Intensitas Energi content laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah kementerian esdm tahun 2012

122 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012 yang sebesar 2,99 BOE per Capita. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat untuk menggunakan energi secara efisien semakin tinggi. Perkembangan Intensitas konsumsi energi per kapita sejak tahun 2000 sampai dengan tahun 2011 dapat dilihat pada Gambar di di bawah ini: Perbandingan tingkat intensitas energi Indonesia dengan negara lain dapat dilihat pada grafik di bawah ini. . Gambar 5.55. Perbandingan Intensitas Energi Indonesia dengan negara lain Tahun 1990-2011 Gambar 5.54. Grafik Perkembangan Intensitas Energi Final Indonesia Tahun 2000-2011 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012 123

2. Penurunan emisi CO

2 Sektor energi secara global di kategorikan sebagai sektor yang berkontribusi sangat signifikan dalam penumpukan GRK di atmosfer. Banyak negara menyadari bahwa diperlukan perubahan pengelolaan sistem energi agar dapat mengurangi emisi CO 2 dari penggunaannya namun tetap dapat menjaga dan menjamin ketahanan energi yang dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi. Ketergantungan yang tinggi terhadap bahan bakar fosil yaitu BBM, gas bumi dan batubara akan berdampak pada meningkatnya emisi gas rumah kaca. Sebagai konsekuensi dari hal tersebut emisi gas rumah kaca karbon dioksida CO 2 di atmosfir akan mengalami peningkatan. Situasi ini menjadi perhatian dunia semenjak dampak dari perubahan emisi gas rumah kaca khususnya CO 2 menjadi pemicu utama kenaikan temperatur bumi yang menyebabkan perubahan iklim global. Emisi gas rumah kaca dari sektor energi diperkirakan akan meningkat sekitar 7 dari tahun 2006 hingga tahun 2025 sejalan dengan kenaikan konsumsi energi khususnya dari bahan bakar minyak bumi. Penggunaan energi yang bersumber pada energi baru, peningkatan efisiensi energi dan pengembangan teknologi yang bersih terutama dalam menangkap dan penyimpanan karbon akan mengurangi efek gas rumah kaca. Pada tahun 2012 ini Kementerian ESDM mentargetkan akan mengurangi emisi karbon sub sektor energi sebanyak 5,07 Juta Ton, namun pada realisasinya hanya berhasil menurunkan emisi karbon dioksida Gambar 5.56. Pencemaran Udara Oleh Asap Pabrik Gambar 5.57. Grafik Estimasi Emisi CO 2 Berdasarkan Sektor Pengguna Utama 124 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012 sebesar 4,25 Juta Ton atau 83,8 dari target yang ditetapkan. Penurunan emisi karbon dioksida sebesar 4,25 Juta Ton ini ini dapat terealisasi karena dilakukannya kegiatan sebagai berikut: 1. Penerapan program kemitraan konservasi energi 2. Penyediaan dan Pengelolaan energi baru Terbarukan dan Konservasi Energi PLTBiomass DME. 3. Pemanfaatan Biogas 4. Penggunaan Gas alam sebagai bahan bakar angkutan umum perkotaan. 5. Peningkatan sambungan rumah yang teraliri gas bumi melalui pipa. 6. Reklamasi lahan pasca tambang.