PERENCANAAN STRATEGIS Peran Sektor ESDM dalam

26 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012

3.1. V i s i D a n M i s i

Penjelasan ringkas tentang makna dari pernyataan visi di atas adalah sebagai berikut: Ketahanan dan kemandirian energi – merupakan keinginan untuk menciptakan keamanan ketersediaan pasokan energi energy security guna mendukung pelaksanaan pembangunan nasional yang didasarkan pada berbagai sumber energi yang berasal dari dalam negeri dan tidak bergantung pada impor. Peningkatan nilai tambah energi dan mineral – mengandung makna bahwa berbagai sumber energi termasuk energi alternatif dan terbarukan harus memberi nilai tambah, baik dalam pemanfaatan maupun dalam memberi kontribusi ekonomi khususnya finansial yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Berwawasan lingkungan – bahwa seluruh proses pengelolaan energi, mulai dari eksplorasi, eksploitasi, transportasi sampai pada penggunaanya harus memperhatikan aspek lingkungan guna mendukung terciptanya pembangunan yang berkesinambungan sustainable development. Selanjutnya pernyataan Misi KESDM sebagai rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi KESDM adalah:

3.2. Tujuan dan Sasaran Strategis

3.2.1. Tujuan Strategis

Tujuan merupakan penjabaran Visi dan Misi KESDM yang merupakan kondisi yang ingin diwujudkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012 27 selama periode 5 tahun di akhir tahun 2014 : 1 Terjaminnya pasokan energi dan bahan baku domestik 2 Terwujudnya peningkatan investasi sektor ESDM 3 Terwujudnya peran penting sektor ESDM dalam penerimaan negara 4 Terwujudnya peningkatan peran sektor ESDM dalam pembangunan daerah 5 Terwujudnya pengurangan beban subsidi BBM dan Listrik 6 Terwujudnya peran penting sektor ESDM dalam peningkatan surplus neraca perdagangan dengan mengurangi impor 7 Terwujudnya peningkatan efek berantaiketenagakerjaan Tujuan tersebut merupakan suatu kondisi yang ingin diwujudkan KESDM dalam kurun waktu 5 tahun sesuai dengan pernyataan visi KESDM dalam Renstra 2010 – 2014. Adapun uraian terhadap makna yang terkandung dalam setiap tujuan beserta indikator untuk mengukur kinerja selama lima tahun adalah sebagai berikut: 1 Terjaminnya pasokan energi dan bahan baku domestik Dalam menjamin penyediaan energi domestik, telah dilakukan optimasi produksi energi fosil yaitu minyak bumi, gas bumi dan batubara. Kecenderungan produksi minyak bumi, sebagai energi tidak terbarukan, cenderung menurun setiap tahunnya. Mulai tahun 2007, produksi minyak sudah dibawah level 1 juta barel per hari. Namun, dengan adanya temuan cadangan baru seperti Blok Cepu, maka dalam jangka pendek akan ada peningkatan produksi minyak Indonesia, meskipun akan menurun kembali karena natural decline rate yang cukup tinggi sekitar 12 per tahun. Mengantisipasi situasi menurunnya produksi minyak bumi, maka ke depan, penyediaan energi difokuskan pada gas dan batubara yang produksinya relatif meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2012 produksi minyak bumi berada pada angka 950 juta barel per hari dan produksi gas bumi sebesar 1.569 juta barel per hari. Sementara untuk batubara di tahun 2012 ini produksinya akan meningkat sebesar 332 juta ton. Sebagai salah satu cara efektif untuk memastikan kesinambungan pasokan adalah konservasi konsumsi sumber energi fosil melalui program konversi minyak tanah ke LPG. Dengan demikian volume minyak tanah bersubsidi tiap tahunnya dikurangi secara signifikan. Selain itu, pengawasan Gambar 3.2. Hubungan antara Tujuan Strategis