Persentase Jumlah Tenaga Kerja Nasional TKN Sektor ESDM terhadap Jumlah Tenaga Kerja Persentase penggunaan barang dan jasa produksi dalam negeri dalam pembangunan sektor

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012 73 Gambar 5.22. Produksi BBM Kilang Indonesia

8. Prosentase Kemampuan pasokan energi BBM dalam negeri

Kebutuhan bahan bakar minyak dan gas bumi dalam negeri secara langsung menuntut adanya ketersediaan fasilitas pengolahan migas yang cukup memadai, baik dari segi kapasitas maupun produksi. Meningkatnya konsumsi BBM di Indonesia terkait pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang tidak disertai dengan penambahan kapasitas produksi kilang membuat kekurangan jumlah pasokan BBM di Indonesia dipenuhi dari impor. Kapasitas total kilang minyak yang beroperasi di Indonesia pada akhir tahun 2012 adalah sebesar 1.157,1 MBCD yang terdiri atas: 1 Kilang PT Pertamina Persero dengan total kapasitas 1047,3 MBCD – RU-II Dumai Sungai Pakning : 177 MBCD – RU-III Plaju S. Gerong : 127,3 MBCD – RU-IV Cilacap : 348 MBCD – RU-V Balikpapan : 260 MBCD – RU-VI Balongan : 125 MBCD – RU-VII Kasim : 10 MBCD 2 Kilang Pusdkilat Migas Cepu dengan kapasitas 3,8 MBCD 3 Kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama TPPI dengan kapasitas 100 MBCD, mengolah bahan baku berupa kondensat, saat ini sedang tidak beroperasi. 4 Kilang PT Tri Wahana Universal TWU dengan kapasitas 6 MBCD Berdasarkan estimasi hasil produksi BBM di kilang dalam negeri PT Pertamina, Pusdiklat Migas Cepu, TPPI dan PT TWU pada tahun 2012, jumlah BBM yang dihasilkan sebesar 38,2 juta KL dimana demand BBM dalam negeri mencapai 71,7 juta KL. Dengan demikian, kemampuan pasokan kilang dalam negeri hanya mampu mensuplai sebesar 53 dari total permintaan kebutuhan konsumsi BBM. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan produksi BBM dari kilang dalam negeri masih di bawah target yang ditetapkan sebesar 65. 74 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012

9. Persentase peningkatan peran sektor ESDM dalam pembangunan daerah

Peran sektor ESDM juga penting sebagai pendorong pembangunan daerah. Peran sektor ESDM terhadap pembangunan daerah diwujudkan, antara lain melalui dana bagi hasil DBH, kegiatan pengembangan masyarakat atau community development comdev atau corporate social responsibility CSR. Selain itu terdapat program pembangunan Desa Mandiri Energi DME, dan Pemboran air tanah yang merupakan program- program pro-rakyat sehingga pembangunan daerah dapat berjalan lebih efektif.

a. Jumlah Dana Bagi Hasil

Dana bagi hasil DBH adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka persentase tertentu untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi, sebagaimana Undang-Undang Nomor 332004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. DBH sektor ESDM bersumber dari kegiatan minyak bumi, gas bumi dan pertambangan umum, serta panas bumi. DBH sektor ESDM pada tahun 2012 ini mencapai sebesar Rp . 36,9 triliun status sampai dengan triwulan III Tahun 2012 yang terdiri dari minyak bumi Rp. 12,4 triliun, gas bumi Rp. 10,6 triliun, pertambangan umum Rp. 13,49 triliun. Capaian DBH tahun ini melampaui dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp 30,27 Triliun atau capaian kinerjanya sebesar 120,22.

b. Jumlah CSR Community Development

Di sektor energi dan sumber daya mineral, community development comdev adalah bagian dari tanggung jawab korporat Corporate Social Responsibility yang merupakan komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut berikut komunitas setempat lokal dan masyarakat secara keseluruhan, dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan. Kegiatan comdev dilakukan antara lain melalui: Ekonomi peningkatan pendapatan, perbaikan jalan, sarana pertanian, pembangunanperbaikan sarana ibadah, Pendidikan dan Kebudayaan kelompok usaha, pelatihan, perencanaan, Kesehatan kesehatan terpadu, air bersih, Lingkungan penanaman bakau, reklamasi dan lainnya kegiatan sosial, penyuluhan, pembangunan sarana olah raga. Pada tahun 2012 realisasi dana Comdev dan CSR sektor ESDM yang digunakan untuk pengembangan Masyarakat dan untuk mendukung kegiatan-kegiatan sangat penting di masyarakat melampaui target yang telah ditetapkan sebesar 13,2, yaitu dari target Rp 1,96 Triliun realisasinya mencapai Rp 2.26 Triliun. Dana Comdev dan CSR ini berasal dari perusahaan pertambangan umum, perusahaan migas dan perusahaan listrik. Dana Comdev dan CSR ini selalu meningkat dari tahun ke tahun yang menunjukkan perhatian yang berkelanjutan terhadap pengembangan kehidupan masyarakat.

c. Jumlah Desa Mandiiri Energi berbasis BBN

Pada tahun 2012 direncanakan pembangunan DME sebanyak 50 desa, sampai dengan akhir Desember 2012, seluruh pembangunan DME tersebut dapat terselesaikan, bahkan melebihi target, yaitu 52 DME yang terdiri dari DME berbasis BBN sebanyak 44 DME dan 8 DME berbasis non BBN . Sehingga total DME yang telah dibangun sejak tahun 2009 sebanyak 433 DME. Perkembangan DME yang berhasil diwujudkan Kementerian ESDM sejak tahun 2009 hingga 2012 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: