Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012 75
Tabel 5.8 Perkembangan DME Tahun 2009-2011
No Indikator
Realisasi DME Total Akumulasis.d
Tahun 2012 2009
2010 2011
2012
1 DME berbasis Non BBN
62 34
19 8
238 2
DME berbasis BBN 28
16 32
44 195
Total DME 90
50 51
52 433
d. Jumlah daerah sulit air yang kebutuhan air bersihnya dapat terpenuhi melalui sumur bor air
tanah
Program pembangunan daerah lainnya, yang bersentuhan langsung dengan masyarakat adalah program penyediaan air bersih melalui pemboran air tanah dalam di daerah sulit air. Program tersebut dilakukan
sejak tahun 1995 melalui pendanaan dari APBN. Sejak dimulainya program pengeboran air tanah tersebut, lebih dari satu juta jiwa telah menikmati ketersediaan air bersih ini.
Pada tahun 2012 Kementerian ESDM menargetkan sebanyak 200 lokasi titik bor yang dapat direalisasikan, yang terdiri dari 195 titiklokasi pemboran air sumur dalam dan 5 titiklokasi pemboran sumur pantau,
untuk memenuhi kebutuhan air bersih di daerah sulit air. Namun pada Triwulan II terdapat revisi DIPA sehubungan dengan penghematan anggaran, maka realisasi pelaksanaan kegiatan pengeboran air tanah
menjadi 176 titik sumur produksi dan 5 titik Sumur Pantau, dengan hasil jumlah debit airtahun sebanyak
1.298.797 literjam, dan jumlah peruntukan 360.777 jiwa sehingga meningkatnya kemudahan penyediaan sarana air bersih bagi masyarakat di daerah sulit air.
Dengan demikian, selama periode 1995 sampai dengan 2012 ini, total pemboran air tanah yang telah dilakukan sebanyak 960 titik yang tersebar di seluruh Indonesia dengan peruntukan bagi sekitar 2,2 juta
jiwa.
e. Jumlah rekomendasi wilayah kerja
umlah Usulan rekomendasi Wilayah Kerja yang dimaksud dalam indikator kinerja adalah Usulan rekomendasi Wilayah Kerja Pertambangan WKP dan Wilayah Pertambangan WP. Pada tahun 2012 ini
dari 70 rekomendasi usulan WKPWUPWPN terealisasi sebanyak 73 rekomendasi, dengan rincian sebagai berikut:
5 usulan rekomendasi WKP panas bumi 30 usulan rekomendasi WUP dan 3 usulan rekomendasi WPN mineral.
30 usulan rekomendasi WUP dan 1 usulan rekomendasi WPN batubara. 4 usulan rekomendasi WKP CBM .
f. Jumlah wilayah yang teraliri jaringan gas untuk rumah tangga
Pada tahun 2012 ini, Pembangunan Jaringan gas bumi untuk Rumah tangga dapat dilaksanakan di 5 wilayah yaitu di Kota Cirebon, Kota Jambi, Kota Prabumulih, Kabupaten Sidoarjo lanjutan dan Kabupaten Bogor,
dengan sambungan jaringan gas untuk rumah tangga berjumlah 18.797 SR. Pembangunan jargas di 5 wilayah ini melebihi dari yang ditargetkan di tahun ini yaitu 4 wilayah.
Per 31 Desember 2012, kegiatan konstruksi kecuali Kota Jambi sudah terbangun 100 . Jaringan yang telah terbangun tersebut sudah siap dialiri, hanya saja masih harus menunggu penetapan pemenang lelang
pengoperasian jaringan distribusi gas bumi yang dibangun Pemerintah dan Perjanjian Jual Beli Gas PJBG serta Perjanjian Transportasi Gas. jaringan yang telah dibangun tetap menjadi tanggung jawab kontraktor
76 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012
Gambar 5.23. Grafik Perkembangan dan Target Energy Mix 2008-2013 sampai masa jaminan pemeliharaan selama 1 tahun. Keterlambatan pembangunan Jargas di Kota Jambi
disebabkan oleh rintangan-rintangan yang tidak dapat diprediksi sebelumnya, yaitu masalah perizinan dari kota terkait dan permasalahan teknis. Terkait dengan hal tersebut, kontraktor pelaksana terus bertanggung
jawab terhadap pembangunan sampai pembangunan selesai.
g. Jumlah wilayah yang terbangun fasilitas dan pemanfaatan gas untuk transportasi.
Pada tahun 2012 ini SPBG CNG untuk angkutan umum ditargetkan dibangun di 1 wilayah, namun pembangunan dilakukan di 3 wilayah yaitu Surabaya, Gresik dan Sidoarjo, yang terdiri dari 1 Mother Station
di Jln. Raya Rungkut Menanggal dan 1 Daughter Stasion di Jl. Wiyung, Surabaya, 1 Online Station di Jln. Kriyan, Sidoarjo dan 1 Daughter Station di Jln. Raya Ambeng-ambeng, Gresik.
.
10. Persentase pemanfaatan energi Non BBM dalam rangka diversifikasi energi
Selain dengan memberdaya kan energi terbarukan, KESDM juga melakukan upaya untuk mengurangi pembangkit tenaga listrik yang masih menggunakan produk minyak bumi BBM dengan memberdayakan
gas bumi, batubara, panas bumi, air serta Biro Diesel sebagai energi alternatif bahan baku utama untuk pembangkit tenaga listrik.
a. Pangsa Gas Bumi
Pangsa gas bumi ditargetkan dapat mencapai 30 di tahun 2012 ini, namun yang dapat direalisasikan sebesar 22,6, atau 75,3. Tidak tercapainya target pemanfaatan gas bumi sebagai pembangkit tenaga listrik
dikarenakan terlambatnya COD PLTU dalam FTP I, sehingga pasokan gas yang disediakan untuk pembangkit tersebut tidak terpakai. Sebagai penggantinya dioperasikannya PLTD sewa di beberapa
sistem kelistrikan untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik sementara karena belum beroperasinya pembangkit utama yang telah direncanakan.