Tata cara Pengeluaran Tahanan karena penangguhan Penahanan Pencabutan Penangguhan Penahanan

Andi Sofyan 157 lebih lanjut diatur dalam angka 8 huruf c, f dan j Lampiran Keputusan Menteri kehakiman No.M.14. PW.07.03 1983 tentang tata cara pelaksanaan jaminan dengan uang. Bahwa disamping perjanjian yang dibuat tersebut diatas, maka baik jaminan uang atau jaminan orang biasanya harus mencamtumkan syarat, bahwa: 1. Tersangka atau terdakwa tidak akan melarikan diri; 2. Tersangka atau terdakwa tidak akan menghilangkan barang bukti; 3. Tersangka atau terdakwa tidak akan mengulangi perbuatannya; 4. Tersangka atau terdakwa bersedia memenuhi panggilan untuk kepentingan pemeriksaan dalam semau tingkat pemeriksaan atau tidak mempersulit jalan pemeriksaan atau persidangan.

2. Tata cara Pengeluaran Tahanan karena penangguhan Penahanan

Tata cara pengeluaran tahanan karena penangguhan penahanan, sebagai-mana diatur dalam Pasal 25 Peraturan Menteri kehakiman No.M.04. UM. 01.06 1983 tentang tata cara pengeluaran tahanan karena penangguhan penahanan, yaitu: a. pengeluaran tahanan karena penangguhan penahanan harus berdasarkan surat perintah pengeluaran tahanan dari instansi yang menahan; b. Kepala RUTAN, harus:  Meneliti surat perintah pengeluaran tahanan dari instansi yang menahan;  Membuat berita acara pengeluaran tahanan dari RUTAN, dan menyampaikan tembusan kepada isntansi yang menahan;  Mencatat surat-surat penangguhan penahanan dan mengambil sidik jari, tiga jari tengah dari tangan kiri tahanan yang bersangkutan ke dalam register yang disediakan;  Memberikan kesehatan tahanan yang bersangkutan kepada 158 Hukum Acara Pidana: Suatu Pengantar dokter RUTAN, dan menyampaikan kepada isntasni yang menahan dan kepada tahanan itu sendiri;  Menyerahkan barang-barang milik tahanan yang ada dan ditipkan kepada RUTAN dengan berita acara dan mencatat dalam register yang disediakan.

3. Pencabutan Penangguhan Penahanan

Apabila pihak yang berwenang melakukan penahanan m enurut Pasal 20 KUHAP, yaitu “untuk kepentingan penyidikan, penyidik atau penyidik pembantu atas perintah penyidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 dan untuk kepentingan penuntutan, penuntut umum berwenang melakukan penahanan atau penahanan lanjutan, dan untuk kepentingan pemeriksaan hakim di sidang pengadilan dengan penetapannya berwenang melakukan penahanan, maka sebaliknya pencabutan penangguhan penahanan juga hádala wewenang penyidik pembantu, penyidik, penuntut umum dan hakim. Namun dalam pencabutan penangguhan penahanan tidaklah dapat dilakukan secara sewenang-wenang, sebab dalam pencabutan penangguhan penahanan haruslah ada dasar alasannya untuk memberi kelayakan bagi mereka untuk bertindak mencabut kembali penangguhan penahanan. Hal ini telah diperingatkan Pasal 31 ayat 2 KUHAP, bahwa “karena jabatannya penyidik atau penuntut umum atau hakim sewaktu-waktu dapat mencabut penangguhan penahanan dalam hal tersangka atau terdakwa melanggar syarat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1”. Dalam arti bahwa sepanjang terdakwa tersangka tidak melanggar syarat-syarat penangguhan penahanan, maka tidak ada alasan bagi pejabat yang bersangkutan untuk bertindak melakukan pencabutan penangguhan penahanan. 13 Pengurangan atau Pemotongan masa Penahanan Masa pengurangan atau pemotongan masa penahanan hanya dapat diberikan pada pengalihan jenis penahanan tahanan rumah atau kota sebagaimana diatur Pasal 21 ayat 4 dan 5 jo Pasal 22 KUHAP, sebagai berikut: 1. Masa penangkapan dan atau penahanan dikurangkan Andi Sofyan 159 seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. ayat 4. 2. penahanan di rumah tahanan negara, pengurangannya sama dengan jumlah masa penahanan, yaitu 1 hari masa penahanan harus dikurangi secara berbanding 1 hari dengan 1 hari. 3. Penahanan kota, pengurangan masa penahanannya sama dengan 15 X jumlah masa penahanan kota yang telah dijalani, misalnya penahanan kota selama 50 hari, maka jumlah pengurangan masa penahanan hádala 15 X 50 hari. 4. penahanan rumah, pengurangan masa penahanannya sama dengan 13 X jumlah masa penahanan kota yang telah dijalani, misalnya penahanan kota selama 50 hari, maka jumlah pengurangan masa penahanan hádala 13 X 50 hari.

3. PENGGELEDAHAN 1 Pendahuluan