Jumlah jaringan distribusi listrik kms dan gardu distribusi listrik MVA. Desa Mandiri Energi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012 151 terobosan dalam mendukung diversifikasi energi dan penyediaan energi daerah perdesaan Konsep pengembangan DME diformulasikan menjadi dua kelompok DME yaitu DME berbasis BBN dan DME berbasis Bahan Bakar Nabati BBN dan non-BBN. Desa Mandiri Energi DME berbasis BBN menggunakan bahan baku energi jarak pagar, kelapa sawit, singkong dan tebu. Sedangkan DME berbasis non-BBN memanfaatkan sumber energi setempat yaitu mikrohidro, angin, surya dan biomassa. Pemenuhan kebutuhan sumber energi mandiri bagi desa-desa di Nusantara terus ditingkatkan agar program ini memberikan manfaat langsung berupa kemandirian energi dan peningkatan ekonomi perdesaan melalui pemberdayaan potensi daerah. Pada tahun 2012 direncanakan pembangunan DME sebanyak 50 desa, sampai dengan akhir Desember 2012, seluruh pembangunan DME tersebut dapat terselesaikan, bahkan melebihi target, yaitu 52 DME yang terdiri dari DME berbasis BBN sebanyak 44 DME dan 8 DME berbasis non BBN . Sehingga total DME yang telah dibangun sejak tahun 2009 sebanyak 433 DME. Tabel 5.54. Perkembangan Desa Mandiri Energi DME berbasis BBN Tahun 2012 No Indikator Realisasi DME Total Akumulasis.d Tahun 2012 2009 2010 2011 2012 1 DME berbasis Non BBN 62 34 19 8 238 2 DME berbasis BBN 28 16 32 44 195 Total DME 90 50 51 52 433 Pembangunan DME Tahun 2012 berbasis BBN dilaksanakan di 10 Provinsi yang menggunakan digester Biogas, sedangkan DME berbasis Non BBN dilaksanakan di 7 Provinsi. Secara rinci lokasi DME yang berhasil diwujudkan di tahun 2012 ini dapat dilihat pada tabel berikut: 152 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012 Tabel 5.55. Lokasi Desa Mandiri Energi DME berbasis BBN Tahun 2012 No Digester Propinsi Kabupaten Kecamatan Desa Kapasitas Jumlah Unit 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Komunal dan Rumah Tangga Jawa Barat Bogor Cibungbulang Situ Udik 6 m3 10 2 Cirebon Gegesik 6 m3 5 3 Indramayu Kertasemaya 6 m3 7 4 Jawa Tengah Tegal Pangkah Bogares Kidul 6 m3 3 5 20 m3 1 6 Semarang Ambarawa 6 m3 28 7 Klaten Jogonalan 6 m3 10 8 Klaten Jogonalan Somopuro 40 m3 1 9 Klaten Tulung Bono 90 m3 1 10 Sukoharjo 6 m3 10 11 Magelang Grabag Grabag 136 m3 1 12 Karang Anyar Karang Pandan 6 m3 10 13 Karang Anyar Karang Pandan Bangsri 6 m3 10 14 D.I Yogyakarta Kulonprogo Kalibawang Banjarharjo 6 m3 14 15 Kulonprogo Sentolo Tuksono 90 m3 2 16 Gunung Kidul Playen Ngunut 6 m3 10 17 Gunung Kidul Playen Dengok 6 m3 10 18 Jawa Timur Jember Ambulu Pontang 20 m3 2 19 Jember Balung Curahlele 20 m3 1 20 Banyuwangi Purwoharjo Sumber Asri 6 m3 10 21 Gresik Menganti Gading Watu 6 m3 18 22 Gresik Menganti Gading Watu 20 m3 2 23 Gresik Menganti Gading Watu 90 m3 1 24 Gresik Menganti Domas 6 m3 5 25 Gresik Menganti Domas 20 m3 1 26 Jombang Mojowarno Grobogan 6 m3 20 27 Sumatera Utara Samosir Pangururan Pintusona 6 m3 10 28 Samosir Pangururan Lumbantinggol 6 m3 13 29 Lampung Tenggamus Gisting Campang 6 m3 15 30 Tenggamus Gisting Gisting Atas 6 m3 10 31 Tenggamus Gisting Gisting Permai 6 m3 10 32 Jambi Surolangun Air Hitam Bukit Suban 6 m3 30 33 Nusa Tenggara Timur Sumba Tengah Katikutana Selatan Malinjak 5 m3 13 34 Ende Wewaria Ratewate 20 m3 35 Sulawesi Selatan Pinrang Suppa Polewali 6 m3 19 36 Pinrang Suppa Polewali 20 m3 1 37 Pinrang Suppa Maritenggae 6 m3 23 38 Pinrang Suppa Tasiwalie 6 m3 38 39 Pinrang Suppa Watang Pulu 20 m3 2 40 Pinrang Suppa Makkawaru 20 m3 2 41 Sulawesi Barat Polewali Mandar Wonomulyo Sidodadi 20 m3 1 42 Matakali Matakali 20 m3 1 43 Tapango Dakka 20 m3 1 44 Tapango Banatorejo 20 m3 2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012 153 Tabel 5.56. DME Berbasis Non BBN Tahun 2012 No Nama Kegiatan Unit Lokasi Keterangan 1 Pengadaan dan Pemasangan Peralatan Kegiatan Produktif di Provinsi Jambi 1 di Provinsi Jambi Peralatan pengolah kopi 2 Pengadaan dan Pemasangan Peralatan Kegiatan Produktif di Provinsi Jawa Tengah 1 Provinsi Jawa Tengah Peralatan konveksi dan pertukangan kayu 3 Pengadaan dan Pemasangan Peralatan Kegiatan Produktif di Provinsi Jawa Timur II 1 Provinsi Jawa Timur II Pengering kapulaga 4 Pengadaan dan Pemasangan Peralatan Kegiatan Produktif di Provinsi Jawa Barat 1 Provinsi Jawa Barat 5 Pengadaan dan Pemasangan Peralatan Kegiatan Produktif di Provinsi Sulawesi Tengah 1 Provinsi Sulawesi Tengah Pengering jahe 6 Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga PLT Hybrid Surya dan Angin di Provinsi Nusa Tenggara Barat I 1 Desa Buwun Mas, Kec. Sekorong kolo Lombok Barat, Provinsi NTB Kapasitas terpasang 19 kW 7 Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga PLT Hybrid Surya dan Angin di Provinsi Nusa Tenggara Timur I 1 Desa Boa, kec. Rote Barat, Kab. Rote ndao, Provinsi NTT Kapasitas terpasang 24 kW 8 Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga PLT Hybrid Surya dan Angin di Provinsi Nusa Tenggara Timur II 1 Kab. Rote ndao, Provinsi NTT Kapasitas terpasang 30 kW

5. Jumlah sumur bor daerah sulit air.

Program pembangunan daerah lainnya, yang bersentuhan langsung dengan masyarakat adalah program penyediaan air bersih melalui pemboran air tanah dalam di daerah sulit air. Program tersebut dilakukan sejak tahun 1995 melalui pendanaan dari APBN. Sejak dimulainya program pengeboran air tanah tersebut, lebih dari satu juta jiwa telah menikmati ketersediaan air bersih ini. Pada tahun 2012 Kementerian ESDM menargetkan sebanyak 200 lokasi titik bor yang dapat direalisasikan, yang terdiri dari 195 titiklokasi pemboran air sumur dalam dan 5 titiklokasi pemboran sumur pantau, untuk memenuhi kebutuhan air bersih di daerah sulit air. Namun pada Triwulan II terdapat revisi DIPA sehubungan dengan penghematan anggaran, maka realisasi pelaksanaan kegiatan pengeboran air tanah menjadi 176 titik sumur produksi dan 5 titik Sumur Pantau, dengan hasil jumlah debit airtahun sebanyak 1.298.797 literjam, dan jumlah peruntukan 360.777 jiwa sehingga meningkatnya kemudahan penyediaan sarana air bersih bagi masyarakat di daerah sulit air. 154 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012 Dengan demikian, selama periode 1995 sampai dengan 2012 ini, total pemboran air tanah yang telah dilakukan sebanyak 960 titik yang tersebar di seluruh Indonesia dengan peruntukan bagi sekitar 2,2 juta jiwa. Perkembangan jumlah titik bor air tanah dan masyarakat yang dapat menikmati air bersih sejak tahun 1995 sampai dengan 2011, seperti grafik di bawah ini. Lokasi Jumlah 1.Provinsi NAD 2. Provinsi Sumatera Utara 3. Provinsi Sumatera Barat 4. Provinsi Riau 5. Provinsi Sumatera Selatan 6. Provinsi Bengkulu 7. Provinsi Jambi 8. Provinsi Lampung 9. Provinsi Bali 10. Provinsi NTB 11. Provinsi NTT 12. Provinsi Kalimantan Barat 13. Provinsi Kalimantan Selatan 14. Provinsi Kalimantan Tengah 15. Provinsi Kalimantan Timur 16. Provinsi Sulawesi Barat 17. Provinsi Sulawesi Tenggara 18. Provinsi Gorontalo 19. Provinsi Sulawesi Selatan 20. Provinsi Sulawesi Utara 21. Provinsi Papua 22. Provinsi Papua Barat 23. Provinsi Banten 24. Provinsi Jawa Barat 25. Provinsi Jawa Tengah 26. Provinsi Jawa Timur 27. Provinsi DI Yogyakarta 6 lokasi 5 lokasi 8 lokasi 6 lokasi 1 lokasi 5 lokasi 2 lokasi 4 lokasi 7 lokasi 7 lokasi 11 lokasi 1 lokasi 4 lokasi 2 lokasi 3 lokasi 2 lokasi 3 lokasi 1 lokasi 2 lokasi 4 lokasi 3 lokasi 4 lokasi 4 lokasi 22 lokasi 31 lokasi 24 lokasi 4 lokasi Lokasi Sumur Pantau 1. Provinsi Banten 2. Provinsi Jawa Tengah 3 Lokasi 2 Lokasi Tabel 5.57 Lokasi Pemboran Air Tanah Tahun 2012