Penggunaan Barang dan Jasa Produksi dalam negeri dalam pembangunan sektor Pertambangan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012 179
Realisasi penggunaan barang dan jasa dalam negeri pada sub sektor Mineral dan batubara di tahun 2012 ini adalah sebesar 67. Pertumbuhan pemanfaatan barang dan jasa untuk subsektor
pertambangan selama kurun waktu lima tahun terakhir adalah sebesar 6tahun, sedangkan pertumbuhan barang dan jasa untuk dalam negeri selama kurun waktu tiga tahun terakhir sebesar
10tahun. Untuk pertumbuhan barang dan jasa yang berasal dari impor mengalami penurunan selama kurun waktu lima tahun terakhir sebesar 11tahun. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan
barang dan jasa yang digunakan di subsektor pertambangan umum lebih menggunakan barang dalam negeri local content sehingga sasaran strategis untuk terwujudnya pemberdayaan nasional dapat
tercapai melalui peran barang dan jasa tesebut. Selain itu, hal ini menunjukkan bahwa subsektor pertambangan umum telah berorientasi pada berorientasi pada pro growth, pro poor dan pro job.
Kementerian ESDM melalui Ditjen Mineral dan Batubara telah melakukan evaluasi pada penggunaan barang dan jasa dalam negeri dengan melakukan evaluasi ke perusahaan pertambangan. Evaluasi ini
bertujuan untuk mensubstitusi produk impor sehingga meningkatkan persentase penggunaan barang dan jasa dalam negeri dan untuk optimalisasi dan peningkatan pemanfaatan barang dan jasa dari impor
ke domestic. Beberapa perusahaan yang dilakukan evaluasi, antara lain PT. Unilon, PT Ety Fire System, PT Vale Indonesia, PT Newmont Nusa Tenggara, PT NHM, PT Meares Soputan Mining, PT KPC, PT Adaro
Indonesia, PT Arutmin Indonesia, PT Berau Coal dan PT Kideco Jaya Agung.
Sasaran 13. Peningkatan Nilai Tambah
Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 1 indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja programkegiatan rencana kinerja tahun 2012. Indikator kinerja sasaran
beserta target, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut:
Tabel 5.78. Indikator Kinerja Sasaran 13
No. Indikator Kinerja
Satuan Target
Realisasi Capaian
1. Persentase peningkatan kemampuan
nasional dalam merancang dan merakit instalasi peralatan migas
70 65
100
Sektor ESDM berkontribusi secara nyata sebagai penggerak utama pembangunan melalui efek berantai Multiplier Effect. Disamping pembangunan daerah dan Pengembangan Masyarakat Community
Development, efek berantai tersebut dapat diidentifikasi dari kegiatan pembukaan lapangan kerja, peningkatan nilai tambah dan peningkatan kegiatan ekonomi.
Dalam rangka memberi peningkatan nilai tambah terhadap kemampuan nasional Sektor ESDM melakukan pengembangan teknologi dalam bidang rekayasa perancangan dan perakitan instalasi peralatan migas.
Sebagaimana yang terlihat pada tabel diatas, bahwa untuk tahun 20112 target kinerja yang ditetapkan dapat dicapai seluruhnya atau 100.
Pada tahun 2012 ini, Kementerian ESDM melalui Badan Litbang ESDM berhasil merealisasikan 3 buah paten di bidang minyak dan gas bumi yaitu Rancang Bangun Adsorben Komponen Korosif Gas Bumi; Rancang
Bangun Adsorben Partikel Nano Karbon Aktif untuk Mercury Removal; dan Rekayasa Instrumentasi Geofisika: Log NMR Piranti Khusus Dengan Sistem Resonansi Nuklir Magnetik Untuk Mendeteksi Jenis
Fluida Dalam Sumur Migas.
Beberapa Litbang unggulan dibidang migas diantaranya adalah sebagai berikut:
180 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012
1. Rekayasa Instrumentasi Geofisika High Resolution Mini Seismic Data Acquisition System HR-
MSDAS
Penelitian ini sebagai lanjutan dari tahun 2011 dengan hasil rancang bangun sebuah alat deteksi hidrokarbon in situ yang berfungsi untuk mengetahui keberadaan hidrokarbon pada lapisan reservoir
dengan memanfaatkan prinsip resonansi nuklir proton dengan medan magnet NMR yang diinduksikan ke dalam lapisan reservoir tersebut. Pada tahun 2012, sasaran penelitian adalah
memperoleh integrated tool untuk pelaksanaan survei seismik mini dan software untuk pengolahan datanya dan metode alternatif untuk mendeteksi migas dan geotermal. Penelitian dilaksanakan dengan
berkoordinasi bersama Direktorat Jenderal Migas, Pusat data dan informasi KESDM, dan sivitas akademik seperti Universitas Diponegoro, Universitas Gajah Mada, Universitas Indonesia.
Penelitian menghasilkan 2 usulan paten, yaitu portable airgun 0 dan 0 dan springless geophone 1, HR- MSDAS dapat dioperasikan dengan biaya yang murah karena cukup dioperasikan oleh beberapa orang
saja, selain itu juga HR-MSDAS dapat dipakai untuk infill seismik dan eksplorasi CBM dengan metode borehole seismology.
Gambar 5.89 Airgun generasi pertama 2011 Gambar 5.90. Airgun generasi terbaru 2012
Gambar 5.91. Gelombang portable airgun Dengan Tekanan Tinggi dan Rendah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012 181