Mineral Sub sektor Mineral Batubara dan Panas Bumi. Untuk menjamin keamanan pasokan mineral,

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012 65 Gambar 5.13. Bahan Baku Bioethanol besi yang melampaui target sebegitu besar karena adanya ekspor besar besaran yang dilakukan pengusaha pada triwulan pertama tahun 2012 sebagai antisipasi perusahaan terhadap pemberlakuan pengendalian tata niaga ekspor mineral yang mulai diberlakukan pada Mei 2012. Dari produksi mineral yang dapat melebihi targetnya di atas masih ada beberapa mineral yang tidak dapat mencapai targetnya yaitu logam tembag dan Nikel mate masing-masing deegan capaian 75 dan 96, dikarenakan produksi PTFI dan PT NNT yang menurun pada tahun 2012. Hal ini terkait dengan rencana penambangan PTFI dan PT NNT yang mayoritas menambang ore low grade sebagai kelanjutan fase penambangan yang dilakukan oleh kedua perusahaan.

e. Listrik

Terkait dengan energi domestik, permintaan kebutuhan energi listrik meningkat tiap tahunnya dengan pertumbuhan rata-rata sampai tahun 2012 mencapai 8,4tahun. Kebutuhan listrik selalu melebihi dari kapasitas terpasang yang ada. Krisis ekonomi 19981999, memiliki dampak sangat luas bagi pembangunan ketenagalistrikan. Krisis tersebut, menyebabkan tidak adanya investasi yang masuk dan pertumbuhan kapasitas pembangkit terhambat. Bahkan proyek-proyek IPP pun menjadi terhenti. Untuk mengejar pertumbuhan kebutuhan tersebut, dilakukan upaya antara lain pembangunan pembangkit listrik dengan program 10.000 MW tahap I, 10.000 MW tahap II dan IPP. Pada tahun 2012 ini ditargetkan produksi listrik mencapai 190.940 GWh, dan terealisasi sebesar 193.663 GWh atau sebesar 101,43 .

f. Uap panas bumi

Realisasi Produksi uap panas bumi pada tahun ini sebesar 62.553.82 ton dari target sebesar 71.000.000 ton, atau dengan kata lain capaian sebesar 88,1. Jumlah produksi uap panas bumi tersebut diperoleh dari PLTP Kamojang, G.Salak, Darajat, Wayang windu dan tidak terealisasi PLTP Lahendong, Sibayak Dieng dan Ulubelu

g. Bioetanol

Jumlah produksi bioethanol sebesar 6.000 KL pada tahun ini tidak dapat direalisasikan, hal ini disebabkan dikarenakan masalah harga keekonomian bioethanol yang terlalu rendah sehingga mengakibatkan pihak produsen bioethanol fuel grade belum memasok ke dalam negeri. 66 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012 Gambar 5.14. Peta Badan Usaha Niaga Bioethanol yang Telah Mendapat Izin Gambar 5.15. Bahan Baku Bioediesel

h. Biodiesel

Biodiesel adalah bahan bakar mesin diesel yang terbuat dari sumberdaya hayati yang berupa minyak lemak nabati atau lemak hewani. Senyawa utamanya adalah ester. Biodiesel dapat dibuat dari transesterifikasi asam lemak. Asam lemak dari minyak lemak nabati direaksikan dengan alkohol menghasilkan ester dan produk samping berupa gliserin yang juga bernilai ekonomis cukup tinggi. Biodiesel telah banyak digunakan sebagai bahan bakar pengganti solar. Bahan baku biodiesel yang dikembangkan bergantung pada sumber daya alam yang dimiliki suatu negara, minyak kanola di Jerman dan Austria, minyak kedelei di Amerika Serikat, minyak sawit di Malaysia, dan minyak kelapa di Filipina Indonesia mempunyai banyak sekali tanaman penghasil minyak lemak nabati, diantaranya adalah kelapa sawit, kelapa, jarak pagar, jarak, nyamplung, dan lain-lain.