10
2.2. Bromelia
Tanaman bromelia berasal dari Amerika Selatan terutama dari Brazilia dan beberapa jenis juga ditemukan di Mexico dan Amerika Tengah. Pada awalnya
terdapat 150 spesies dari 27 genera Kramer 1991, diacu dalam Santi dan Kusumo 1996, namun kemudian berkembang menjadi 1800 spesies dari 46 genera
Prihmantoro 1991, diacu dalam Santi dan Kusumo 1996. Beberapa jenis tanaman bromelia yang populer adalah Achmea, Billbergia, Neoregelia,
Guzmania, Tilandsia, Vriesia, Cryptanthus, dan Nidularium.
Bromelia umumnya hidup pada suhu yang hangat berkisar 20-30 derajat celcius dengan sinar matahari 60-80 persen. Membutuhkan angin untuk
ketersediaan udara segar, sehingga pada ruang tertutup membutuhkan kipas angin. Kondisi kekeringan juga dibutuhkan oleh tanaman bromelia agar air pada ketiak
daunnya berganti dengan air yang baru. Sumber air yang paling baik pada Bromelia adalah air yang memiliki kadar garam rendah. Air ini biasanya didapat
pada air hujan khususnya pada daerah dengan tingkat polusi rendah
4
. Bromelia termasuk dalam tanaman pot sekaligus tanaman taman Mann
1994, diacu dalam Santi dan Kusumo 1996. Menurut Kencana dan lestari tahun 2008, bromelia dapat berfungsi sebagai tanaman groundcover dan point of view
dalam design suatu taman. Groundcover plants tanaman penutup tanah adalah tanaman yang tingginya kurang dari atau sama dengan 0,5 m. Tanaman jenis ini
biasa dimanfaatkan sebagai bagian terendah dalam gradasi ketinggian tanaman. Groundcover plants
dapat juga digunakan sebagai tanaman pembatas border plants
dari suatu komposisi tanaman. Tidak hanya itu, keragaan jenis, bentuk, dan corak warna yang menarik membuatnya banyak digemari sebagai tanaman
penyemarak taman dan ruang. Bentuk mini groundcover plants cocok sebagai tanaman dalam pot atau miniatur garden. Point of view plants merupakan tanaman
yang berfungsi sebagai aksen atau daya tarik dari suatu taman. Warna daun yang bervariatif dan mencolok merupakan titik poin kemenarikan bromelia.
4
Florikultura.
12 Juni 2008. Budidaya Keluarga Bromeliaceae yang Minim Biaya. Florikultura: Vol.II edisi 12Juni 2008. Hlm 22-24
11
2. 3. Real Estate
Definisi real estate menurut Graskamp 1995, diacu dalam Sunartio 2005 adalah
‘ a manufactured product of artificially delineate cubage with an institusional time dimension squar meteryear, roomnight, designed to interface
society with natural resources land’. Real estate dapat digambarkan sebagai hubungan yang dinamis antara lahan dan pengembangannya dengan tiga
kelompok yang berpartisipasi, yaitu: investor developer, konsumen, dan pemerintah. Bentuk-bentuk investasi yang dapat dilakukan dalam real estate
antara lain; membeli properti untuk digunakan sendiri, memperoleh keuntungan dari hasil penjualan properti, membuat pinjaman dalam hipotik atau mengakuisi
pinjaman yang telah dibuat dan menahan investasi sebagai pedapatan, mengakuisi properti dengan cara menyewa suatu properti untuk disewakan kembali sehingga
memperoleh keuntungan. 1
Karakteristik industri real estate Menurut Beaton 1997, diacu dalam Sunartio 2005 produk real estate
mempunyai karakteristik yang berbeda dari produk-produk lainnya, di antaranya:
a Dampak dari perbaikan lingkungan sekitarnya. Tiap bidang tanah
mempengaruhi nilai properti di lingkungan sekitarnya b
Pada umumnya real estate terdiri dari banyak unit bangunan dengan tanah yang luas. Hal ini menyebabkan perlunya perencanaan pengelolaan
lingkungan dan perencanaan pembangunan dalam jangka panjang. c
Produk real estate diproduksi dalam jumlah besar secara massal, namun tiap-tiap produk tersebut berbeda dengan bangun lain yag ada di
lingkungan sebelahnya. Perbedaan ini disebabkan karena adanya perbedaan letak, ketinggian, bentuk, lingkungan di sekitarnya, akses
maupun pemandangan yang dimiliki oleh masing-masing produk. 2
Jenis produk real estate Produk real estate mempunyai bermacam-macam tipe sebagai berikut:
a Tempat tinggal residential