Jumlah pengawasan Badan Usaha Niaga Umum dan terbatas pemegang izin usaha penyediaan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012 193 dilaksanakan di tahun 2012 adalah verifikasi realisasi volume penjualan jenis BBM NonPSO meliputi realisasi volume penjualan per Jenis BBM di wilayah pemasaran masing-masing Badan Usaha pemegang Ijin Usaha Niaga Umum, Niaga Terbatas dan Pengolahan yang menghasilkan Bahan Bakar Minyak dan melakukan kegiatan penyediaan dan pendistribusian BBMatau niaga BBM sebagai kelanjutan kegiatan usaha pengolahannya. Sumber data yang digunakan adalah berkasdokumen terkait dengan kegiatan pembelian dan penjualan BBM yang dilakukan oleh Badan Usaha, rekapitulasi realisasi volume penjualan Jenis BBM Non PSO dan total nilai penjualan per bulan, realisasi volume penjualan BBM Non PSO per KabupatenKota dan per sektor pengguna per bulan, rekapitulasi penyediaan pembelian BBM Non PSO, data sarana fasilitas yang dimilikidikuasai oleh Badan Usahasesuai yang tercantum dalam surat undangan verifikasi. Pada tahun 2012, terdapat 85 Badan Usaha yang diundang untuk verifikasi BBM Non PSO termasuk PT Pertamina Persero. Realisasi penjualan BBM Non-PSO Januari-September tahun 2012 mencapai 22,50 juta KL atau rata-rata sebesar 1,875 juta KLbulan. Sebanyak ±69.79 penyediaan dan pendistribusian BBM Non-PSO dilakukan oleh PT Pertamina Persero, sedangkan sisanya dilakukan oleh Badan Usaha lainnya, dengan komposisi sebagai berikut: Tabel 5.85. Realisasi Penjualan BBM Non PSO Nama Badan Usaha Realisasi Penjualan BBM Non PSO tahun 2012 Januari- September Rata-Rata Realisasi Penjualan BBM Non PSO Perbulan Juta Kilo Liter Juta Kilo Liter Bulan PT Pertamina 15,44 73,45 1,72 Badan Usaha – Badan Usaha Lain 5,58 24,06 0,62 Total BBM Non PSO 21,02 100 2,34 Berikut ini grafik pergerakan penjualan BBM Non PSO PT Pertamina Persero dan Badan Usaha lain pada periode Triwulan I-IV tahun 2011 dan periode Triwulan I-III tahun 2012. Gabar 5.99. Pergerakan Penjualan BBM Non PSO Pertamina dan Badan Usaha Pendamping 194 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012 Grafik di atas menunjukkan bahwa jika dibandingkan share Pertamina dengan Badan Usaha pada tahun 2011, maka terlihat bahwa market share penjualan BBM Non PSO Pertamina semakin berkurang, dimana market share pertamina pada tahun 2011 seluruh NKRI sebesar 72,04, namun pada Triwulan 1 tahun 2012 market share PT. Pertamina menurun menjadi 69,747 , kemudian pada Triwulan 2 tahun 2012 market share PT. Pertamina semakin menurun dibandingkan Triwulan sebelumnya menjadi 68,437. Selanjutnya pada Triwulan 3 2012, market share PT. Pertamina mengalami kenaikan menjadi 71,092 dari keseluruhan market share Penjualan BBM Non PSO di Indonesia. Kenaikan market share PT. Pertamina ini disebabkan karena terjadinya peningkatan jumlah penjualan PT Pertamina Persero di Triwulan 3 tahun 2012 yaitu sebesar 3,05 meskipun terjadi penurunan jumlah demand BBM Non PSO Indonesia di Triwulan 3 2012 sebesar -0,80. Selain itu, penyebab kenaikan jumlah market share PT. Pertamina juga disebabkan karena terjadinya penurunan penjualan BBM Non PSO Badan Usaha Non Pertamina Pendamping yaitu sebesar -9,15 di Triwulan 3 2012. Terhadap pelaksanaan kegiatan Pengawasan Badan Usaha Pemegang Izin Usaha Niaga Umum dan Izin Usaha Niaga Terbatas, diusulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Pengawasan ke lapangan yang telah dilakukan pada periode ini agar dilakukan lebih intensif pada periode verifikasi selanjutnya sehingga data yang didapat menjadi lebih akurat. 2. Terhadap Badan Usaha yang belum mengikuti verifikasi BBM NON PSO tahun 2012 dan tidak pula hadir pada undangan verifikasi lanjutan bagi Badan Usaha yang tidak hadir, maka akan dilakukan verifikasi lapangan untuk mengetahui apakah Badan Usaha tersebut masih beroperasi atau tidak dan bagi Badan Usaha yang terbukti sengaja tidak mengindahkan surat teguran BPH Migas agar dikenakan sanksi yang tegas.

3. Jumlah pengawasan terhadap penugasan Badan Usaha untuk penyediaan dan pendistribusian

Jenis BBM Tertentu. BPH Migas menugaskan PT Pertamina, PT AKR Corporindo Tbk, PT Petronas Niaga Indonesia, dn PT Surya Parna Niaga untuk melaksanakan Penyediaan dan Pendistribusian Jenis BBM Tertentu Bensin Premium, Minyak Tanah, dan Minyak Solar tahun 2012. PT Pertamina masih memegang peran terbesar dengan kuota sebesar 99,40 dari total kuota nasional APBN-P Penyesuaian II tahun 2012 sebesar 45,382 juta KL. Kuota volume Jenis BBM Tertentu sesuai dengan APBN-P Penyesuaian II Tahun 2012 dan Realisasi penjualan Jenis BBM Tertentu Periode Januari s.d Desember Tahun 2012 adalah sebagai berikut: Tabel 5.86. Kuota BBM Tertentu Jenis BBM Tertentu Volume Berdasarkan Kuota APBNP-2012 Realisasi Tahun 2012 Januari – Desember Juta KL Rata-Rata Juta KLBulan Juta KL Rata-Rata Juta KLBulan Premium 28,341 2,361 28,255 2,354 Minyak Tanah 1,200 0,100 1,183 0,098 Minyak Solar 15,793 1,316 15,627 1,302 Total 45,334 3,777 45,065 3,754 Keterangan : - Realisasi sd Desember 2012 PT Pertamina Jan-Nov 2012Verified, Desember 2012 realisasi MySAP - Realisasi sd Desember 2012 Badan Usaha Pendamping Jan-Sep 2012Verified, Oktober-Desember 2012Prognosa Berdasarkan realisasi volume pendistribusian Jenis BBM Tertentu rata-rata perbulan mulai Januari sampai dengan Desember 2012 yaitu sebesar ±3,754 juta KLBulan. Total realisasi Jenis BBM Tertentu Januari sampai dengan Desember Tahun 2012 sebesar ± 45,065 Juta KL tidak melebihi kuota APBN-P Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012 195 Penyesuaian II, melainkan masih terdapat kuota yang tidak disalurkan di tahun 2012 sebesar ±0,269 KL atau 269.000 Liter. Realisasi yang masih di bawah kuota nasional disebabkan adanya kebijakan penambahan kuota nasional di akhir tahun yang telah disetujui oleh Pemerintah dan DPR. Kuota nasional APBN tahun 2012 beberapa kali mengalami perubahan dan penyesuaian sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.87. Kuota Nasional BBM PSO Kuota Nasional BBM PSO 2012 juta KL APBN 2012 APBN-P 2012 APBN-P Penyesuaian 2012 APBN-P Penyesuaian II 2012 37,33 39,84 43,88 45,33 Meskipun realisasi penyaluran Jenis BBM Tertentu pada tahun 2012 tidak melebihi kuota nasional yang ditetapkan Pemerintah, namun jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar 41,786 juta KL, terdapat peningkatan realisasi penyaluran Jenis BBM Tertentu sebesar 7,84. Padahal, mengingat besarnya beban subsidi BBM pada APBN dan keterbatasan produksi minyak, perlu dilakukan pengendalian terhadap konsumsi BBM Bersubsidi setiap tahunnya. Dalam rangka pengendalian penggunaan BBM bersubsidi, pada tanggal 07 Februari 2012, Pemerintah mengeluarkan Perpres No.15 tahun 2012 tentang Harga Jual Eceran dan Konsumen Pengguna Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu. Perpres ini merupakan perubahan dari Perpres No. 55 tahun 2005 jo Perpres No. 9 tahun 2006 tentang Harga Jual Eceran BBM Dalam Negeri yang terdiri atas Bensin Premium, Kerosin minyak tanah dan Minyak Solar. Untuk pelaksanaannya secara operasional BPH Migas perlu diberi payung hukum untuk mengatur pengendalian volume BBM bersubsidi untuk masing- masing pengguna, disesuaikan dengan kebijakan yang ditetapkan Pemerintah, terutama terkait dengan sanksi yang diberikan kepada Badan Usaha yang tidak mematuhi peraturan perundangan berlaku, diantara peraturan yang telah diterbitkan oleh BPH Migas yaitu Peraturan BPH Migas Nomor 03 Tahun 2012 tentang Pengendalian Bahan Bakar Minyak Jenis Tertentu untuk Mobil Barang yang digunakan pada Kegiatan Perkebunan dan Pertambangan dan Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 5 Tahun 2012 tentang Pedoman Penerbitan Surat Rekomendasi Satuan Kerja Perangkat Daerah Untuk Pembelian Bahan Bakar Minyak Jenis Tertentu. Realisasi kegiatan Pengawasan Terhadap Penugasan Badan Usaha Untuk Penyediaan dan Pendistribusian Jenis BBM Tertentu BBM Subsidi tahun lalu berjumlah 11 kegiatan, sementara tahun ini berjumlah 22 kegiatan atau terdapat peningkatan sebesar 100. Hal ini dapat disebabkan adanya tupoksi BPH Migas yang harus dilaksanakan berdasarkan peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku, namun belum dilakukan secara mendalam dan spesifik, sehingga dilakukan penambahan kegiatan di pertengahan tahun 2012 yang mengakomodasi keadaan tersebut. Kegiatan pengawasan selama tahun 2012 adalah : 1. Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian Jenis BBM Tertentu BBM Bersubsidi Tahun 2012; 2. Monitoring dan Evaluasi Sistem Pendistribusian Tertutup Jenis BBM Tertentu Bersubdidi Menggunakan Kartu Fasilitas kepada Transportasi Darat; 3. Monitoring Penyediaan dan Pendistribusian Jenis BBM Tertentu pada Hari Besar Nasional; 4. Monitoring Penerimaan dan Pengeluaran Jenis BBM Tertentu dari Depot sampai Lembaga Penyalur Rantai Pasok untuk Mengantisipasi Kelangkaan; 5. Pengawasan Pendistribusian BBM Tertentu BBM Bersubsidi kepada Sektor TransportasiAngkutan Laut; 6. Pengawasan Penyaluran Jenis BBM Tertentu dalam rangka Pengamanan Kebijakan Satu Harga; 7. PengawasanMonitoring Ketahanan Stok dalam Rangka Menjaga Ketersediaan BBM; 8. Pengawasan dan Evaluasi Penyaluran Jenis BBM Tertentu di Wilayah Perbatasan; 9. Pengawasan Operasional Pendistribusian BBM Bersubsidi Badan Usaha P3JBT;