikan arsitektur strategi Ciapus Bromel. Rentang waktu yang digunakan untuk mengimplementasikan arsitektur strategi pada Ciapus Bromel adalah selama empat tahun. Pemilihan rentang waktu tersebut mempertimbangkan kondisi sumberdaya Ciapus Bromel, kondisi eksternal Ciapus Bromel seperti kebijakan-kebijakan pemerintah, strategi dan program yang akan dilaksanakan, dan pengalaman Ciapus Bromel dalam menjalankan taktik perusahaannya. 37 Y Strategi Dan Program 2010 2013 2014 X Periode Pelaksanaan Gambar 7. Rencana Arsitektur Strategi Ciapus Bromel Sasaran Ciapus Bromel terkait pengembangan pasarnya Strategi dan Program Strategi dan Program Strategi dan Program 38 V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1. Sejarah dan Perkembangan Ciapus Bromel

Ciapus Bromel merupakan salah satu perusahaaan yang membudidayakan dan memasarkan tanaman hias bromelia di Indonesia. Perusahaan ini didirikan oleh Chandra Gunawan Hendarto pada tahun 2006. Pendirian bisnis tersebut dilatarbelakangi kecintaan Chandra terhadap tanaman bromelia dan keinginan memperkenalkan tanaman tersebut kepada masyarakat Indonesia sebagai tanaman tropis yang colourful dan multifungsi dengan tingkat budidaya serta perawatan yang relatif mudah. Bromelia dapat digunakan sebagai tanaman pot indoor, tanaman landscape, tanaman pot outdoor, dan tanaman dekorasi. Karakteristik bromelia tersebut dianggap Chandra Gunawan sebagai peluang prospektif untuk terjun di dalam industri bromelia, terlebih jika melihat adanya kecenderungan pergantian tren permintaan tanaman hias pot berdaun bunga menuju tren tanaman hias pot berdaun indah . Persiapan usaha Ciapus Bromel dimulai sejak tahun 2003 hingga pertengahan tahun 2007. Pada tahun 2003 Ciapus Bromel memiliki lebih kurang 600 indukan. Semua indukan yang dimiliki oleh Ciapus Bromel dibeli dari luar negeri walaupun di Indonesia telah ada nursery lain yang khusus membudidayakan dan menjual bromelia. Hal ini bertujuan agar varietas bromelia yang ditawarkan Ciapus Bromel lebih beragam dan berbeda dengan varietas yang ditawarkan oleh pesaing-pesaingnya dalam industri sejenis. Perbedaan ini diharapkan akan memberikan nilai tambah di mata pasar sasaran yang akan menguntungkan Ciapus Bromel terkait dengan penanaman positioning perusahaan di benak pasar sasaran. Pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2009, pasar sasaran Cipus Bromel adalah pasar konsumen. Namun sejak awal tahun 2010, Ciapus Bromel juga berencana akan membidik pasar institusional yaitu kontraktor taman dan landscaper . Hal ini sebagai bentuk antisipasi Ciapus Bromel jika permintaan pasar konsumen menurun, terlebih permintaan pasar konsumen di Indonesia terhadap tanaman hias sangat dipengaruhi oleh tren tanaman hias. Aktivitas pemasaran bromelia Ciapus Bromel dimulai pada Bulan Desember 2007. Pemasaran dilakukan melalui sistem konsingensi dengan pihak 39 PT Godong Ijo Asri. Kerjasama tersebut selain bertujuan untuk meningkatkan penjualan juga dimaksudkan sebagai media promosi bromelia melalui katalog dan kegiatan pameran yang diikuti PT Godong Ijo Asri. Walaupun konsekuensinya bromelia Ciapus Bromel diatasnamakan milik PT Godong Ijo Asri. Berkat kerjasama dengan PT Godong Ijo Asri serta adanya link pemilik dan manajer pengelola, pada tahun 2008 hingga tahun 2010 Ciapus Bromel tidak hanya memasarkan produknya melalui PT Godong Ijo Asri, tetapi juga melakukan penjualan secara pribadi ke pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Bali. Sejak awal tahun pendiriannya hingga tahun 2010, usaha ini belum memiliki badan hukum dikarenakan pemilik mempertimbangkan kondisi perusahaan yang belum establish. Namun demikian pemilik mempunyai keinginan yang kuat untuk memiliki badan hukum agar memperoleh kemudahan- kemudahan dalam menjalankan bisnisnya.

5.2. Lokasi dan Tata Letak Ciapus Bromel

1 Lokasi perusahaan Lokasi usaha Ciapus Bromel terletak di Jalan Tamansari, RT 03 RW 04, Desa Tamansari, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan kondisi iklim di Ciapus. Letak usaha Ciapus Bromel berada pada ketinggian 450 dpl dengan suhu 27 C 5 . Kondisi iklim tersebut sejalan dengan prasyarat pertumbuhan tanaman bromelia, yaitu berkisar 20-30 C. 2 Tata letak perusahaan Luas usaha Ciapus Bromel mencapai 1 ha. Dengan perincian sebagai berikut: a Bangunan kantor Bangunan ini berukuran 45 x 36 m yang terdiri dari lima ruangan. Ruangan pertama berukuran 4 x 4 m digunakan sebagai tempat bermalam karyawan. Fasilitas kamar terdiri dari satu set tempat tidur dan meja. ruangan kedua berukuran 4 x 4 m belum ada fungsi khusus. Ruangan ketiga digunakan sebagai ruang dapur bagi karyawan. Ruangan ini berukuran 8 x 3 m dengan fasilitas berupa peralatan makan, minum, satu 5 Profil Kemiskinan Desa Ciapus dan Potensi Penanggulangan. 2008. www.inisiatif.org.id [Diakses 20 Februari 2010]