Jumlah wilayah yang teraliri jaringan gas untuk rumah tangga Wilayah
110 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012
tangga dan pelanggan kecil terhambat karena terbatasnya infrastruktur yang menghubungkan gas bumi dari sumbernya ke konsumen. Kurang berkembangnya infrastruktur gas bumi tersebut dikerenakan
kendala keekonomian, sehingga badan usaha belum tertarik untuk mengembangkannya. Oleh karena itu, perlu keterlibatan pemerintah untuk mempercepat penggunaan bahan bakar gas tersebut.
Salah satu langkahnya adalah dengan membangun Jaringan Distribusi Gas Bumi untuk Rumah Tangga dengan alokasi rata-rata untuk kota terpilih sejumlah 4000 Sambungan Rumah SR. Pada tahun 2010
diresmikan Road Map Pembangunan Jaringan Distribusi Gas Bumi untuk Rumah Tangga Jargas sampai dengan tahun 2014 yang pelaksanaannya selalu dipantau oleh Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan
dan Pengendalian Pembangunan UKP4, sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini.
Pada tahun 2012 ini, Pembangunan Jaringan gas bumi untuk Rumah tangga dilaksanakan di 5 wilayah yaitu di Kota Cirebon, Kota Jambi, Kota Prabumulih, Kabupaten Sidoarjo lanjutan dan Kabupaten
Bogor, dengan sambungan jaringan gas untuk rumah tangga berjumlah 18.797 SR. Per 31 Desember 2012, kegiatan konstruksi kecuali Kota Jambi sudah terbangun 100 . Jaringan yang telah terbangun
tersebut sudah siap dialiri, hanya saja masih harus menunggu penetapan pemenang lelang pengoperasian jaringan distribusi gas bumi yang dibangun Pemerintah dan Perjanjian Jual Beli Gas
PJBG serta Perjanjian Transportasi Gas. jaringan yang telah dibangun tetap menjadi tanggung jawab kontraktor sampai masa jaminan pemeliharaan selama 1 tahun. Keterlambatan pembangunan Jargas di
Kota Jambi disebabkan oleh rintangan-rintangan yang tidak dapat diprediksi sebelumnya, yaitu masalah perizinan dari kota terkait dan permasalahan teknis. Terkait dengan hal tersebut, kontraktor pelaksana
terus bertanggung jawab terhadap pembangunan sampai pembangunan selesai.
Pembangunan fisik Jargas meliputi pembangunan Metering Regulation Station MRS bila dibutuhkan, Regulation Sector RS yang dapat memenuhi maksimal 400 Sambungan Rumah, jaringan pipa yang
panjang dan susunan diameter yang bervariasi Carbon Steel CS Ø 4 inch, pipa Poly Ethylene PE berukuran Ø 180 mm, Ø 90 mm, Ø 63 mm, Ø 32 mm, dan Ø 20 mm, serta meter dan regulator pada
setiap sambungan rumah.
Tabel 5.33 Pembangunan Jaringan Distribusi Gas Bumi Untuk Rumah Tangga
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012 111
Berikut rincian pembangunan fisik jaringan gas bumi untuk rumah tangga tahun anggaran 2012 per 31 Desember 2012:
Tabel 5.34 Perkembangan Jumlah Sambungan Rumah yang Dialiri Gas Bumi
No Nama Kegiatan
Jumlah SR Nama Kelurahan
Capaian Kemajuan
Konstruksi
1 Pembangunan Jaringan Gas
Bumi Untuk Rumah Tangga di Bogor
4.000 3 Kelurahan Kelurahan
Harapan Jaya, Kelurahan Tengah, Kelurahan Sukahati
100
2 Pembangunan Jaringan Gas
Bumi Untuk Rumah Tangga di Sidoarjo Lanjutan
2.147 2 Desa Desa Kalidawir, Desa
Kedungturi 100
3 Pembangunan Jaringan Gas
Bumi Untuk Rumah Tangga di Jambi
4.000 2 Kelurahan Kelurahan
Thehok, Kelurahan Handil Jaya
100
4 Pembangunan Jaringan Gas
Bumi Untuk Rumah Tangga di Prabumulih
4.650 6 Kelurahan Kelurahan
Muntang Tapus, Kelurahan Wonosari, Kelurahan
Prabumulih, Kelurahan Pasar 1, Kelurahan Pasar 2,
Kelurahan Patih Galung 100
5 Pembangunan Jaringan Gas
Bumi Untuk Rumah Tangga di Cirebon
4.000 3 Kelurahan Kelurahan
Kalijaga, Kelurahan Kecapi, Kelurahan Argasunya
100
Total Sambungan Rumah Tangga yang dialiri Gas Bumi
18.797
Kegiatan lain selain dalam ruang lingkup Pembangunan Jaringan Distribusi Gas Bumi untuk rumah tangga ialah Front End Engineering DesignDesign Engineering for Detail Construction FEEDDEDC dan
Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan LingkunganUpaya Pemantauan Lingkungan UKLUPL untuk Kabupaten Blora, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Sorong dan Kabupaten Subang Kemudian, telah
dilakukan kegiatan sosialisasi Jargas di kota-kota yang sudah dibangun Jargas dengan materi pengenalan jaringan gas bumi sampai cara penggunaan dan pemeliharaan fasilitasnya oleh masyarakat.
Keseluruhan kegiatan tersebut sudah selesai 100 .
Karena pada Februari 2012, Menteri Lingkungan Hidup Mengeluarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan, maka untuk dapat membangun Jargas harus
memperoleh Izin Lingkungan dari Pemerintah Daerah terkait, tidak cukup dokumen UKLUPL. Sehingga kegiatan Penyusunan Dokumen UKLUPL diperluas sampai proses penerbitan izin lingkungan. Izin
lingkungan dimaksud sampai saat ini masih dalam proses.