Penurunan Intensitas Energi Sub sektor Mineral Batubara dan Panas Bumi. Untuk menjamin keamanan pasokan mineral,

72 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012

7. Persentase peningkatan pemberdayaan kapasitas nasional

a. Persentase Jumlah Tenaga Kerja Nasional TKN Sektor ESDM terhadap Jumlah Tenaga Kerja

Sektor ESDM. Realisasi perbandingan penggunaan tenaga asing dan penggunaan tenaga kerja nasional di Sektor ESDM pada tahun 2009 sampai dengan 2012 ini adalah sebagai berikut : Tabel 5.6. Tenaga Kerja Nasional dan Tenaga Kerja Asing Sub Sector 2009 2010 2011 2012 TKN TKA TKN TKN TKA TKA TKN TKA Migas 275.908 3.088 291.455 4.270 276.532 3.211 290.379 2.018 Pertambangan Umum 130.509 994 143.067 1.017 181.267 1.308 206.785 1.373 Jumlah 406.417 4082 434.522 5.287 457.799 4.519 497.164 3.391 Jumlah Tenaga Kerja Sektor ESDM 410.499 439.809 462.318 500.555 Pada tahun 2012 ini penggunaan TKN mencapai 99,3 dari total tenaga kerja sektor ESDM, seperti yang dapat dilihat pada tabel di atas. Perlu dijelaskan bahwa penetapan target sebesar 99 berdasarkan capaian realisasi tahun 2011.

b. Persentase penggunaan barang dan jasa produksi dalam negeri dalam pembangunan sektor

ESDM Secara keseluruhan realisasi persentase peningkatan pemberdayaan nasional adalah 109. Perlu diketahui, bahwa pemberdayaan kapasitas nasional sektor ESDM diukur dari 2 indikator kinerja yaitu: penggunaan tenaga kerja lokal dan penggunaan kandungan lokal produk dalam negeri. Selanjutnya realisasi penggunaan tenaga kerja lokal yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan sektor ESDM adalah sebesar 99,3 dibandingkan target 99 atau melampaui target yang ditetapkan sebesar 100,3. Begitu pula dengan penggunaan produk dalam negeri local content yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan sektor ESDM di tahun 2012 ini melebihi target yang ditetapkan sebesar 117,12, atau dari target sebesar 55,5 terealisasi sebesar 65. Tabel pengukuran kinerja dari 2 indikator pendukung ini adalah: Indikator kinerja Satuan Target Realisasi Capaian 1. Persentase Jumlah Tenaga Kerja Nasional Sektor ESDM terhadap Tenaga Kerja Sektor ESDM 99 99,3 100,3 2. Persentase penggunaan barang dan jasa produksi dalam negeri dalam pembangunan sektor ESDM 55,5 65 1147,12 Tabel 5.7. Indikator Kinerja Pemberdayaan Kapasitas Nasional Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM 2012 73 Gambar 5.22. Produksi BBM Kilang Indonesia

8. Prosentase Kemampuan pasokan energi BBM dalam negeri

Kebutuhan bahan bakar minyak dan gas bumi dalam negeri secara langsung menuntut adanya ketersediaan fasilitas pengolahan migas yang cukup memadai, baik dari segi kapasitas maupun produksi. Meningkatnya konsumsi BBM di Indonesia terkait pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang tidak disertai dengan penambahan kapasitas produksi kilang membuat kekurangan jumlah pasokan BBM di Indonesia dipenuhi dari impor. Kapasitas total kilang minyak yang beroperasi di Indonesia pada akhir tahun 2012 adalah sebesar 1.157,1 MBCD yang terdiri atas: 1 Kilang PT Pertamina Persero dengan total kapasitas 1047,3 MBCD – RU-II Dumai Sungai Pakning : 177 MBCD – RU-III Plaju S. Gerong : 127,3 MBCD – RU-IV Cilacap : 348 MBCD – RU-V Balikpapan : 260 MBCD – RU-VI Balongan : 125 MBCD – RU-VII Kasim : 10 MBCD 2 Kilang Pusdkilat Migas Cepu dengan kapasitas 3,8 MBCD 3 Kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama TPPI dengan kapasitas 100 MBCD, mengolah bahan baku berupa kondensat, saat ini sedang tidak beroperasi. 4 Kilang PT Tri Wahana Universal TWU dengan kapasitas 6 MBCD Berdasarkan estimasi hasil produksi BBM di kilang dalam negeri PT Pertamina, Pusdiklat Migas Cepu, TPPI dan PT TWU pada tahun 2012, jumlah BBM yang dihasilkan sebesar 38,2 juta KL dimana demand BBM dalam negeri mencapai 71,7 juta KL. Dengan demikian, kemampuan pasokan kilang dalam negeri hanya mampu mensuplai sebesar 53 dari total permintaan kebutuhan konsumsi BBM. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan produksi BBM dari kilang dalam negeri masih di bawah target yang ditetapkan sebesar 65.