Andi Sofyan
341
mengajukan perlawanan verzet. Dalam hal pengajuan verzet tersebut, maka menurut
Pasal 214 KUHAP, yang berbunyi bahwa:
1 Dalam waktu tujuh hari sesudah putusan diberitahukan secara sah kepada terdakwa, ia dapat mengajukan
perlawanan kepada pengadilan yang menjatuhkan putusan itu.
2 Dengan perlawanan itu putusan di luar hadirnya terdakwa menjadi gugur.
3 Setelah panitera memberitahukan kepada penyidik tentang perlawanan itu hakim menetapkan hari sidang
untuk memeriksa kembali perkara itu. 4 Jika putusan setelah diajukannya perlawanan tetap
berupa pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat 4, terhadap putusan tersebut terdakwa dapat mengajukan
banding.
4. TATA TERTIB PERSIDANGAN
Untuk melengkapi pembahasan ini, maka perlu dikemukakan pula tentang tata tertib persidangan dalam kaitannya dengan
comtemp of court, sebagai berikut:
1 Pemeriksaan Terbuka untuk Umum
Semua persidangan pengadilan terbuka untuk umum, artinya pada saat hakim akan memulai memeriksa perkara dalam sidang,
maka ketua majelis hakim harus menyatakan “sidang dibuka dan terbuka untuk umum”
5
Pasal 53 ayat 3 KUHAP, kecuali sebagaimana ditentukan pula pada Pasal 153 ayat 3 KUHAP,
yang berbunyi bahwa “
kecuali dalam perkara mengenai kesusilaan atau terdakwanya anak-anak”
2 Seluruh Hadirin Bersikap Hormat
Menurut ketentuan Pasal 218 ayat KUHAP, yang berbunyi
5
Pasal 153 ayat 4 KUHAP, bahwa “Tidak dipenuhinya ketentuan dalam ayat 2 dan ayat 3 mengakibatkan batalnya putusan demi hukum”.
342
Hukum Acara Pidana: Suatu Pengantar
bahwa 1 Dalam ruang sidang siapa pun wajib menunjukkan sikap
hormat kepada pengadilan. 2 Siapa pun yang di sidang pengadilan bersikap tidak sesuai
dengan martabat pengadilan dan tidak mentaati tata tertib setelah mendapat peringatan dari hakim ketua sidang, atas
perintahnya yang bersangkutan dikeluarkan dari ruang sidang.
3 Dalam hal pelanggaran tata tertib sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 bersifat suatu tindak pidana, tidak mengurangi
kemungkinan dilakukan penuntutan terhadap pelakunya. 3 Larangan Membawa Senjata Tajam
Menurut ketentuan Pasal 219 ayat 1 KUHAP, yang berbunyi
bahwa “Siapa pun dilarang membawa senjata api, senjata tajam,
bahan peledak atau alat maupun benda yang dapat membahayakan keamanan sidang dan siapa yang membawanya wajib menitipkan
di tempat yang khusus disediakan untuk itu”.
Demikian pula menurut Pasal 219 ayat 2 KUHAP
, yang
berbunyi bahwa
“Tanpa surat perintah, petugas keamanan pengadilan karena tugas
jabatan-nya dapat mengadakan penggeledahan badan untuk menjamin
bahwa kehadiran seorang di ruang sidang tidak membawa senjata,
bahan atau alat maupun benda sebagaimana dimaksud dalam ayat 1
dan apabila terdapat maka petugas mempersilahkan yang
bersangkutan untuk menitipkannya.
Tetapi apabila menurut Pasal 219 ayat 3 KUHAP,
yang berbunyi
bahwa “ Yang bersangkutan bermaksud meninggalkan
ruang sidang maka petugas wajib menyerahkan kembali benda
titipannya,
4 Harus Hadir Sebelum Hakim memasuki Ruang Sidang
Yang dimaksud harus hadir sebelum hakim memasuki ruang sidang, adalah pengunjung sidangpenonton, tetapi juga berlaku
bagi panitera, penuntut umum, penasihat hukum demikian menurut ketentuan Pasal 232 KUHAP.
Demikian pula menurut ketentuan Pasal 232 ayat 2
Andi Sofyan
343
KUHAP ,
yang berbunyi bahwa “
Pada saat hakim memasuki dan meninggalkan ruang sidang semua
yang hadir berdiri untuk menghormat”., dan ayat 3, bahwa
“ Selama sidang berlangsung
setiap orang yang ke luar masuk ruang sidang diwajibkan memberi
hormat”. Hal yang perlu diperhatikan bahwa menurut ketentuan
Pasal 153 ayat 5, yang berbunyi bahwa ”Hakim ketua sidang dapat menentukan bahwa anak yang belum mencapai umur
tujuh belas tahun tidak diperkenankan menghadiri sidang”. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga jiwa anak yang masih di bawah
umur, tidak terpengaruh oleh perbuatan yang dilakukan terdakwa, terlebih-lebih dalam perkara kejahatan-kejahatan berat.
5 Hadirnya Terdakwa dalam persidangan
KUHAP tidak membenarkan proses peradilan in absentia dalam acara pemeriksaan biasa dan acara pemeriksaan
singkat, sehingga tanpa hadirnya terdakwa dalam persidangan pemeriksaan perkara tidak dapat dilakukan, maka berdasarkan
Pasal 154 KUHAP,
yang berbunyi bahwa:
1 Hakim ketua sidang memerintahkan supaya terdakwa dipanggil masuk dan jika ia dalam tahanan, ia dihadapkan
dalam keadaan bebas. 2 Jika dalam pemeriksaan perkara terdakwa yang tidak ditahan
tidak hadir pada hari sidang yang telah ditetapkan, hakim ketua sidang meneliti apakah terdakwa sudah dipanggil secara
sah.
3 Jika terdakwa dipanggil secara tidak sah, hakim ketua sidang menunda persidangan dan memerintahkan supaya terdakwa
dipanggil lagi untuk hadir pada hari sidang berikutnya. 4 Jika terdakwa ternyata telah dipanggil secara sah tetapi tidak
datang di sidang tanpa alasan yang sah, pemeriksaan perkara tersebut tidak dapat dilangsungkan dan hakim ketua sidang
memerintahkan agar terdakwa dipanggil sekali lagi.
5 Jika dalam suatu perkara ada lebih dari seorang terdakwa dan tidak semua terdakwa hadir pada hari sidang, pemeriksaan
terhadap terdakwa yang hadir dapat dilangsunkan.
344
Hukum Acara Pidana: Suatu Pengantar
6 Hakim ketua sidang memerintahkan agar terdakwa yang tidak hadir tanpa alasan yang sah setelah dipanggil secara sah untuk
kedua kalinya, dihadirkan dengan paksa pada sidang pertama berikutnya.
7 Panitera mencatat laporan dari penuntut umum tentang pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 dan ayat
6 dan menyampaikannya kepada hakim ketua sidang.
5. PROSES PEMERIKSAAN IDENTITAS TERDAKWA