Progres pembangunan Ruas Transmisi Gresik

198 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012 diproses PT Pertamina Persero dengan mempertimbangkan :  Komitmen Pengangkutan Gas dengan Shipper;  Komitmen Penjualan Gas dari Sumber ke Konsumen; i. Target pembangunan fisik pipa Gresik-Semarang belum tercapai.

2. Progres pembangunan Ruas Transmisi Cirebon

– Semarang CISEM a. Telah dilaksanakan Appraisal lahan, Feasibility Study, Basic Engineering Work dan Study Detail rencana Jalur Pipa sepanjang ROW PT. KAI; b. Pembangunan Ruas Transmisi Cirebon - Semarang akan dilaksanakan oleh PT Rekayasa Industri yang bekerja sama dengan dengan PT Pertamina Gas; c. Pembangunan pipa dengan panjang ± km, diameter yang on stream ditargetkan pada akhir 2014.

3. Progres pembangunan Ruas Transmisi Bontang Kaltim – Semarang Jawa KALIJA

a. Pembangunan Ruas Transmisi Kalimantan – Jawa akan dilakukan secara bertahap dengan membangun Ruas Kepodang – Tambak Lorok sebagai tahap awal; b. Persetujuan PerubahanRevisi Plan Of Development Pertama Lapangan Kepodang Wilayah Kerja Muriah KKKS Petronas Carigali Muriah Ltd telah dilakukan tanggal 12 April 2012; c. Persetujuan Harga Gas antara Petronas Carigali Muriah Limited dengan PT PLN Tambak Lorok telah ditandatangani tanggal 12 April 2012; d. Penandatanganan Gas Sales Agreement telah dilakukan tanggal 29 Juni 2012; e. Sedang diproses pemilihan konsultan Feasibility Stduy; f. Telah diterbitkan Kepmen ESDM No. 2700.K11MEM2012 tanggal 6 September 2012 tentang Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional RIJTDGBN Tahun 2012 – 2025; g. Surat Pemberitahuan Kepala BPH Migas kepada PT Bakrie Brother Tbk No. 82807Ka BPH2012 tanggal 2 Oktober 2012 tentang Pelaksanaan Pembangunan Ruas Transmisi Gas Bumi KALIJA Tahap I Kepodang – Tambak Lorok; h. Gas Transportation Agreement GTA Ruas Transmisi Kepodang – Tambak Lorok telah ditandatangani pada tanggal 10 Desember 2012 oleh PT Bakrie Brother Tbk, Petronas Carigali Muriah Limited dan PT PLN Persero ; i. Pembangunan pipa dengan panjang ± km, diameter dan kapasitas MMSCFD yang ditargetkan mulai beroperasi pada Q4 - 2014.

5. Persentase volume gas bumi yang diniagakan melalui pipa

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 dinyatakan bahwa pembiayaan operasional Badan Pengatur BPH Migas bersumber dari Iuran Badan Usaha yang diaturnya. Selanjutnya dalam Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 2006 tentang Besaran dan Penggunaan Iuran Badan Usaha dalam Kegiatan Usaha Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa dinyatakan bahwa Badan Usaha yang wajib membayar Iuran adalah Badan Usaha yang melakukan kegiatan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa, yaitu:  Badan Usaha pemegang Izin Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa transporter pada Ruas Transmisi danatau Wilayah Jaringan Distribusi yang telah memiliki Hak Khusus dari BPH Migas.  Badan Usaha pemegang Izin Usaha Niaga dengan Fasilitas trader yang memiliki fasilitas yang telah memiliki Hak Khusus dari BPH Migas. Besaran Iuran yang wajib dibayar oleh Badan Usaha yang melakukan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa pada Ruas Transmisi danatau pada Wilayah Jaringan Distribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat 2 didasarkan pada perkalian jumlah volume Gas Bumi yang diangkut melalui pipa per tahun dengan persentase dari tarif pengangkutan Gas Bumi per seribu standard kaki kubik sebagai berikut : Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012 199 Tabel 5.88 Besaran Persentase Tarif Pengangkutan Gas Bumi Terhadap Volume Gas Bumi Yang Diangkut VOLUME GAS BUMI YANG DIANGKUT MELALUI PIPA BESARAN PERSENTASE DARI TARIF PENGANGKUTAN GAS BUMI PER SERIBU STANDARD KAKI KUBIK Sampai dengan 100 seratus miliar Standard Kaki Kubik per tahun 3 tiga per seratus Di atas 100 seratus miliar Standard Kaki Kubik per tahun 2 tiga per seratus Kemudian besaran Iuran yang wajib dibayar oleh Badan Usaha yang melakukan kegiatan usaha Niaga Gas Bumi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat 3 didasarkan pada perkalian jumlah volume Gas Bumi yang dijual per tahun dengan 3 000 tiga per seribu dari harga jual Gas Bumi per seribu standard kaki kubik. Tabel 5.89 Realisasi Volume Gas Bumi Yang Diniagakan Setiap Badan Usaha BADAN USAHA NIAGA VOLUME PENJUALAN MMBTU PT. PGN Persero Tbk 184.376.309,99 PT. Bayu Buana Gemilang 6.336.678,36 PT. Banten Inti Gasindo 1.101.630,70 PT. Energasindo Heksa Karya 7.827.938,25 PT. Odira Energy Persada 4.601.701,31 PT. Sadikun Niagamas Raya 1.051.346,93 PT. Mitra Energi Buana 881.086,91 PT. Krakatau Daya Listrik 566.528,50 PT. Pelangi Cakrawala Losarang 1.200.374,98 PT. Pertiwi Nusantara Resources 171.250,30 PT. Pertagas Niaga 5.045.666,66 Total 213.160.512,90 Dalam Pasal 11 dan Pasal 13 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2006, Badan Usaha wajib menyampaikan kepada BPH Migas rencana volume dan laporan realisasi volume Gas Bumi yang diangkut melalui pipa setiap triwulan. Pada tahun 2012, realisasivolume Gas Bumi yang diniagakan Badan Usaha yang melakukan kegiatan usaha Gas Bumi melalui pipa sampai dengan Triwulan III adalah sebesar 213.160.512,90 MMBTU dengan rincian sebagaimana terlihat dalam Tabel di atas.