Gas Bumi Sub sektor Mineral Batubara dan Panas Bumi. Untuk menjamin keamanan pasokan mineral,

64 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012  Kejadian alam a.l. penurunan temperatur akibat hujan dan banjir sehingga terjadi pengentalan minyakcongeal, cuaca burukgelombang laut tinggi, gangguan petir sehingga menyebabkan power tripped. 2 Kehilangan produksi karena kendala lain:  Keterlambatan proyek pengembangan lapangan.  Permasalahan offtaker maintenance kilang TWU yang menyebabkan penyerapan produksi MCL menurun.  Kendala subsurface,seperti yang terjadi pada Pertamina EP, Total EP COPI blok B. Kendala sub surface ini antara lain dapat berupa kenaikan water cut, problem kepasiran dll. 3 Perpanjangan planned shutdown. 4 Kendala perijinan, khususnya ijin lokasi pemboran dan transportasi yang mengakibatkan keterlambatan proyekpengembangan lapangan. 5 Permasalahan sosial, seperti pemblokiran jalanlokasi, faktor keamanan dan pencurian minyak peralatan

c. Batubara

Produksi batubara pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara – Perubahan APBN-P 2012 ditargetkan sebesar 332 juta ton. Pada realisasinya, produksi batubara tahun 2012 mencapai 386 juta ton atau 116 terhadap target tahun 2012. Produksi batubara tersebut ekivalen dengan 109 realisasi tahun 2012 sebesar 353 juta ton. Pertumbuhan produksi batubara selama 5 lima tahun terakhir sebesar 13. Pertumbuhan ini menunjukkan tren yang positif dalam rangka meningkatkan perekonomian nasional, karena secara langsung juga meningkatkan penerimaan Negara.

d. Mineral

Produksi mineral tahun 2012 relatif baik yaitu mencapai 75,54 Juta ton, tetapi capaian ini masih berada di bawah dari jumlah produksi mineral yang ditargetkan yaitu sebesar 78, 64 Juta atau capaian kinerja sebesar 97,32. Tabel 5.5. Daftar Realisasi Produksi Mineral Tahun 2012 NO KOMODITAS MINERAL Satuan 2012 Capaian Rencana Realisasi Produksi 1. Logam Tembaga ton Ton 594.721 447.500 75 2. Emas ton Ton 56 75 134 3. Perak ton Ton 183 436 238 4. Timah ribu ton Ton 89.610 94.800 105 5. Bijih Nikel juta ton Ton 13.025.000 37.100.000 284 6. Bauksit juta ton Ton 15.900.000 29.100.000 183 7. Bijih Besi juta ton Ton 5.488.110 10.500.000 191 8. Ni + Co in matte ribu ton Ton 75.700 72.900 96 9. Ferronikel ribu ton Ni Ton Ni 19.000 19.600 103 Dari tabel di atas, dapat disimpulkan, produksi mineral tahun 2012 relatif baik, terdapat peningkatan produksi dari beberapa komoditi mineral seperti produksi emas dan perak sampai menyentuh angka 134 dan 238, hal ini terjadi akibat mulai berproduksinya PT MSM, PT TTN, PT KBK dan PTAR di tahun 2012, sehingga mendongkrak angka produksi emas dan perak ke angka 75 ton dan 436 ton. Selanjutnya produksi timah juga melebihi 5 dari targetnya, penambahan ini berasal dari bertambahnya pemegang ET Timah di tahun 2012 sehingga pelaku usaha timah bertambah. Demikian juga dengan bijih nikel, bijih bauksit dan bijih Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012 65 Gambar 5.13. Bahan Baku Bioethanol besi yang melampaui target sebegitu besar karena adanya ekspor besar besaran yang dilakukan pengusaha pada triwulan pertama tahun 2012 sebagai antisipasi perusahaan terhadap pemberlakuan pengendalian tata niaga ekspor mineral yang mulai diberlakukan pada Mei 2012. Dari produksi mineral yang dapat melebihi targetnya di atas masih ada beberapa mineral yang tidak dapat mencapai targetnya yaitu logam tembag dan Nikel mate masing-masing deegan capaian 75 dan 96, dikarenakan produksi PTFI dan PT NNT yang menurun pada tahun 2012. Hal ini terkait dengan rencana penambangan PTFI dan PT NNT yang mayoritas menambang ore low grade sebagai kelanjutan fase penambangan yang dilakukan oleh kedua perusahaan.

e. Listrik

Terkait dengan energi domestik, permintaan kebutuhan energi listrik meningkat tiap tahunnya dengan pertumbuhan rata-rata sampai tahun 2012 mencapai 8,4tahun. Kebutuhan listrik selalu melebihi dari kapasitas terpasang yang ada. Krisis ekonomi 19981999, memiliki dampak sangat luas bagi pembangunan ketenagalistrikan. Krisis tersebut, menyebabkan tidak adanya investasi yang masuk dan pertumbuhan kapasitas pembangkit terhambat. Bahkan proyek-proyek IPP pun menjadi terhenti. Untuk mengejar pertumbuhan kebutuhan tersebut, dilakukan upaya antara lain pembangunan pembangkit listrik dengan program 10.000 MW tahap I, 10.000 MW tahap II dan IPP. Pada tahun 2012 ini ditargetkan produksi listrik mencapai 190.940 GWh, dan terealisasi sebesar 193.663 GWh atau sebesar 101,43 .

f. Uap panas bumi

Realisasi Produksi uap panas bumi pada tahun ini sebesar 62.553.82 ton dari target sebesar 71.000.000 ton, atau dengan kata lain capaian sebesar 88,1. Jumlah produksi uap panas bumi tersebut diperoleh dari PLTP Kamojang, G.Salak, Darajat, Wayang windu dan tidak terealisasi PLTP Lahendong, Sibayak Dieng dan Ulubelu

g. Bioetanol

Jumlah produksi bioethanol sebesar 6.000 KL pada tahun ini tidak dapat direalisasikan, hal ini disebabkan dikarenakan masalah harga keekonomian bioethanol yang terlalu rendah sehingga mengakibatkan pihak produsen bioethanol fuel grade belum memasok ke dalam negeri.