328
Sekilas IPC Profil Perusahaan
Analisa Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
IPC • Laporan Tahunan
2014 Annual Report
Penanganan Risiko Risk Management
Rencana MitigasiMitigation Plan Realisasi MitigasiMitigation Realization
1. Standarisasi olah gerak kapal di perairan wajib pandu To
standardize ship motions in conined water with compulsory pilotage
Standarisasi olah gerak kapal di perairan wajib pandu telah selesai dilakukan inalisasi bersama cabang terkait
Standarization of ship motion in conined water with compulsory pilotage was inalized
with related branches 2. Standarisasi komunikasi pemanduan di perairan wajib pandu
To standardize pilotage communication in conined water with compulsory pilotage
Sudah disusun buku mengenai Standar komunikasi pemanduan Manuals on pilotage communication was prepared and drafted
8. Risiko Tidak Efektifnya Kegiatan Manajemen Pada Anak Perusahaan
Isu Utama: a. Belum adanya sistem keuangan dan personalia
anak perusahaan b.
Belum seragamnya sistem antara induk perusahaan dan anak perusahaan
Penanganan Risiko Risk Management
Rencana MitigasiMitigation Plan Realisasi MitigasiMitigation Realization
Implementasi Oracle Finance dan HR pada anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia II Persero
To implement Oracle Finance and HR in PT Pelabuhan Indonesia II’s subsidiaries
Telah Dilaksanakan instalasi dan implementasi di beberapa anak perusahaan
Implementation and installation were set up in several subsidiaries
9. Risiko Kerusakan Perangkat Keras Sistem
Isu Utama: a. Umur Teknis perangkat sudah tua tahun 2009
b. Kenaikan volume transaksi seiring dengan meningkatnya traik di Pelabuhan
Penanganan Risiko Risk Management
Rencana MitigasiMitigation Plan Realisasi MitigasiMitigation Realization
Melakukan peningkatan upgrade terhadap perangkat ICT
khususnya perangkat server dan perangkat pendukung lainnya
di sisi klien To improve and upgrade ICT equipment, particularly
server and its supporting equipments on client’s side Telah dilaksanakan penggunaan perangkat
mobile device the use
of mobile device equipment was initiated.
10. Risiko Tidak Efektifnya Pelayanan Break Bulk
Isu Utama: a. Adanya perbedaan pola kegiatan pelayanan
break bulk di cabang
b. Adanya bongkar muat break bulk menggunakan
peralatan kapal dimana kapasitas tidak mendukung efektivitas pelayanan
Penanganan Risiko Risk Management
Rencana MitigasiMitigation Plan Realisasi MitigasiMitigation Realization
Standarisasi pola operasi breakbulk To standardize breakbulk
operation model Sudah dilaksanakan
was implemented
8. Risk from inefective management activities in the Company’s subsidiary
Main Issues: a. No inancial and HR system in the Company’s
subsidiaries b. Holding company and subsidiaries’ sistem were
not in alignment
9. Risk from system hardware breakdown
Main Issues: a. Outdated hardware year 2009
b. Increase of transaction volume as port traic escalated
10. Risk from inefective breakbulk service
Main Issues: a. There were diferences of break bulk service
activities in branches b. There was loading-unloading breakbulk that used
ship equipment where its capacity did not support service efectiveness
MANAJEMEN RISIKO |
RISK MANAGEMENT
329
IPC in Brief Company Profile
Management Discussion Analysis On Company Performance
Corporate Governance
IPC • Laporan Tahunan
2014 Annual Report
Kebijakan Mutu dan K3L
Sebagai upaya melakukan mitigasi atas potensi terjadinya sejumlah risiko, Perseroan telah melaksanakan Kebijakan
Mutu di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Serta Lingkungan, yang di antaranya dilakukan di Cabang
Pelabuhan Tanjung Priok. Landasan komitmen Perseroan terkait dengan pelaksanaan hal itu adalah sebagai berikut:
a. PT Pelabuhan Indonesia II Persero Cabang Tanjung
Priok yang bergerak di bidang jasa kepelabuhanan berkomitmen untuk menyediakan pelayanan yang
berorientasi kepada kepuasan pelanggan secara profesional dan inovatif. Selain itu, Perseroan juga
berkomitmen melaksanakan proses peningkatan yang berkelanjutan dan menyelenggarakan operasional
yang ramah lingkungan, aman, dan mengutamakan kesehatan dan keselamatan pekerjaan;
b. Memberikan total kepuasan kepada pelanggan melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu, K3
dan Lingkungan dengan benar, tepat dan konsisten, mematuhi setiap peraturan perundangan dan
persyaratan lain serta mengkomunikasikannya kepada seluruh karyawan dan pihak terkait lainnya;
c. Mencegah dan mengendalikan risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja;
d. Mencegah dan mengendalikan pencemaran
lingkungan. Adapun pelaksanaannya yang terkait dengan Manajemen
Risiko adalah: a. Mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara
kebijakan Mutu, K3 Lingkungan; b.
Mengkomunikasikan kepada pekerja dan semua orang yang ada di kawasan PT Pelabuhan Indonesia
II Persero Cabang Tanjung Priok melalui penempatan Kebijakan Mutu, K3 Lingkungan di lokasi yang dapat
dilihat dan dibaca oleh semua orang pada setiap saat;
c. Meninjau secara berkala untuk memastikan bahwa kebijakan yang berlaku masih terkait dan sesuai untuk
PT Pelabuhan Indonesia II Persero Cabang Tanjung Priok.
Quality Policy and OHS E
As part of the eforts to mitigate a number of potential risks, the Company has implemented the Quality Policy
in the ield of Occupational Health and Safety And Environment, among others were conducted in the Branch
of Tanjung Priok Port. The cornerstone of the Company’s commitment is related to the implementation as follows:
a. PT Pelabuhan Indonesia II Persero Branch of Tanjung
Priok, engages in port services, is committed to providing services oriented to customer satisfaction,
in innovative and professional manner. In addition, the Company is also committed to carrying out continuous
improvement, and safe and eco-friendly operational, prioritizing occupational health and safety;
b. Provide total satisfaction for customers through
correct, accurate, and consistent implementation of Quality Management System, OHS and Environment in
comply with every regulations and other requirements, and communicating it to all employees and other
stakeholders;
c. Preventing and controlling risk of occupational
accidents and diseases; d. Preventing and controlling environmental pollution.
The implementation related to Risk Management are: a. Documenting, implementing and maintaining the
quality policy, OHS Environment; b. Communicate to workers and to all those in the area of
PT Pelabuhan Indonesia II Persero Branch of Tanjung Priok by placing through placement Quality Policy, OHS
Environment in locations easily seen and read by all people at all times;
c. Reviewing periodically to ensure that the current policy is still relevant and appropriate for PT Pelabuhan
Indonesia II Persero, Branch of Tanjung Priok.
330
Sekilas IPC Profil Perusahaan
Analisa Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
IPC • Laporan Tahunan
2014 Annual Report
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN |
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
331
IPC in Brief Company Profile
Management Discussion Analysis On Company Performance
Corporate Governance
IPC • Laporan Tahunan
2014 Annual Report
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, tujuan
didirikannnya badan usaha bukan sekadar mengejar laba atau demi memberikan sumbangan kepada penerimaan
negara. BUMN juga didedikasikan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat maupun pengusaha kecil, baik
berupa bimbingan maupun bantuan.
Amanat inilah yang dipegang teguh oleh Perseroan dalam melaksanakan kegiatan usaha. Perseroan tidak
hanya memberikan manfaat bagi negara dalam bentuk pendapatan, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi
masyarakat.
Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL serta tanggung jawab sosial perusahaan merupakan
langkah nyata dimaksud. Dalam pelaksanaannya, program kemasyarakatan tersebut dilakukan di wilayah-wilayah
operasi Perseroan agar masyarakat sekitar dapat menerima manfaatnya.
Dasar Hukum Pelaksanaan
Sebagai perusahaan yang kepemilikan seluruh sahamnya dikuasai oleh pemerintah, PT Pelabuhan Indonesia
II Persero berpegang teguh pada tata kelola yang sudah ditetapkan oleh Kementerian BUMN sebagai
kuasa pemegang saham. Termasuk dalam hal itu, yakni pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan serta
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL.
Landasan yang dimaksud di atas adalah sebagai berikut: 1. Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
No. KEP–100MBU2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik
Negara. 2. Surat Keputusan Direksi Perseroan No. HK. 56112
PI.II–09 tanggal 5 Januari 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Kemitraan dan Program Bina
Lingkungan. This is the mandate that is irmly held by the Company in
running their activities. The Company is not only providing beneits to the State in the form of income, it also provides
many other real beneits for the society.
The implementation of Environmental Partnership and Community Development PKBL and the Company’s
Corporate Social Responsibility program is a real deal. In its implementation, the community program was carried
out in the Company’s operation sites as to beneit people in the surrounding areas..
Basic Law Enforcement
As company whose shares are wholly owned by the government, PT Pelabuhan Indonesia II Persero strictly
adheres to the regulations stipulated by the Minister of SOE whose the ultimate shareholder. The adherence
includes matter in relation to the implementation of corporate social responsibility as well as the Partnership
and Community Development Program BKPL.
Foundation as referred above is as follow: 1. Decree of Minister of State-Owned Enterprises No.
KEP-100MBU2002 dated 4 June 2002 on assessment of health of the State-Owned Enterprises
2. Decree of Director of Company No. HK. 56112PI.II-09 dated 5 January 2009 on Implementation Guideline
Partnership Program and Community Development Program.
In accordance to the Law Number 19 Year 2003 with regards to State-Owned Enterprises, the establishment purpose of the enterprise is not solely for profit or
to contribute to the state’s income. SOE is also dedicated to provide benefits to the people as well as small enterprises, whether in the form of education or assistance.
332
Sekilas IPC Profil Perusahaan
Analisa Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
IPC • Laporan Tahunan
2014 Annual Report
3. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. Per-20MBU2012 tanggal 27 Desember 2012
tentang perubahan atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. Per-05MBU2007
tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan
Program Bina Lingkungan.
4. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. Per-05MBU2013 tanggal 1 Mei 2013 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. Per-05MBU2007
tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan
Program Bina Lingkungan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik
Negara No.Per-20MBU2012 tanggal 27 Desember 2012.
5. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. Per-07MBU2013 tanggal 27 Juni 2013 tentang
Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. Per-05MBU2007
tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan
Program Bina Lingkungan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik
Negara No.Per-20MBU2012 tanggal 27 Desember 2012 dan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha
Milik Negara No. Per-05MBU2013 tanggal 1 Mei 2013.
6. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.Per-08MBU2013 tanggal 10 September 2013
tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.Per-05
MBU2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha
Kecil dan Program Bina Lingkungan.
7. Surat Keputusan Direksi PT Pelabuhan Indonesia II Persero Nomor: HK.5657PI.II-11 tanggal 13
Desember 2011 tentang Perubahan Surat Keputusan Direksi PT Pelabuhan Indonesia II Persero Nomor:
HK.56112PI.II-09 tanggal 5 Januari 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Kemitraan dan
Program Bina Lingkungan.
Komitmen Pelaksanaan
Mengingat pentingnya program tanggung jawab sosial kemasyarakat dan lingkungan, Perseroan menetapkan
bahwa pelaksanaannya langsung berada di bawah pembinaan Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum.
Sedangkan pelaksana teknisnya dipimpin oleh Vice 3. Regulation of Minister of State-Owned Enterprises No.
Per-05MBU2007 dated 27 April 2007 on Partnership Program of State-Owned Enterprises with Small
Enterprises and Community Development Program. 4. Regulation of Minister of State-Owned Enterprises No.
Per-05MBU2013 dated 1 May 2013 on the second amendment of Regulation of Minister of State-Owned
Enterprises No. Per-05MBU2007 dated 27 April 2007 on Partnership Program State-Owned Enterprises
with Small Enterprises and Community Development Program as amended by Regulation of Minister of
State-Owned Enterprises No.Per-20MBU2012 dated 27 December 2012.
5. Regulation of Minister of State-Owned Enterprises No. Per-07MBU2013 dated 27 June 2013 on third
amendment of Regulation of Minister of State-Owned Enterprises No Per-05MBU2007 dated 27 April 2007
on Partnership Program State-Owned Enterprises with Small Enterprises and Community Development
Program as amended by Regulation Minister of State- Owned Enterprises No.Per-20MBU2012 dated 27
December 2012 and Regulation of Minister of State- Owned Enterprises No. Per-05MBU2013 dated 1
May 2013.
6. Regulation of State-Owned Enterprises No.Per-08 MBU2013 dated 10 September 2013 on fourth
amendment of Regulation of Minister of State-Owned Enterprises No.Per-05MBU2007 dated 27 April 2007
on Partnership Program State-Owned Enterprises with Small Enterprises and Community Development
Program.
7. Decree Director of PT Pelabuhan Indonesia II Peresero Number HK.5657PI.II-11 dated 13 December 2011
on Amendment on Decree Director of PT Pelabuhan Indonesia II Persero Number HK56112PI.11-09
dated 5 January 2009 on Implementation Guideline Partnership Program and Community Development
Program.
Commitment to Implementation
Due to the importance of corporate social responsibility and environment program, Company rules that their
implementation is under direct supervision of Director of Human Resources and General Afairs. Meanwhile the Vice
President of Partnership and Community Development
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN |
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
333
IPC in Brief Company Profile
Management Discussion Analysis On Company Performance
Corporate Governance
IPC • Laporan Tahunan
2014 Annual Report
President PKBL dan CSR yang membawahi 5 lima Asisstant of Vice President.
Sepanjang tahun 2014, Program Kemitraan telah melaksanakan kegiatan penyaluran sebesar Rp 6,024
miliar, penyaluran Program Bina Lingkungan dengan sumber dana berasal dari sisa alokasi penyisihan laba
tahun sebelumnya sebesar Rp 1,192 miliar sedangkan penyaluran Program Bina Lingkungan dengan sumber
dana berasal dari pembiayaan perusahaan sebesar
Rp 11,64 miliar. Untuk Program CSR sebesar Rp1,27 miliar. Dari sisi wilayah cakupan aktivitas PKBL, Perseroan telah
menjangkau 12 wilayah operasi, yaitu: DKI Jakarta, Jawa Barat, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Barat,
Banten, Jambi, Bengkulu, Kalimantan Barat, Sorong dan Bangka Belitung.
Sedangkan menyangkut sektor yang menjadi jangkauan kegiatan Program Kemitraan Perseroan, baik dalam
bentuk pinjaman maupun hibah adalah: sektor industri, perdagangan, pertanian, peternakan, perkebunan,
perikanan, jasa, pendidikan, dan lainnya.
Sementara penyaluran dana Program Bina Lingkungan direalisasikan pada 7 tujuh kelompok program: bantuan
kepada korban bencana alam, bantuan pendidikan dan pelatihan, bantuan peningkatan kesehatan, bantuan
pengembangan prasaranasarana umum, bantuan sarana ibadah, bantuan pelestarian alam, dan bantuan sosial
kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan.
Program Kemitraan
Landasan Pelaksanaan
Dasar acuan yang digunakan Perseroan dalam melaksanakan Program Kemitraan adalah Peraturan
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.Per-08 MBU2013 tanggal 10 September 2013 tentang Perubahan
Keempat atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.Per-05MBU2007 tanggal 27 April 2007
tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.
Aturan tersebut menyebutkan, Program Kemitraan BUMN dilakukan untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil
agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana BUMN.
Program and CSR that also supervises ive Assistant Vice President leads the technical implementation.
During 2014, Partnership Program has distributed Rp6.024 billion, Community Development program
has disbursed funds from provision of remaining proit allocated from last year in the amount of Rp1.192 billion
as well as distributed funds from Company’s budget in the amount of Rp11.64 billion. For CSR program, it was Rp1.27
billion.
From areas perspective, Partnership and Community Development Program included 12 operational areas:
DKI Jakarta, West Java, Lampung, South Sumatra, West Sumatra, Banten, Jambi, Bengkulu, West Kalimantan,
Sorong and Bangka Belitung.
And the sectors involved under the Company Partnership Program, whether in the form of loans and gifts are:
industrial sector, trade, agriculture, animal husbandries, plantations, ishery, services, education, etc.
Whereas fund distribution for Community Development Program was realized on 7 seven program groups: aids
for nature disaster victim, aids for education and training, aids for health improvement, aids for public facilities and
infrastructures, aids for house of worship, aids for natural conservation and social community aids for poverty
alleviation.
Partnership Program
Basic Enforcement
Foundation used by the Company for implementation of Partnership Program is the Regulation of Minister of
State-Owned Enterprises No.Per08MBU2013 dated 10 September 2013 on Fourth Amendment of Regulation of
Minister of State-Owned Enterprises No.Per-05MBU2007 dated 27 April 2007 on Partnership Program State-Owned
Enterprises with Small Enterprises and Community Development Program. The regulation states SOE
Partnership Program is carried-out to improve capability of small enterprises to become strong and independent
through utilization of inance support from SOE.
334
Sekilas IPC Profil Perusahaan
Analisa Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
IPC • Laporan Tahunan
2014 Annual Report
Sebagai realisasinya, Mitra Binaan yang menjadi sasaran Perseroan adalah pengusaha kecil yang produknya
memiliki daya saing, namun mengalami kesulitan pemasaran, SDM, manajemen, permodalan dan teknologi.
Karena itulah, melalui bantuan yang diberikan, diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut, sehingga para
pengusaha kecil dapat mandiri dan berkembang.
Kebijakan Perseroan dalam pemberdayaan Mitra Binaan dilakukan melalui beberapa metode:
1. Pemberian pinjaman modal kerja 2.
Pemberian wawasan dan keterampilan untuk mengembangkan usaha dalam bentuk pendidikan dan
pelatihan manajerial 3. Keikutsertaan Mitra Binaan pada beragam pameran
dalam rangka membuka dan mengembangkan jaringan pemasaran produk, investasi, maupun kerja
sama bisnis.
Pelaksanaan Program
Pelaksanaan Program Kemitraan seperti dimaksud, telah dijalankan Perseroan sejak 1992 hingga saat ini. Area yang
menjadi jangkauannya adalah seluruh cabang operasional Perseroan serta wilayah-wilayah lain, yang antara lain
meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur dan Timor-Timur.
Selain tersebar di berbagai wilayah, penyaluran pinjaman dan pinjaman khusus Program Kemitraan juga meliputi
berbagai sektor usaha kalangan pengusaha kecil, meliputi: 1. Sektor Industri
2. Sektor Perdagangan 3. Sektor Pertanian
4. Sektor Peternakan 5. Sektor Perkebunan
6. Sektor Perikanan 7. Sektor Jasa
8. Sektor Lainnya
Selain itu, Mitra Binaan juga memiliki karakter usaha yang sangat bervariasi berdasarkan latar belakang wilayah
pelaksanaan Program Kemitraan dijalankan. Namun demikian, secara umum para mitra memiliki karakter
yang hampir serupa, baik dari segi kelebihannya maupun permasalahan yang dihadapi. Hal ini dapat terjadi karena
seluruh mitra merupakan usaha yang masuk dalam kategori mikrousaha kecil.
In order to realize that, Fostered Partner targeted by the Company is small enterprise whose product has
competitive edge, however ind diiculties in marketing, human resources, management, capital and technology.
Therefore, the assistance provided is expected to resolve the issues faced by the small enterprise so they can grow
and advance.
Company Policy on empowering Fostered Partner is carried-out in several ways:
1. Provision of inancial capital 2. Provision of technical knowledge and skills to develop
business in the form of education and management training
3. Participation of Fostered Partner in various exhibitions in order to provide access and develop
marketing channel, investment and business venture opportunities.
Program Implementation
The Company as mentioned, had done the implementation of Partnership Program since 1992 to now. The areas
covered by this program are all the Company’s operational branches as well as other areas such as Central Java, East
Java, Special District Yogyakarta, East Nusa Tenggara, and Timor-Timur.
Beside implementation in various regions, the provision of loans and special loans under Partnership Program also
covers several sectors for the small enterprises, as follow: 1. Industrial Sector
2. Trade Sector 3. Agricultural Sector
4. Animal Husbandries Sector 5. Plantation Sector
6. Fishery Sector 7. Services Sector
8. Other Sector
Morover, Foster Partners also have difernet business characteristics that are based on the background of
the area where the Partnership Progam is carried-out. Nevertheless, due to Foster Partners categorized as small
enterprises, there found general characteristics, mainly on the strength and challenges faced.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN |
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
335
IPC in Brief Company Profile
Management Discussion Analysis On Company Performance
Corporate Governance
IPC • Laporan Tahunan
2014 Annual Report
Beberapa kelebihan yang dimiliki Mitra Binaan, antara lain berkaitan dengan aspek produk. Mereka menggunakan
bahan baku lokal serta memiliki motivasi yang cukup tinggi untuk mengembangkan bisnis.
Sepanjang tahun 2014, program yang sudah dilaksanakan adalah sebagai berikut:
A. Penyaluran Bantuan Pinjaman dan Pembinaan Mitra Binaan
1. Telah dilakukan pemilihan sektor usaha secara lebih selektif terhadap usaha Calon Mitra Binaan
CMB per wilayah dengan prioritas sektor usaha industri terutama industri andalan daerah binaan
yang bersangkutan.
2. Telah dilakukan penyeragaman metode
dan format evaluasi serta analisis, termasuk penyeragaman model format proposal usaha
yang terregistrasi. Format baru ini telah dievaluasi dan disosialisasikan, Sehingga diharapkan dapat
digunakan secara benar dan tepat.
3. Telah dilakukan survei lapangan secara hati-hati dan tetap berpedoman pada prinsip-prinsip
analisis dan evaluasi pemberian pinjaman guna memperoleh data usaha yang akurat dari CMB
yang secara administratif dinyatakan memenuhi persyaratan.
4. Penyeragaman dan penyesuaian format Surat Perjanjian Pemberian Pinjaman Modal, antar
cabang. 5.
Telah diberlakukan jaminan yang mengikat terhadap MB dalam bentuk sertiikat tanah atau
BPKB. 6. Telah dilakukan koordinasi dengan Koordinator
BUMN Pembina di masing–masing wilayah penyaluran guna menghindari terjadinya duplikasi
pembinaan.
B. Pengelolaan Administrasi dan Pelaporan
1. Telah dilaksanakan konirmasi dan teguran kepada mitra binaan dan ditindaklanjuti dengan kegiatan
monitoring, penagihan langsung dan penagihan melalui telepon.
2. Telah dilaksanakan optimalisasi upaya monitoring, penagihan langsung dan melalui telepon untuk
meningkatkan kolektibilitas pengembalian piutang. 3. Telah dilaksanakan inventarisasi, veriikasi dan
studi kembali terhadap piutang macet yang penyalurannya dilakukan sebelum tahun 2000
sehingga piutang macet tersebut dipindahkan ke Piutang Bermasalah.
The strength found in Foster Partners is product related. They use local raw materials and have high motivation to
develop their business.
Throughout year 2014, programs that have been implemented are as follow:
A. Provision of Financial Loan Support and Training Foster Partners
1. It was implemented; a better selection process for the Foster Partner candidates in each area by giving
priority to the industrial sector that is mainstay for the respective area.
2. It was implemented; uniformity of evaluation method and format as well as analysis, including uniformity of
format for the registration of business proposal. The new format had been evaluated to ensure its correct
use.
3. It was implemented; comprehensive ield survey in accordance to analysis and evaluation principles to
obtain accurate business data from the candidates of Foster Partners that had been qualiied to meet
administrative requirements.
4. Modiied, and then standardized the format for Agreement Letter for Grant of Capital Loan, between
unitsbranches. 5. It was implemented; contractually regulated guarantee
for MB in the form of land certiicate or BPKB. 6. It was implemented coordination with every Supervisor
of SOE in all areas where program implemented to ensure no duplication of supervision.
B. Management Administration and Reporting
1. It was implemented; conirmation and reprimand to Foster Partners followed by monitoring, collection
directly or over the phone. 2. It was implemented; optimization of eforts to monitor,
collect directly andor over the phone in order to improve collectability of refund receivables.
3. It was implemented; inventory management, veriication and evaluation of aged receivables that
occurred prior to year 2000, and transfer these aged receivables to ProblemUncollectable Receivables.
336
Sekilas IPC Profil Perusahaan
Analisa Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
IPC • Laporan Tahunan
2014 Annual Report
Realisasi Pendanaan Program
Regulasi Menteri BUMN No.Per-08MBU2013 tanggal 10 September 2013 tersebut memutuskan sejumlah hal
lain terkait dengan sumber dana yang digunakan untuk melaksanakan program:
1.
Anggaran perusahaan yang diperhitungkan sebagai biaya, maksimal 2 dari laba bersih tahun
sebelumnya, dan bagi BUMN yang tidak memperoleh laba, besarannya ditetapkan tanpa memperhatikan
prosentase tertentu dari laba bersih
2. Saldo dana Program Kemitraan yang berasal dari penyisihan sebagian laba BUMN yang teralokasi
sampai dengan akhir tahun 2012 3. Jasa administrasi pinjamanmarjinbagi hasil, bunga
deposito danatau jasa giro dari dana Program Kemitraan setelah dikurangi beban operasional
4. Pelimpahan dana Program Kemitraan dari BUMN lain, jika ada.
Sepanjang tahun 2014, pemanfaatan dana untuk kepentingan Program Kemitraan dibagi menjadi dua
kelompok. Pertama, penyaluran berdasarkan sektor usaha. Untuk kegiatan ini, realisasinya adalah:
Realisasi Pendanaan Per Sektor Usaha
Realization Funding Per Business Sector
DALAM RIBUAN
RUPIAH
RealisasiRealization 2014 Audited
RealisasiRealization 2013 Audited
IN THOUSAND
RUPIAH
No Uraian
Description A
Sumber Dana Source of Fund
1. Saldo Awal Dana 37.450.198
15.973.192 Beginning Balance
2. Alokasi Penyisihan Laba -
- Allocation from Net Income
Jumlah Alokasi Penyisihan Laba 16,574,656
- Total Allocation from Net Income
3. Pengembalian Pokok Pinjaman 233,650
41.084.726 Repayment of Loans Principal
4. Uang Titipan -
327.775 Deposit Cash
5. Lain-Lain -
431.514 Others
B Pendapatan Operasional B
Operational Income B
- Jasa Administrasi 894.268
3.072.095 Administrative Fee
- Jasa Giro 685.731
250.136 Current Account Fee
- Bunga Deposito -
- Deposits Interest
- Pendapatan Lain-lain 13.888
137.070 Other Income
Jumlah Pendapatan Operasional B 1.593.887
3.459.301 Total Operational Income B
Jumlah Dana Tersedia A+B 55.852.392
61.276.508 Amount of Funds Available A+B
C Penyaluran
Distribution
1. Pinjaman 1. Loan
- Sektor Industri 604.000
425.000 - Industry Sector
- Sektor Perdagangan 3.515.750
2.166.000 - Trade Sector
- Sektor Pertanian 38.000
5.075.000 - Agriculture Sector
- Sektor Peternakan 140.000
10.929.232 - Animal Husbandry Sector
- Sektor Perkebunan -
- - Plantations Sector
- Sektor Perikanan 317.500
135.000 - Fisheries Sector
- Sektor Jasa 1.271.500
745.000 - Services Sector
- Sektor Lainnya 30.000
57.500 - Other Sectors
Jumlah Pinjaman 1 5.916.750
19.532.732 Total Loans 1
2. Pinjaman Khusus -
- 2. Special Loans
Jumlah Pinjaman Khusus 2 -
- Total Special Loans 2
Jumlah PinjamanPinjaman Khusus 1+2 5.916.750
19.532.732 Total LoanSpecial Loan 1+2
Program Funding Realization
Regulation Minister of State-Owned Enterprises No.Per-08 MBU2013 dated 10 September 2013 stipulates matters
related to source of funding utilized to implement the program:
1. Company’s budget that is allocated for funding is set at
maximum 2 of net proit from prior year, and for SOE that does not generate proit, the amount of budget
can be set without referring percentage of net proit. 2. Balance for Partnership Program that is originated
from allocation of SOE’s proit up to end of year 2012. 3. Loan administration servicemarginproit sharing
interest on depositor bank fees from Partnership Program funding after subtracted by operational
expense. 4. Disbursement of Partnership Program funding from
other SOE, if applicable. Throughout year 2014, funding utilization for the purpose
of Partnership Program is divided into two groups. First, the allocation based on business sector. For business
sectors, the realization is as follow:
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN |
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
337
IPC in Brief Company Profile
Management Discussion Analysis On Company Performance
Corporate Governance
IPC • Laporan Tahunan
2014 Annual Report
Realisasi Pendanaan Per Sektor Usaha
Realization Funding Per Business Sector
DALAM RIBUAN
RUPIAH
RealisasiRealization 2014 Audited
RealisasiRealization 2013 Audited
IN THOUSAND
RUPIAH
3. Hibah 3. Donated Funds
- PendidikanPelatihan 9.603
453.589 - EducationTraining Assistance
- PemasaranPameran 98.175
2.655.700 - MarketingExhibition Assistance
Jumlah Hibah 3 107.778
3.109.289 Total Donated Funds 3
4. Beban Operasional 892.288
4. Operating Expenses
Jumlah Beban Operasional 4 892.288
1.184.288 Total Operating Expenses 4
Jumlah Penggunaan dana C=1+2+3+4 6.916.816
23.826.309 Total Use of Funds C=1+2+3+4
D Saldo Akhir Dana A+B+C
48.935.576 37.450.199
Ending Balance A+B+C
Sedangkan kedua, penyaluran berdasarkan wilayah. Area yang menjadi sasaran pelaksanaan Program Kemitraan,
terutama merupakan wilayah operasi Perseroan. Realisasinya adalah sebagai berikut:
Realisasi Pendanaan Per Wilayah Penyaluran
Realization Funding Per Region Distribution
DALAM RIBUAN
RUPIAH
RealisasiRealization 2014 Audited
RealisasiRealization 2013 Audited
IN THOUSAND
RUPIAH
No Uraian
Description A
Sumber Dana Source of Fund
1. Saldo Awal Dana 37.450.198
15.973.192 1. Beginning Balance
2. Alokasi Penyisihan Laba -
- 2. Allocation from Net Income
3. Pengembalian Pokok Pinjaman 16.574.656
41.084.726 3. Repayment of Loans Principal
4. Uang Titipan 233.650
327.775 4. Deposit Cash
5. Lain-Lain -
431.514 5. Others
B Pendapatan Operasional
1.593.887 Operational Income
Jumlah Pendapatan Operasional B 1,593,887
3.459.301 Total Operational Income B
Jumlah Dana Tersedia A+B 55,852,392
61.276.508 Total Available Funds A+B
C Penyaluran
Distribution 1. Pinjaman dan Pinjaman Khusus
1. Loan and Special Loan
a. DKI Jakarta a. DKI Jakarta
- Kantor Pusat -
16.739.232 - Head Office
- Cabang Tanjung Priok 3.461.750
1.110.000 - Tanjung Priok Branch
- Cabang Sunda Kelapa 280.000
238.000 - Sunda Kelapa Branch
Jumlah DKI Jakarta 3.741.750
18.087.232 Total DKI Jakarta
b. Jawa Barat b. West Java
- Cabang Cirebon 377.000
627.000 - Cirebon Branch
- Jawa Barat Lainnya Kantor Pusat -
- - West Java Others Head Office
Jumlah Jawa Barat 377.000
627.000 Total West Java
c. Lampung 330.000
395.000 c. Lampung
d. Sumatera Selatan 353.000
125.000 d. South Sumatera
e. Sumatera Barat 410.000
- e. West Sumatera
f. Kalimantan Barat 75.000
- f. West Kalimantan
g. Banten 130.000
65.000 g. Banten
h. Jambi 220.000
200.000 h. Jambi
i. Bengkulu 280.000
- i. Bengkulu
j. Bangka-Belitung j. Bangka-Belitung
- Bangka Cabang Pangkal Balam -
33.500 - Bangka Pangkal Balam Branch
- Belitung Cabang Tanjung Pandan -
- - Belitung Cabang Tanjung Pandan Branch
Jumlah Bangka-Belitung -
33.500 Total Bangka-Belitung
Jumlah Pinjaman Pinjaman Khusus 1 5.916.750
19.532.732 Total Loan Special Loan 1
2. Hibah 2. Donated Funds
a. Pendidikan dan Pelatihan 9.603
453.589 a. EducationTraining Assistance
b. Pameran dan Promosi 98.175
2.655.700 b. MarketingExhibition Assistance
Jumlah Hibah 2 107.778
3.109.289 Total Donated Funds 2
3. Beban Operasional
892.288
3. Operating Expenses Jumlah Beban Operasional 3