Pasal 20 yang berbunyi, bahwa: Pasal 25 yang berbunyi, bahwa: Kekuasaan Mengadili

Andi Sofyan 31

3. BADAN-BADAN PERADILAN

PELAKU KEKUASAAN KEHAKIMAN 1. Kekuasaan Kehakiman Badan-badan peradilan atau pelaku kekuasaan kehakiman diatur dalam Undang-undang RI No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman,antara lain sebagai berikut:

1. Pasal 18 yang berbunyi, bahwa “ Kekuasaan kehakiman

dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.

2. Pasal 20 yang berbunyi, bahwa:

1 Mahkamah Agung merupakan pengadilan negara tertinggi dari badan peradilan yang berada di dalam keempat lingkungan peradilan sebagai-mana dimaksud dalam Pasal 18. 2 Mahkamah Agung berwenang: a mengadili pada tingkat kasasi terhadap putusan yang diberikan pada tingkat terakhir oleh pengadilan di semua lingkungan peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung, kecuali undang-undang menentu-kan lain; b menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang; dan c kewenangan lainnya yang diberikan undang-undang.

3. Pasal 25 yang berbunyi, bahwa:

1 Badan peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung meliputi badan peradilan dalam lingkungan peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer, dan peradilan tata usaha negara. 1 Peradilan umum sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berwenang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara pidana dan perdata sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 32 Hukum Acara Pidana: Suatu Pengantar 2 Peradilan agama sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berwenang memeriksa, mengadili, memutus, dan menyelesaikan perkara antara orang-orang yang beragama Islam sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. 3 Peradilan militer sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berwenang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara tindak pidana militer sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 4 Peradilan tata usaha negara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berwenang memeriksa, mengadili, memutus, dan menyelesaikan sengketa tata usaha negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Kekuasaan Mengadili

Pokok bahasan di sini adalah kekuasaan atau wewenang mengadili pada peradilan umum, sebab di samping peradilan umum, masih dikenal adanya peradilan lain, seperti peradilan militer mahmil, peradilan agama, peradilan tata usaha negara. Tugas utama pegadilan umum dalam perkara pidana ialah mengadili semua perkara pidana sebagaimana yang tercamtum di dalam peraturan perundang-undangan pidana Indonesia yang diajukan dituntut kepadanya untuk diadili. Pedoman dalam menentukan kewenangan mengadili berdasar pada pasal-pasal yang diatur dalam Bab X, bagi pengadilan negeri diatur pada bagian Kedua, untuk pengadilan tinggi pada Bagian Ketiga dan untuk mahkamah agung pada Bagian Keempat. yaitu terdiri dari Pasal 84, 85 dan Pasal 86 KUHAP. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut:

1. Pengadilan Negeri