Jumlah Pemberian Hak Khusus pada Kegiatan Usaha Gas Bumi Melalui Pipa

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012 197 Khusus Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Dedicated Hilir dari Metering System PT Gresik Migas ke Metering System PT Pembangkit Jawa Bali Unit Pembangkit Gresik di Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur;  PT Banten Inti Gasindo, berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor : 16KDBPH Migas Kom2012 tanggal 1 Agustus 2012 tentang Pemberian Hak Khusus Niaga Gas Bumi Melalui Pipa Dedicated Hilir dari Metering System Cilegon PT Pertamina di Cilegon ke PT Styron Indonesia di Merak, Provinsi Banten;  PT PDPDE Gas, berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor : 23KDBPH MigasKom 2012 tanggal 3 Desember 2012 tentang Pemberian Hak Khusus Niaga Gas Bumi Melalui Pipa Dedicated Hilir dari Ultrasonic Meter USM Simpang Abadi ke Stasiun Meter PT Lontar Papyrus Pulp And Paper Industry di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi. Saat ini sedang diproses terhadap usulan permohonan Hak Khusus Badan Usaha antara lain :  PT Indogas Kriya Dwiguna, yaitu permohonan Hak Khusus Niaga Gas Bumi Melalui PipaDedicated Hilir dari TA 3 Lapindo Brantas Inc, Kalidawir ke Mother Station PT Banten Gas Synergi di Gebang Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur;  PT Perusahaan Gas Negara Persero Tbk, yaitu permohonan penyesuaian Hak Khusus Niaga Gas Bumi Melalui PipaDedicated Hilir Distribusi Surabaya - Gresik, Distribusi Sidoarjo - Mojokerto dan Distribusi Pasuruan - Probolinggo. Pembangunan pipa transmisi hasil lelang ruas transmisi Gas Bumi BPH Migas pada tahun 2006 telah melaksanakan lelang ruas transmisi 3 tiga ruas transmisi Gas Bumi dengan hasil sebagai berikut: 1 Ruas Transmisi Gas Bumi Gresik – Semarang GRESEM dengan panjang pipa 258 KM, kapasitas 350-500 MMSCFD, total investasi US 179,70 juta dan toll fee sebesar US 0,25MMBtu. 2 Ruas Transmisi Gas Bumi Cirebon – Semarang CISEM dengan panjang pipa 255 KM, kapasitas 350-500 MMSCFD, total investasi US 169,41 juta dan toll fee sebesar US 0,36MMBtu. 3 Ruas Transmisi Gas Bumi Bontang Kaltim – Semarang Jateng KALIJA dengan panjang pipa 1115 KM, kapasitas700-1000 MMSCFD, total investasi US 1,2588 miliar dan toll fee sebesar US 0,814MMBtu. Progres pembangunan masing - masingruas transmsi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Progres pembangunan Ruas Transmisi Gresik

– Semarang GRESEM a. Perizinan prinsip di 7 tujuh KabKota dan 2 Provinsi serta pembebasan tanah untuk lokasi ORF telah selesai; b. FEED telah selesai 100; c. MoU kerjasama pemanfaatan izin penggunaan ROW milik PT Kereta Api Indonesia telah diperoleh pada tanggal 1 Juni 2012, saat ini sedang dibahas sistim dan besaran tarif sewanya yang akan dituangkan dalam Perjanjian Sewa; d. Perizinan dari Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air telah diselesaikan; e. Pembangunan pipa dengan panjang ± km, diameter yang on stream ditargetkan pada akhir 2014; f. Kendala saat ini salah satunya adalah belum disepakatinya usulan Tarif sewa lahan antara PT Pertamina Gas dan PT Kereta Api Indonesia dan akan ditindaklanjuti oleh Direktorat Umum PT Pertamina Persero; g. Sedang dilakukan revisi FEED dan penyelesaian dokumen Lelang EPC sehubungan dengan perubahan skenario pengaliran gas semula dari barat ke timur Semarang-Gresik menjadi timur ke barat Gresik-Semarang yang diperkirakan selesai Januari 2013; h. Telah ada kontrak payung PMC proyek Gresik-Semarang antara PT Pertamina Gas dengan PT Depriwangga; - Kelanjutan proyek menunggu Final Investment Decision FID yang sedang 198 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012 diproses PT Pertamina Persero dengan mempertimbangkan :  Komitmen Pengangkutan Gas dengan Shipper;  Komitmen Penjualan Gas dari Sumber ke Konsumen; i. Target pembangunan fisik pipa Gresik-Semarang belum tercapai.

2. Progres pembangunan Ruas Transmisi Cirebon

– Semarang CISEM a. Telah dilaksanakan Appraisal lahan, Feasibility Study, Basic Engineering Work dan Study Detail rencana Jalur Pipa sepanjang ROW PT. KAI; b. Pembangunan Ruas Transmisi Cirebon - Semarang akan dilaksanakan oleh PT Rekayasa Industri yang bekerja sama dengan dengan PT Pertamina Gas; c. Pembangunan pipa dengan panjang ± km, diameter yang on stream ditargetkan pada akhir 2014.

3. Progres pembangunan Ruas Transmisi Bontang Kaltim – Semarang Jawa KALIJA

a. Pembangunan Ruas Transmisi Kalimantan – Jawa akan dilakukan secara bertahap dengan membangun Ruas Kepodang – Tambak Lorok sebagai tahap awal; b. Persetujuan PerubahanRevisi Plan Of Development Pertama Lapangan Kepodang Wilayah Kerja Muriah KKKS Petronas Carigali Muriah Ltd telah dilakukan tanggal 12 April 2012; c. Persetujuan Harga Gas antara Petronas Carigali Muriah Limited dengan PT PLN Tambak Lorok telah ditandatangani tanggal 12 April 2012; d. Penandatanganan Gas Sales Agreement telah dilakukan tanggal 29 Juni 2012; e. Sedang diproses pemilihan konsultan Feasibility Stduy; f. Telah diterbitkan Kepmen ESDM No. 2700.K11MEM2012 tanggal 6 September 2012 tentang Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional RIJTDGBN Tahun 2012 – 2025; g. Surat Pemberitahuan Kepala BPH Migas kepada PT Bakrie Brother Tbk No. 82807Ka BPH2012 tanggal 2 Oktober 2012 tentang Pelaksanaan Pembangunan Ruas Transmisi Gas Bumi KALIJA Tahap I Kepodang – Tambak Lorok; h. Gas Transportation Agreement GTA Ruas Transmisi Kepodang – Tambak Lorok telah ditandatangani pada tanggal 10 Desember 2012 oleh PT Bakrie Brother Tbk, Petronas Carigali Muriah Limited dan PT PLN Persero ; i. Pembangunan pipa dengan panjang ± km, diameter dan kapasitas MMSCFD yang ditargetkan mulai beroperasi pada Q4 - 2014.

5. Persentase volume gas bumi yang diniagakan melalui pipa

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 dinyatakan bahwa pembiayaan operasional Badan Pengatur BPH Migas bersumber dari Iuran Badan Usaha yang diaturnya. Selanjutnya dalam Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 2006 tentang Besaran dan Penggunaan Iuran Badan Usaha dalam Kegiatan Usaha Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa dinyatakan bahwa Badan Usaha yang wajib membayar Iuran adalah Badan Usaha yang melakukan kegiatan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa, yaitu:  Badan Usaha pemegang Izin Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa transporter pada Ruas Transmisi danatau Wilayah Jaringan Distribusi yang telah memiliki Hak Khusus dari BPH Migas.  Badan Usaha pemegang Izin Usaha Niaga dengan Fasilitas trader yang memiliki fasilitas yang telah memiliki Hak Khusus dari BPH Migas. Besaran Iuran yang wajib dibayar oleh Badan Usaha yang melakukan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa pada Ruas Transmisi danatau pada Wilayah Jaringan Distribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat 2 didasarkan pada perkalian jumlah volume Gas Bumi yang diangkut melalui pipa per tahun dengan persentase dari tarif pengangkutan Gas Bumi per seribu standard kaki kubik sebagai berikut :