78 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012
5.3. Capaian Kinerja Tujuan Strategis
Tujuan I : Terjaminnya Pasokan Energi Dan Bahan Baku Domestik
Salah satu peran dominan sektor ESDM dalam pembangunan nasional adalah menjamin pasokan energi dan mineral dalam negeri, baik untuk bahan bakar maupun bahan baku. Untuk mewujudkan hal tersebut, pada
dasarnya Indonesia memiliki sumber energi yang beranekaragam dan jumlahnya memadai. Hingga saat ini, minyak bumi masih merupakan tulang punggung energi Indonesia, meskipun cadangannya terbatas dan
terdapat beraneka ragam sumber energi non-BBM yang penggunaannya semakin digalakan oleh Pemerintah.
Dalam menjamin penyediaan energi domestik, telah dilakukan optimasi produksi energi fosil yaitu minyak bumi, gas bumi dan batubara. Produksi minyak bumi, sebagai energi tidak terbarukan, cenderung menurun
dari tahun ke tahun. Mulai tahun 2008, produksi minyak berada di bawah level 1 juta barel per hari. Namun, dengan adanya temuan cadangan baru seperti Blok Cepu, maka dalam jangka pendek akan terjadi
kenaikan produksi minyak Indonesia yang tidak akan bertahan lama karena terjadi natural decline rate yang cukup tinggi sekitar 12per tahun.
Sebagaimana diketahui, sekitar 60 produksi minyak Indonesia dipasok untuk kebutuhan dalam negeri dan sisanya sebesar 40 untuk ekspor. Selanjutnya, terkait pasokan bahan baku domestik, sektor ESDM
memberikan kontribusi utamanya pada pasokan gas dan bahan mineral. Pemakaian gas domestik dimanfaatkan untuk industri pupuk, kilang petrokimia, kondensasi, LPG, PGN, PLN, Krakatau steel, industri
lainnya. Selanjutnya pasca diterbitkan UU Migas Nomor 22 tahun 2001, alokasi gas bumi domestik mencapai 63,5, sedangkan alokasi gas bumi ekspor sebesar 36,5. Hal ini menunjukkan bahwa pada
tataran kebijakan dan perencanaan, upaya pengutamaan pasokan gas bumi domestik sudah berjalan sangat baik. Meskipun saat ini kebijakan alokasi gas untuk domestik sudah diprioritaskan, namun ekspor gas juga
tetap diperlukan untuk mencapai skala keekonomian dari suatu lapangan gas bumi, mengingat harga gas bumi domestik pada umumnya lebih rendah dibandingkan untuk ekspor. Disamping gas bumi, bahan
mineral juga berperan penting sebagai pemasok bahan baku industri. Bahan mineral tersebut antara lain tembaga, emas, perak, bauksit, nikel, timah, intan dan besi.
Dalam rangka mewujudkan tujuan di atas, ditetapkan 5 lima sasaran sebagai berikut:
Sasaran 1. Meningkatnya kemampuan pasokan energi untuk domestik
Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 9 indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja programkegiatan rencana kinerja tahun 2011. Indikator kinerja
sasaran beserta target, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut:
No. Indikator Kinerja
Satuan Target
Realisasi Capaian
1. Produksi minyak bumi
MBOPD 950
860 90.53
2. Produksi gas bumi
MBOEPD 1.596
1.458 91,35
3. Produksi CBM
MBOEPD 21,7
- 4.
Produksi batubara Juta Ton
332 386
116
Tabel 5.9. Indikator Kinerja Sasaran 1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012 79
Tabel 5.10. Lifting Minyak dan Gas Bumi
No. Indikator Kinerja
Satuan Target
Realisasi Capaian
5. Pasokan batubara untuk kebutuhan
dalam negeri Juta Ton
82 67,25
82 6.
Produksi mineral -
Logam Tembaga Ton
594.721 447.500e
75 -
Emas Ton
56 75
134 -
Perak Ton
183 436
238 -
Timah Ton
89.610 94.800
105 -
Bijih Nikel Ton
13.025.000 37.100.000
284 -
Bauksit Ton
15.900.000 29.100.000
183 -
Bijih Besi Ton
5.488.110 10.500.000
191 -
Ni + Co in matte Ton
75.700 72.900
96 -
Ferronikel Ton Ni
19.000 19.600
103 7.
Produksi BBM Juta KL
46,6 37,8
81,54 8.
Produksi LPG Juta Ton
5,52 4,33
78,44 9.
Produksi LNG Juta Ton
53,6 42,09
78,53
Dilihat dari sumbernya, pasokan energi untuk domestik
dapat dipenuhi dari 9 sembilan jenis energi seprti yang terlihat dari tanel di atas. Dari 9 sumber tersebut, unit kerja yang bertugas mengelola pasokan
energi adalah Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi dan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara. Uraian indikator kinerja untuk mencapai sasaran meningkatnya kemampuan pasokan energi untuk
domestik yang dilaksanakan oleh masing-masing unit kerja adalah sebagai berikut.
1. Produksi Minyak Bumi
Sesuai dengan APBN tahun 2012, target produksi minyak bumi termasuk kondensat telah ditetapkan sebesar 950 MBOPD. Namun demikian, dalam perkembangan kegiatan produksi minyak bumi dan
kondensat selama tahun 2012, dilakukan perubahan target produksi melalui APBNP tahun 2012 yang semula 950 MBOPD diubah menjadi 930 MBOPD. Sedangkan untuk rata-rata produksi minyak bumi
termasuk kondensatpada tahun 2012 adalah sebesar 860 MBOPD atau sekitar 92,47 dari target produksi APBNP tahun 2012.
Jika dibandingkan dengan produksi minyak bumi ditahun 2011, produksi minyak tahun 2012 lebih rendah yaitu dari 902 MBOPD di tahun 2011 menjadi 860 MBOPD di tahun 2012 atau menurun
sebesar 4,6.
Uraian Realisasi 2011
Target APBN 2012 Realisasi 2012
Lifting - Minyak Bumi MBOPD
902 950
860 - Gas Bumi MBOEPD
1.516 1,319
1,260 Terkait dengan perkembangan trend realisasi lifting minyak sejak tahun 2008, produksi minyak bumi
mengalami pencapaian di atas target pada tahun 2008, sedangkan pencapaian sejak tahun 2009 –
2012 berkisar 90 - 95. Seperti yang terlihat pada tabel dan grafik di bawah ini.