Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012 13
perbaikan infrastruktur dasar, serta terjaganya dan terpeliharanya lingkungan hidup secara berkelanjutan.
2. Memperkuat Pilar-Pilar Demokrasi, dengan penguatan yang bersifat kelembagaan dan
mengarah pada tegaknya ketertiban umum, penghapusan segala macam diskriminasi, pengakuan dan penerapan hak asasi manusia, serta kebebasan yang bertanggung jawab.
3. Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang, termasuk pengurangan kesenjangan
pendapatan, pengurangan kesenjangan pendapatan, pengurangan kesenjangan pembangunan antardaerah termasuk desa-kota, dan kesenjangan gender. Keadilan juga hanya dapat
diwujudkan bila sistem hukum berfungsi secara kredibel, bersih, adil, dan tidak pandang bulu. Demikian pula, kebijakan pemberantasan korupsi secara konsisten diperlukan agar tercapai rasa
keadilan dan pemerintahan yang bersih. Dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan nasional 2010-2014, ditetapkan lima agenda utama
pembangunan nasional tahun 2010-2014, yaitu: Agenda I: Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat
Agenda II: Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan Agenda III: Penegakan Pilar Demokrasi
Agenda IV: Penegakkan Hukum Dan Pemberantasan Korupsi Agenda V: Pembangunan Yang Inklusif Dan Berkeadilan
2.3.
Prioritas, Sasaran, dan Arah Kebijakan Pembangunan Nasional
2.3.1. Prioritas Pembangunan Nasional
Visi dan Misi pemerintah 2010-2014, perlu dirumuskan dan dijabarkan lebih operasional ke dalam sejumlah program prioritas sehingga lebih mudah diimplementasikan dan diukur tingkat
keberhasilannya. Sebelas Prioritas Nasional di bawah ini bertujuan untuk sejumlah tantangan yang dihadapi oleh bangsa dan negara di masa mendatang.
Sebagian besar sumber daya dan kebijakan akan diprioritaskan untuk menjamin implementasi dari 11 prioritas nacional, yaitu 1 reformasi birokrasi dan tata kelola; 2 pendidikan; 3 kesehatan; 4
penanggulangan kemiskinan; 5 ketahanan pangan; 6 infrastruktur; 7 iklim investasi dan usaha; 8 energi; 9 lingkungan hidup dan bencana; 10 daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan
pascakonflik; serta 11 kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi. Secara khusus pembangunan di bidang energi menempati urutan ke-8, yaitu pencapaian ketahanan energi nasional yang menjamin
kelangsungan pertumbuhan nasional melalui restrukturisasi kelembagaan dan optimalisasi pemanfaatan energi alternatif seluas-luasnya.
Oleh karena itu, substansi inti program aksi bidang energi adalah sebagai berikut: 1. Kebijakan: Pengambilan kewenangan atas kebijakan energi ke dalam Kantor Presiden untuk
memastikan penanganan energi nasional yang terintegrasi sesuai dengan Rencana Induk Energi Nasional;
2. Restrukturisasi BUMN: Transformasi dan konsolidasi BUMN bidang energi dimulai dari PLN dan Pertamina yang selesai selambat-lambatnya 2010 dan diikuti oleh BUMN lainnya;
14 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012
3. Kapasitas energi: Peningkatan kapasitas pembangkit listrik sebesar rata-rata 3.000 MW per tahun mulai 2010 dengan rasio elektrifikasi yang mencakup 62 pada 2010 dan 80 pada
2014; dan produksi minyak bumi sebesar lebih dari 1,01 juta barrel per hari mulai 2014; 4. Energi alternatif: Peningkatan pemanfaatan energi terbarukan termasuk energi alternatif
geothermal sehingga mencapai 2.000 MW pada 2012 dan 5.000 MW pada 2014 dan dimulainya produksi coal bed methane untuk membangkitkan listrik pada 2011 disertai pemanfaatan
potensi tenaga surya, microhydro, serta nuklir secara bertahap;
5. Hasil ikutan dan turunan minyak bumigas: Revitalisasi industri pengolah hasil ikutanturunan minyak bumi dan gas sebagai bahan baku industri tekstil, pupuk dan industri hilir lainnya; dan
6. Konversi menuju penggunaan gas: Perluasan program konversi minyak tanah ke gas sehingga mencakup 42 juta Kepala Keluarga pada 2010; penggunaan gas alam sebagai bahan bakar
angkutan umum perkotaan di Palembang, Surabaya, dan Denpasar. Pencapaian pembangunan prioritas nasional bidang energi tahun 2011, sesuai hasil evaluasi RPJMN
yang dilakukan Bappenas, adalah sebagai berikut.
Tabel 2.1. Pencapaian Pembangunan Prioritas Nasional 8: Bidang Energi
Hasil Evaluasi RPJMN Tahun 2011
No RPJMN 2010-2014
Capaian 2010
Capaian 2011
Substansi Inti
Sasaran Indikator
KL Target 2011
Target 2012
1 Kebijakan
Ditetapkannya kebijakan energi
yang memastikan penanganan
energi nasional yang terintegrasi
sesuai dengan Rencana Induk
Energi Nasional Jumlah aturan
perundang- undangan
KESDM PP: 3
Aturan lain: 3 Dokumen
rencana ketenaga-
listrikan: 7 Rancangan
peraturan: 3 Dokumen
rencana ketenaga-
listrikan: 7 PP: 4
RPP: 5 Dokumen
rencana ketenaga-
listrikan: 7 PP: 1
RPP: 4 Dokumen
rencana ketenaga-
listrikan: 7
2 Restrukturisa
si BUMN Terlaksananya
transformasi dan konsolidasi
BUMN bidang energi dimulai
dari PLN dan Pertamina yang
selesai selambat- lambatnya 2010
dan diikuti oleh BUMN lainnya
Pelaksanaan penetapan
target, monitoring dan
evaluasi kinerja BUMN
Kemeneg BUMN
17 Laporan Penetapan
Target, Monitoring
dan Evaluasi Kinerja
BUMN 2 BUMN Besar
dan Strategis 2 BUMN
Besar dan Strategis
17 Laporan Penetapan
Target, Monitoring
dan Evaluasi Kinerja
BUMN
3 Kapasitas
Energi Meningkatnya
kapasitas pembangkit listrik
sebesar rata-rata 3.000 MW per
tahun mulai 2010 dengan rasio
Penambahan kapasitas
pembangkit listrik per tahun
KESDM 3.000 MW
4.225 MW 787 MW
3.430 MW
Rasio Elektrofikasi
70,40 73,60
67,15 72,95