SURAT DAKWAAN 1 Pendahuluan Syarat-syarat Formil

182 Hukum Acara Pidana: Suatu Pengantar prapenuntutan. Prapenuntutan adalah tindakan jaksa untuk memantau perkembangan penyidikan setelah menerima pemberitahuan dimulainya penyidikan dan penyidik, mempelajari atau meneliti kelengkapan berkas perkara hasil penyidikan yang diterima dari penyidik serta memberikan petunjuk guna dilengkapi oleh penyidik untuk dapat menentukan apakah berkas perkara tersebut dapat dilimpahkan atau tidak ke tahap penuntutan. Sedangkan dalam Penjelasan Pasal 30 ayat 1 huruf e, yang berbunyi: Untuk melengkapi berkas perkara, pemeriksaan tambahan dilakukan dengan rnemperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1 tidak dilakukan terhadap tersangka; 2 hanya terhadap perkara-perkara yang sulit pembuktiannya, danlatau dapat meresahkan masyarakat, danatau yang dapat membahayakan keselamatan Negara; 3 harus dapat diselesaikan dala.m waktu 14 empat belas hail setelah dilaksanakan ketentuan Pasal 110 dan 138 ayat Undang- undang Nomor 8 Tahunl981 tentang Hukum Acara Pidana; 4 prinsip koordinasi dan kerjasama dengan penyidik.

2. SURAT DAKWAAN 1 Pendahuluan

Pada zaman HIR surat dakwaan disebut ”surat tuduhan” atau disebut juga ”acte van beschuldinging” , sedangkan KUHAP seperti yang ditegaskan pada Pasal 140 ayat 1 KUHAP, diberi nama ”surat dakwaan”, atau dapat dsebut ”akte van verwijzing” atau dalam istilah hukum Inggris disebut ”imputation”.

2 Pengertian

Pada umumnya surat dakwaan diartikan oleh para ahli hukum, berupa pengertian 4 : a. surat akte; 4 M. Yahya Harahap, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP Jilid I, Pen. Pustaka Kartini, Jakarta, 1993, h. 414. Andi Sofyan 183 b. yang memuat rumusan tindak pidana yang didakwakan kepada terdakwa; c. yang disimpulkan dan ditarik dari hasil pemeriksaan penyidikan dihubungkan dengan rumusan pasal tindak pidana yang dilanggar dan didakwakan pada terdakwa; dan d. merupakan dasar bagi hakim dalam pemeriksaan di persidangan. Menurut J.C.T. Simorangkir 5 , bahwa ”dakwa berarti tuduh, mendakwa berarti menuduh demikian juga terdakwa berrarti tertuduh”, demikian pula menurut A. Karim Nasution 6 memberikan deinisi surat dakwaan atau tuduhan, yaitu ”Suatu surat atau akte yang memuat suatu perumusan dari tindak pidana yang dituduhkan didakwakan, yang sementara dapat disimpulkan dari surat-surat pemeriksaan pendahuluan, yang merupakan dasar bagi hakim untuk melakukan pemeriksaan, yang bila ternyata cukup bukti terdakwa dapat dijatuhi hukuman”. Sedangkan I.A. Nederberg, mendeinisikan, bahwa surat dakwaan adalah ”sebagai surat yang merupakan dasarnya dan menentukan batas-batas bagi pemeriksaan hakim”. 3 Syarat-syarat Surat Dakwaan Menurut Pasal 143 KUHAP, bahwa surat dakwaan mempunyai 2 syarat yang harus dipenuhinya, ialah:

1. Syarat-syarat Formil

Syarat formil surat dakwaan sebagaimana diatur dalam Pasal 143 ayat 2 huruf a KUHAP, yang mencakup: 1 Diberi tanggal; 2 Memuat Identitas terdakwa secara lengkap, meliputi: a. nama lengkap; b. tempat lahir, umurtanggal lahir; 5 J.C.T. Simorangkir, , Kamus Hukum, Pen. Aksara Baru, Jakarta, 1983 , hal. 40 6 A. Karim Nasution, Masalah Surat Tuduhan dalam Proses Pidana, Pen. CV. Pantjuran Tujuh, Jakarta, 1981, hal. 75 184 Hukum Acara Pidana: Suatu Pengantar c. jenis kelamin; d. kebangsaan; e. tempat tinggal; f. agama; dan g. pekerjaan 3 Ditandatangani oleh penuntut umum Jadi hakim dapat membatalkan dakwaan penuntut umum, karena tidak jelas dakwaan ditujukan kepada siapa. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya kekeliruan mengenai orang atau pelaku tindak pidana yang sebenar- nya error of subyektum.

2. Syarat Materiil