28,1 Corporate Social Responsibility Comdev Sektor ESDM
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012 145
- Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2010 Tentang Biaya Operasi Yang dapat
dikembalikan dan Perlakuan Pajak Penghasilan di Bidang Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, maka program CD dilaksanakan dengan ketentuan sbb:
a. Biaya Program CD yang dilaksanakan oleh KKKS Eksplorasi dimasukkan sebagai biaya operasi
Cost Recovery. b. Biaya Program CD yang dilaksanakan oleh KKKS Produksi tidak dimasukkan sebagai biaya
operasi Non Cost Recovery. Pada tahun 2012 realisasi dana Comdev dan CSR sektor ESDM yang digunakan untuk pengembangan
Masyarakat dan untuk mendukung kegiatan-kegiatan sangat penting di masyarakat melampaui target yang telah ditetapkan sebesar 13,2, yaitu dari target Rp 1,96 Triliun realisasinya mencapai Rp 2.26
Triliun. Dana Comdev dan CSR ini berasal dari perusahaan pertambangan umum, perusahaan migas dan perusahaan listrik.
Dana Comdev dan CSR ini selalu meningkat dari tahun ke tahun yang menunjukkan perhatian yang berkelanjutan terhadap pengembangan kehidupan masyarakat.
Secara rinci, table dan grafik di bawah ini memperlihatkan peningkatan dana Comdev dan CSR pada tahun 2009 sampai dengan 2012.
Tabel 5.51. Penggunaan Dana Comdev dan CSR Sektor ESDM
Gambar 5.73. Grafik Penggunaan Dana Comdev Sektor ESDM
No. Perusahaan
2009 Rp Miliar
2010 Rp Miliar
2011 Rp Miliar
2012 Rp Miliar Target
Realisasi Capaian
1. Perusahaan Migas
215.5 425.0
178 485
305,2 62,9
2. Perusahaan Listrik
94.0 90.3
89 74,4
84,6 113,7
3. Perusahaan
Pertambangan Umum
1,002.4 952.2
1.391 1.400
1.870 132,86
TOTAL 1,311.9
1,467.5 1.658
1.959 2.260,4
103,2
146 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012
Corporate Social Responsibility Comdev Sub Sektor Mineral dan batubara
Subsektor mineral dan batubara merupakan subsektor yang sangat strategis dalam pembangunan daerah. Hal ini tidak terlepas dari peran subsektor mineral dan batubara untuk
memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara. Namun, yang perlu diingat adalah seberapapun besarnya kontribusi yang diberikan dari sub sektor mineral dan batubara jika tidak
memberikan hasil dan manfaat yang nyata, terutama bagi komunitas lokal masyarakat di sekitar wilayah operasi pertambangan maka usaha yang dilakukan tidak akan mencapai titik maksimal.
Berkenaan dengan itu, maka diperlukan Program Pengembangan Masyarakat Community Developmentcomdev.
Kewajiban tanggung jawab sosial telah diatur dalam pasal 74 ayat 1 dan 2 UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Sejalan dengan hal tersebut, maka sesuai dengan pasal 108 dan
109 UU No.4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, pemegang Izin Usaha Pertambangan IUP dan Izin Usaha Pertambangan Khusus IUPK wajib menyusun program
comdev. Program comdev dilakukan dalam rangka mempersiapkan life after mining kehidupan pasca tambang bagi daerah maupun masyarakat sekitarnya serta sebagai investasi yang
memiliki nilai keuntungan jangka panjang, yaitu dengan diperolehnya social license to operate.
Realisasi comdev dikatakan berhasil apabila mampu menciptakan kemandirian masyarakat, bukan ketergantungan, sehingga tujuan dan cita-cita konsep pembangunan berkelanjutan benar-
benar dapat dicapai dan dapat memberikan kontribusi optimal terhadap perekonomian Indonesia secara keseluruhan dan daerah khususnya. Pembangunan sub sektor mineral dan
batubara akan terus berkelanjutan bila dalam implementasinya memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat, tentunya dengan didukung oleh
program dan alokasi dana yang tepat sasaran. Pada indikator kinerja Jumlah Perusahaan PKP2B
KK yang
melaksanakan Program
Pengembangan Masyarakat
Community Developmentcomdev realisasi mencapai 100. Perusahaan PKP2B yang melaksanakan comdev
sebanyak 46 perusahaan, antara lain: PT. Berau Coal, PT. Kaltim Prima Coal, PT. Adaro Indonesia, PT. Arutmin dan PT. Gunung Bayan Pratama Coal. Sedangkan perusahaan KK yang melaksanakan
comdev sebanyak 17 perusahaan, antara lain : PT. Freeport Indonesia, PT. Newmont Nusa Tenggara, PT. Nusa Hamahera Minerals, PT. Vale Indonesia dan PT. Natarang Mining.
Pertumbuhan anggaran comdev mengalami pertumbuhan yang positif sebesar 9tahun. Pertumbuhan anggaran comdev untuk IUP BUMN dalam kurun waktu lima tahun terakhir
sebesar 36tahun. Pertumbuhan anggaran comdev untuk PKP2B dalam kurun waktu lima tahun terakhir sebesar 15 dan pertumbuhan anggaran comdev untuk KK dalam kurun waktu
lima tahun terakhir sebesar 9,8.
Pada tahun 2012 ini, realisasi penggunaan dana CSR pada sub sector mineral, batubara adalah sebesar Rp 1.870 Milyar atau 133 melampaui target sebesar 1.400 Milyar. Realisasi tahun 2011
ini juga melebihi dari realisasi di tahun 2011 sebesar Rp 1.677,33 Milyar, atau terjadi peningkatan sebesar 10. Dana CSR ini digunakan untuk kegiatan bagi hasil daerah penghasil
pertambangan umum; Pengelolaan air tanah; dan Pengembangan briket batubara dan mineral.
Tabel 5.52 Pertumbuhan Anggaran Community Development
Sub Sektor Mineral dan Batubara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012 147
Realisasi anggaran comdev dilaksanakan oleh perusahaan melalui program-program sebagai berikut : a. Hubungan Masyarakat, berupa Keagamaan, Sosial, Budaya dan Olahraga
b. Pelayanan Masyarakat, berupa Bantuan Bencana Alam dan DonasiCharityFilantropi c. Pemberdayaan Masyarakat, berupa Kesehatan, Pendidikan, Ekonomi dan Agriculture
d. Pengembangan Infrastruktur, berupa Sarana, seperti Sarana Ibadah, Sarana Umum, Sarana
Kesehatan, dll. Pada tahun 2012, secara rutin dilakukan evaluasi lapangan ke perusahaan, dalam rangka pembinaan
dan pengawasan pelaksanaan comdev. Kegiatan evaluasi yang telah dilakukan pada tahun 2012, sebagai berikut :
a. Evaluasi data kegiatan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat sekitar tambang pada
perusahaan batubara di Sumatera b.
Evaluasi data kegiatan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat sekitar tambang pada perusahaan batubara di Kalimantan
c. Evaluasi data kegiatan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat sekitar tambang pada
perusahaan PKP2B. Kegiatan ini dengan melakukan kunjungan supervisi ke PT. Tanito Harum, PT. Jorong Baratama Greston, PT Arutmin Indonesia, PT. Kartika Selabumi Mining, PT. Asmin Bara
Naronang, PT Mandiri Inti Perkasa, PD Baramarta, PT Kideco Jaya agung dan PT. KPC
d. Bimtek pengembangan dan pemberdayaan masyarakat pada perusahaan batubara di Provinsi
Jambi dan Sumatera Barat Dari evaluasi tersebut, secara umum pelaksanaan program comdev masih terdapat kendala di dalam
implementasinya, antara lain, belum adanya aturan atau prosedur baku yang dapat menjadi acuan perusahaan untuk melakukan kegiatan atau program comdev, yang sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan masyarakat sekitar tambang., serta perlunya memperbaiki dan mengembangkan pembangunan infrastruktur.
Corporate Social Responsibility CSR Subsektor Minyak dan Gas Bumi
Kegiatan monitoring pelaksanaan Community Development ini bertujuan untuk memetakan pelaksanaan pengembangan masyarakat setempat oleh perusahaan-perusahaan minyak dan gas bumi
di sekitar wilayah operasinya. Memantau tumbuh kembangnya wilayah ekonomi masyarakat serta meminimalkan dampak sosial yang terjadi akibat beroperasinya perusahaan Migas melalui
penyempurnaan program berdasarkan monitoring yang dilakukan. Salah satu manfaat dari pelaksanaan kegiatan ini yaitu mendukung peran sektor ESDM dalam menciptakan pembangunan
nasional yang berkelanjutan yaitu merupakan sumber pendapatan negara, pendorong pertumbuhan, sumber energi dan bahan baku industri domestik dan menciptakan efek multiplier.
Disamping hal tersebut diatas, untuk memonitor langsung pemanfaatan dana CSR, Ditjen Migas juga melakukan kunjungan lapangan KKKS sesuai skala prioritas, untuk memperoleh data lapangan dari
masyarakat setempat. Strategi yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah: – Koordinasi dengan para pihak pemangku kepentingan
– Monitoring pelaksanaan program pengembangan masyarakat – Konsinyering Monitoring CD
– Evaluasi pelaksanaan CD
Realisasi CSR subsektor Migas pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 305,2 Milyar, angka ini masih dibawah target yang ditetapkan yaitu sebesar Rp 485 Miliar atau hanya mencapai 62,9,. Namun jika
dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 meningkat tajam yaitu dari sebesar Rp 178,4 Milyar menjadi Rp 305,2 Milyar ditahun 2012 atau meningkat sebesar 71. Perkembangan realisasi Comdep
sejak tahun 2005
– 2012 seperti terlihat pada grafik dibawah ini.
148 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
- 100.0
200.0 300.0
400.0 500.0
600.0
2007 2008
2009 2010
2011 2012
Anggaran Realisasi
Prosentase
78
37 77
89 70
63 216.5
169.7 216.3