Bahan Empiris: Dokumen, Wawancara, dan On-Line Pooling
historis dengan kebijakan usaha kehutanan, termasuk di dalamnya sejumlah dokumen surat perjanjian kehutanan forestry agreement dan dokumen surat
keputusan pemberian hak pengusahaan hutan HPH dan IUPHHK-HA. Dokumen tertulis lainnya mencakup dokumen yang bukan merupakan
peraturan perundangan, namun mengandung diskursus penting dan unsur historis yang relevan dengan dan memengaruhi isu kebijakan usaha
kehutanan. Bahan empiris ini diperoleh dari berbagai sumber, terutama dari jajaran Kementerian Kehutanan, dan dipilah dalam kurun sebelum dan
sesudah 1998 sebagaimana tampak pada Tabel 1. Tabel 1. Bahan Empiris yang digunakan dalam analisis
Bahan Empiris Sebelum 1998
Sesudah 1998
Dokumen Peraturan Perundangan
UU No. 567; PP 2267; PP 2170 jo PP 1875
Forestry Agreement FA; SK HPH
UU 4199 PP 699; PP 342002 jo
PP 62007 jo PP 32008, SK IUPHHK
Hasil wawancara berupa pandangan langsung para informan atau narasumber kunci yang mewakili kelompok-kelompok utama para pemangku kepentingan
dengan usaha kehutanan, yakni kelompok birokrat, akademisi, praktisi usaha kehutanan, dan masyarakat sipil atau lembaga swadaya masyarakat. Dalam
wawancara diangkat sejumlah pertanyaan kritis yang disintesa dari hasil telaah dokumentasi tertulis yang dituangkan dalam beberapa pointer
pertanyaan terbuka
4
untuk menggali pandangan umum terkait relasi atas hutan alam, usaha kehutanan, kelestarian dan kebijakan usaha kehutanan.
Wawancara pendahuluan dilaksanakan dalam Agustus-September 2010 di Jakarta, Sarolangun Jambi, Pontianak, Sintang dan Putussibau Kalimantan
Barat. Wawancara pendahuluan fokus pada menghimpun masukan awal yang menguatkan penentuan kunci kebijakan key policy milestone terutama dari
birokrat, praktisi usaha kehutanan dan beberapa konfirmasi dari masyarakat sipil yang ditemui. Wawancara lanjutanmendalam dilaksanakan dalam kurun
Februari-Mei 2011 di Jakarta, Bogor, Sarolangun Jambi, dan Samarinda
4
Untuk beberapa kasus, pertanyaan diselipkan dalam perbincangan lain yang topiknya memiliki keterkaitan dan relevansi yang erat, misal pada saat dilakukan FLEGT-SP assessment sewaktu peneliti bekerja sebagai konsultan paruh waktu pada
AGRECO G.E.I.E, Brussel; atau saat melakukan beberapa diskusi terfokus sewaktu peneliti menjadi research coordinator pada APSI Project, yang merupakan riset kolaborasi antara CSIRO-AUSAID-WB-Bappenas.
Kalimantan Timur dengan menghimpun pandangan langsung dari para pemangku kepentingan
5
dengan dipandu pertanyaan sesuai kelompok isu: Hutan Alam Produksi Luar Jawa, Usaha Kehutanan, Kelestarian dan
Pengelolaan Hutan Alam produksi, dan Kebijakan Usaha Kehutanan Lampiran 2.
Hasil on-line polling
6
yang dilaksanakan via jaringan internet diperlakukan sebagai upaya menguatkan dan memperkaya argumen empiris
sekaligus verifikasi untuk mengonfirmasi kebenaran, koherensi dan konsistensi terkait upaya implementasi kebijakan usaha kehutanan. On-line
polling dilaksanakan dengan memanfaatkan Google-Form
7
yang dilangsungkan dan ditebar di empat mailing-list sekaligus
8
selama sebulan penuh, dimulai 1 April 2011 dan ditutup 30 April 2011 jam 00.00. Daftar
pertanyaan on-line polling merupakan versi singkat dari daftar pertanyaan yang digunakan dalam wawancara mendalam dengan kelompok isu yang
sama. Screen shot dari format on-line polling dapat dilihat pada Lampiran 3. Berikut adalah tipologi para peserta on-line polling Tabel 2 dan narasumber
wawancara mendalam Tabel 3 Tabel 2. Tipologi Peserta Internet On-line Polling
Kelompok Stakeholders Pengalaman Th
Domisili
2
Masyarakat SipilNGO 38,10 1-5
4,76 Medan 9,52
Birokrat 19,05 6-10
14,29 Bandarlampung 4,76
Akademisi 9,52 11-20
33,33 Jakarta 9,52
Praktisi Usaha Kehutanan 9,42 21-30
38,10 Bogor 33,33
Campuran
1
14,28 31 dan lebih 9,52 Yogyakarta
4,76 Samarinda
4,76 Pangkalan
Bun 9,52
Seattle, WA
4,76 Hongkong
4,76 Landskrona,Swedia 4,76
Baton Rouge, LA 4,76
Catatan:
1 mengindikasikan diri lebih dari satu komponen stakeholders 2 saat pengisian polling
Kyoto, JP 4,76
5
Karena alasan ketidak sesuaian waktu untuk temua muka, beberapa wawancara dilakukan via skype, yahoo-messenger, dan adapula via email. Daftar narasumber disajikan pada bagian lain.
6
Berupa informasi dan bukti fisik yang digali secara provokatif pro-active dari responden lain, termasuk yang di daerahlapangan
7
Thanks to Google: https:spreadsheets.google.comviewform?formkey=dGlqT2hSSXc2cGhkSTVoWVVxd0RDanc6MQ
8
Komunitas rimbawan ri mbawan-interaktifyahoogroups.com
, komunitas tenurial hutan forest- land
tenureyahoogroups.com , kelompok kerja keuangan kehutanan dan pencucian uang
iwgff- membersyahoogroups.com
, serta komunitas alumni kehutanan IPB alumni-fahutanyahoogroups.com
. Pemilihan keempat mailing list ini lebih didasarkan pada pengamatan dan keyakinan peneliti, bahwa keempatnya merupakan “kolam
pengetahuan dan pengalaman” baik dari sisi empiris, praktis, historis, maupun akademis terkait isu kehutanan umumnya, dan usaha kehutanan khususnya.
Tabel 3. Tipologi para Narasumber yang diwawancarai
Komponen Stakeholders Posisi saat diwawancarai
Catatan
Birokrat Mantan Menteri Kehutanan
Era sebelum dan setelah 1998, masing-masing satu
orang Staf Ahli Menteri Kehutanan
Bidang Ekonomi dan Perdagangan Internasional
Mantan Ditjen BPK, Dephut Staf Ahli Menteri Kehutanan
Bidang Hubungan antar Lembaga Mantan Staf Ahli Menteri
Bidang lain Staf Ahli Menteri Kehutanan
Bidang Revitalisasi Industri Kehutanan
Mantan Ditjen Planologi, Dephut
Staf Khusus Menteri Kehutanan Mantan Sekjen Dephut
Peneliti Senior Bidang Kebijakan Kehutanan, Litbang Dephut
Mantan Staf Ahli Menteri Kehutanan Bidang Ekonomi
Direktur Perencanaan Kawasan
Hutan, Ditjen Planologi, Dephut Kasubdit Penataan Ruang Kawasan
Hutan Wil II, Ditjen Planologi, Dephut
Direktur Bina
Rencana Pemanfaatan dan Usaha Kawasan;
Ditjen BUK Kasi Sarpras KHM pada Dinas
Kehutanan Kab. Sarolangun, Jambi Masyarakat SipilNGO
Direktur Eksekutif Executive Director
NGO nasional 2 dan NGO Internasional Indonesia
Program 1 Specialist
Pada Donor
International Project
Akademisi Dosen Fakultas Kehutanan Jawa
dan Luar Jawa Dua orang Profesor, satu
orang mantan dosen bergelar Master
Praktisi Usaha Kehutanan Manager Camp di Unit
Management UM di Kalimantan Timur -
anggota APHI Manager Perencanaan di Unit
Management UM di Kalimantan Timur 1
dan Kalimantan Barat 1 - keduanya anggota APHI
Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusahaan Hutan
Indonesia APHI Deputi Direktur Eksekutif
Asosiasi Pengusahaan Hutan Indonesia APHI
Catatan: Contoh Transkrip Wawancara dapat dilihat pada Lampiran 15.