Feasibility study of Kijing deep water port in Kunyit River, Pontianak Implementation of reducing logistic cost in Indonesia Port Development priority projects

IPC • Laporan Tahunan 2014 Annual Report 43 IPC in Brief Company Profile Management Discussion Analysis On Company Performance Corporate Governance industri maritim yang meliputi 6 aspek: port, shipping, landside supporting industry, sea side supporting industry, maritime education and 2030 network.

3. Implementation of reducing logistic cost in

Indonesia port development priority projects and inancing strategy Masih berkaitan dengan maritime reform, pada tahun 2013 IPC bekerja sama dengan World Bank untuk melakukan studi reducing logistic cost. Studi ini berfokus pada pengembangan strategi dan aksi untuk mengurangi biaya logistik di seluruh Indonesia. Studi tersebut diperkirakan selesai pada tahun 2015. World Bank juga melakukan studi lain, yaitu port development priority projects and inancing strategy, di mana fokus utama dalam studi ini adalah untuk mengidentiikasi pelabuhan-pelabuhan di wilayah Indonesia yang harus dikembangkan, didesain ulang atau dibangun baru guna mendukung terbentuknya konektivitas domestik serta bagaimana cara strategi pembiayaan masing-masing pelabuhan tersebut.

4. Feasibility study of Kijing deep water port in Kunyit River, Pontianak

Studi ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari kajian tahun sebelumnya yaitu “ Pre-Feasibility Study Pengembangan Pelabuhan Kijing” dimana dalam kajian sebelumnya diketahui bahwa dari sisi pasar, teknikal, komersial dan inansial, pembangunan Pelabuhan Kijing sudah dapat dikategorikan feasible. Pembangunan NewPriok Pembangunan Terminal NewPriok merupakan proyek pembangunan pelabuhan terbesar di Indonesia saat ini yang mampu memperkuat mata rantai logistik Indonesia secara signiikan. Proyek ini diharapkan menjadi jaringan logistik nasional yang lebih eisien dan lebih mutakhir untuk menarik lebih banyak investasi ke Indonesia. Pembangunan yang direncanakan selesai 2023 ini terbagi menjadi dua tahap. Tahap pertama direncanakan selesai 2017 dan akan dibangun 3 terminal petikemas dengan kapasitas 4,5 juta TEUs. Selain itu, ada pembangunan 3 terminal curah cair dengan kapasitas 10 juta meter kubik per tahun. Sementara pembangunan tahap II direncanakan pada 2018–2023 meliputi pembangunan 4 terminal petikemas dengan total kapasitas 8 juta TEUs per tahun. port, shipping, land side supporting industry, sea side supporting industry, maritime education and 2030 network.

3. Implementation of reducing logistic cost in Indonesia Port Development priority projects

and inancing strategy Related to maritime reform, in 2013 IPC had a cooperation with the World Bank to conduct reducing logistic cost Study. The Study focused on domestic container shipping optimalization in Indonesia in order to reduce logistics cost in Indonesia. The Study is projected to be inished on January 2015. In addition to that, the World Bank would also do other study; port development priority projects and inancing strategy. This Study’s main focuses are to identify existing ports which must be developed and to discover suitable regions for development of new ports in order to support domestic connectivity. Moreover, the Study would also try to seek inancing strategy alternative to develop those ports. Feasibility study of Kijing deep water port in Kunyit River, Pontianak This Study was done as a follow-up to previous study, i.e “Pre-feasibility Study of Kijing Port Development”. In the previous study, it was concluded that Kijing port construction was deemed feasible in terms of market, technical, commercial and inancial aspects. NewPriok Development The development of NewPriok Terminal ias also the biggest development project in Indonesia to date, which will be able to strengthen the chain of Indonesia logistic system signiicantly. NewPriok Terminal will become part of national port network, which is more eicient and modern attracting more investment into Indonesia. The development that is planned to inish in 2023 has two stages. The irst stage is planned to complete in 2017 – where there will be built 5 terminals are 3 terminals with capacity 4.5 million TEUs and 2 terminals Liquid Bulk with capacity 10 million cubic meter per year. The second stage of development is planned in year 2018-2023 that covers development of 4 container terminal service with total capacity of 8 million TEUs per year. IPC • Laporan Tahunan 2014 Annual Report 44 Sekilas IPC Profil Perusahaan Analisa Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Tata Kelola Perusahaan Terminal NewPriok juga akan meningkatkan kapasitas dan eisiensi dari jaringan logistik nasional Indonesia dengan level produktivitas yang sebanding dengan pelabuhan-pelabuhan besar di dunia. Pelabuhan ini juga akan meningkatkan kemampuan dalam melayani kapal kontainer yang lebih besar. Terminal NewPriok memungkinkan kapal kontainer kelas Triple E melewati Indonesia tanpa perlu transshipment di pelabuhan lain. Hingga saat ini, kapal Triple E merupakan kelas terbesar dari kapal kontainer dengan kemampuan membawa hingga 12.000 – 15.000 TEUs. Sementara saat ini, fasilitas terminal pelabuhan existing di Pelabuhan Tanjung Priok hanya melayani kapal dengan kapasitas maximum 6.000 TEUs. Hingga 30 Desember 2014, perkembangan pelaksanaan pembangunan isik Terminal Kalibaru Tahap 1 adalah sebagai berikut: 1. Keseluruhan progres 38,28 dari rencana progres 41,79 2. Progres Container Terminal 1 CT1: 74,38 3. Progres disposal 1A breakwater: 65,92 4. Progres Breakwater Container Yard 1B: 54,26. 5. Progres pengerukan dan reklamasi lahan: 26,44. 6. Progres pekerjaan pembangunan akses jalan sisi laut: 61,58 7. Progres pekerjaan pembangunan akses jalan sisi darat: 43,26 Tata Kelola Perusahaan Sejalan dengan tumbuhnya kinerja, Perseroan berkomitmen penuh untuk menjalankan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan GCG yang baik, sesuai standar regulator dan etika bisnis yang berlaku. Bagi Perseroan, penerapan prinsip-prinsip GCG sudah menjadi kebutuhan, sekaligus kunci sukses dalam menjalankan usaha. Prinsip-prinsip GCG yang dianut oleh Perseroan sesuai standar yang berlaku adalah: tranparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, serta berkeadilan. Penerapan GCG pada dasarnya adalah prinsip-prinsip yang mendasari suatu proses dan mekanisme pengelolaan perusahaan berlandaskan peraturan perundang- undangan dan etika berusaha. Hal inilah yang dijaga dan terus dikembangkan oleh Perseroan, sejalan dengan upaya mengembangkan bisnis secara berkesinambungan. NewPriok Terminal will also improve capacity and eiciency of Indonesia logistic system, such that it will be comparable to other large ports around the world. This port also improves capacity to serve a bigger container vessels. NewPriok Terminal allows container vessel Triple E class to cross Indonesia without trans-shipment in other port. At present, Triple E class vessel is the largest of its kind and able to carry up to 12,000–15,000 TEUs. Existing port terminal facilities at Tanjung Priok port only cater ships with maximum capacity of 6,000 TEUs. The progress of Phase I of Kalibaru Terminal physical construction until 30 December 2014 are as follows: 1. Actual progress is 38.28 against plan progress of 41.79. 2. Actual progress of Container Terminal 1 CT1: 74.38. 3. Actual progress of 1A breakwater disposal: 65.92. 4. Actual progress of 1B breakwater container yard: 54.60. 5. Actual progress of dredging and reclamation work: 26.44. 6. Actual progress of sea-side road access construction work: 61.58. 7. Actual progress of land-side road access construction work: 43.26 Good Corporate Governance In accordance with improving performance, the Company has fully committed to implement good GCG principles, meet the regulator’s standard and applicable business ethics. For the Companya, application of GCG principles has become a necessity as well as success key in running the business. GCG principles adopted by the Company according to applicable standards are transparency, accountability, responsibility, independency and equitable. GCG implementation basically is principles that serve as the basis for a process and corporate management mechanism based on regulations and business ethics. The Company continuously maintains and develops this matter, in an accordance with the efort to develop sustainable business. LAPORAN DIREKSI | REPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS IPC • Laporan Tahunan 2014 Annual Report 45 IPC in Brief Company Profile Management Discussion Analysis On Company Performance Corporate Governance Manajemen berkeyakinan bahwa pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik akan mendukung pencapaian sasaran bisnis dalam jangka panjang. Bahkan ikut memberikan keunggulan kompetitif dalam menghadapi persaingan. Sebagai wujud komitmen dari pelaksanaan GCG, pada tahun 2014, Dewan Komisaris, Direksi, beserta seluruh karyawan telah menandatangani pakta integritas berdasarkan pedoman GCG serta janji kode etik bisnis yang menegaskan komitmen Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan terhadap pelaksanaan bisnis yang adil, transparan dan beretika serta sebagai bentuk kepatuhan peraturan dan regulasi sesuai dalam Kode Etik Bisnis IPC. Hal ini diterapkan di seluruh tingkat organisasi dan kegiatan operasional Perseroan. Selain itu, Perseroan juga senantiasa mengadakan rangkaian kegiatan perbaikan Pedoman Tata Kelola, Board Manual, Pedoman Etika Kode Etik Bisnis, Pedoman Pelaporan Pelanggaran serta penyempurnaan organ GCG guna menunjang implementasi GCG di masa yang akan datang. Konsistensi assessment dan audit yang komprehensif secara berkala sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas tata kelola perusahaan. Tahun 2014 kami menyusun buku “Pedoman Pengelolaan Gratiikasi Penerapan Whistleblowing System” PT Pelabuhan Indonesia II Persero. Bagi Perseroan serta seluruh jajarannya, penerapan prinsip-prinsip tersebut sudah menjadi komitmen dalam setiap pengelolaan usaha Perseroan. Implementasi terus dilakukan dengan meningkatkan sosialisasi dan internalisasi prinsip-prinsip GCG pada semua anggota Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan, sehingga menjadi tradisi yang harus diimplementasikan dalam setiap aktivitas bisnis sehari-hari. Selain meyetujui Pakta Integritas Karyawan, setiap karyawan Perseroan diwajibkan menandatangani Surat Pernyataan Kode Etik agar karyawan mengetahui, memahami, serta menjalankan ketentuan yang berlaku di Perseroan. Bersamaan dengan itu, agar karyawan tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh Perseroan, sehingga hal ini diharapkan dapat meningkatkan integritas setiap karyawan. Kebijakan lain yang dilakukan Perseroan dalam upayanya melaksanakan budaya GCG adalah membuat pengumuman larangan gratiikasi kepada seluruh The Management believes that good corporate governance implementation will support the achievement of long term business targets. It even will provide competitive advantage in the face of competition. As a commitment of GCG implementation in 2014, the Board of Commissioners, the Board of Directors and all employees had signed Integrity Pact based on GCG guidance and pledged business ethics code which conirmed commitment of the Board of Commissioners, the Board of Directors and all employees towards fair, transparent and ethical business practices as a form of adherence to rules and regulations corresponding in IPC Business Ethics Code. This was implemented at all organization levels and Company’s operational activities. In addition, the Company always holds series of events to improve Good Corporate Governance Guidance, Manual Boar, Ethical Guidance Business Ethics Code Business Behavior, Violations Reporting Guidance and completion GCG forms to support GCG implementation in the future. Consistent assessment and periodical comprehensive audit are part of quality improvement quality in good corporate governance. For the Company and all its stafs, implementation of those principles has become the commitment in every Company’s business management. Implementation is continuously done through strengthen socialization and internalization of GCG principles on all members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and employees, so that will become a tradition that needs to be implemented in daily business activities. Besides endorsing Integrity Pact, every Company’s employee is required to sign Statement Letter of Ethical Code so the employee awares, understand and practise all applicable regulations in the Company. Along with that, it is expected to strengthen each employee’s integrity in order not to engage in any events prohibited by the Company. Other policy made by the Company as an efort to direct GCG culture is to establish notiication to ban gratiication activities to all employees not to ask, provide or receive IPC • Laporan Tahunan 2014 Annual Report 46 Sekilas IPC Profil Perusahaan Analisa Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Tata Kelola Perusahaan karyawan untuk tidak meminta, memberikan atau menerima hadiah dalam segala bentuk, baik langsung maupun tidak langsung. Dukungan dan kerja sama para pihak tentu sangat dibutuhkan dalam mewujudkan komitmen Perseroan agar senantiasa terus meningkatkan implementasi prinsip GCG dalam berbagai program kerja. Untuk mewujudkan hal itu, antara lain dilakukan dengan meningkatkan efektivitas kerja Komite Audit dan Divisi Internal Audit. Selain itu, juga mengoptimalkan fungsi Divisi Sekretaris Perusahaan. Whistle Blowing System IPC telah resmi meluncurkan whistle Blowing System WBS atau Sistem Pelaporan Pelanggaran pada tahun 2014 yang resmi dikenal dengan “IPC Bersih”. Sistem ini menjadi wadah bagi segenap Insan IPC dan pihak eksternal terkait untuk melaporkan dugaan pelanggaran terhadap prinsip- prinsip Tata Kelola Perusahaan serta nilai-nilai etika yang berlaku pada perusahaan. Perseroan berkomitmen untuk menetapkan standar yang tinggi dalam perilaku bisnisnya. Sebagai wadah bagi karyawan, manajeman, pelanggan serta mitra bisnis untuk melaporkan adanya tuduhan atau indikasi adanya perilaku yang tidak benar, tidak etis maupun tindakan ilegal, Perseroan menginisiasi dibentuknya sistem Pelaporan Pelanggaran serta Kebijakan Anti Tindak Kejahatan. Pada tanggal 3 Maret 2014 Direksi Perseroan telah membentuk Komite “IPC Bersih” dalam pelaksanaan Manajemen Anti Tindak Kejahatan dan Penerapan Whistleblowing System, mencakup sistem pelaporan pelanggaran Whistleblowing System dan Kebijakan Manajemen Anti Tindak Kejahatan Anti Fraud. Para Whistleblower yang mengindikasikan adanya pelanggaran oleh insan IPC dapat melaporkannya secara langsung melalui saluran-saluran yang telah disediakan. Setiap laporan yang diterima akan dikelola oleh pihak ketiga yang independen dan resmi ditunjuk oleh Perusahaan, dalam hal ini PT Deloitte Konsultan Indonesia PT DKI, kemudian disampaikan pada Komite IPC Bersih untuk dilakukan investigasi. Setiap pelapor diberikan pilihan untuk mengungkap atau tidak mengungkap identitas jati dirinya dalam laporan yang disampaikan PT DKI kepada Komite IPC Bersih. gift in any forms both directly and indirectly. Support and cooperation from all parties are strongly needed to realize Company’s commitment to always enhance the implementation of GCG in ana work programs. To accomplish this, it was done by improving work efectiveness of Audit Committee and Internal Audit Division. Moreover, it is also to optimize Corporate Secretary Division function. Whistle Blowing System IPC has oicially launched whistle blowing system WBS or violation report system in 2014, known as “IPC Bersih” Clean IPC. The system will facilitate all IPC man and woman as well as related external parties to report allegation of violation to the Company’s Good Corporate Governance principles and the Company’s ethical values. The Company has committed to apply high standard of its business conducts. To facilitate employees, management, customers and business partners in reporting allegation or in indicating improper, unethical and illegal conducts, the Company initiated the establishment of violation report system and anti-fraud policy On March 3, 2014 the Company’s Board of Directors has founded “IPC Bersih” Committee in order to implement Anti-Fraud management and to apply whistleblowing system Whistleblowers who indicate violations conducted by IPC manwoman can report directly through available channels. All reports will be managed by independent third party– formally appointed by the Company. In this case, PT Deloitte Konsultan Indonesia PT DKI is the independent party who will deliver report to “IPC Bersih” Committee and conduct investigation. Every informer can choose to disclose or to conceal their identity in the report delivered by PT DKI to “IPC Bersih” Committee. LAPORAN DIREKSI | REPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS IPC • Laporan Tahunan 2014 Annual Report 47 IPC in Brief Company Profile Management Discussion Analysis On Company Performance Corporate Governance Komite IPC Bersih dan Manajemen menjamin kerahasiaan atas setiap laporan yang masuk dan juga memberikan perlindungan kepada pelapor yang mengungkapkan jati dirinya dari kemungkinan tindakan balasan oleh pihak terlapor. Tanggung Jawab Sosial Sebagai badan usaha milik negara, PT Pelabuhan Indonesia II Persero berpegang teguh pada tata kelola yang sudah ditetapkan oleh Kementerian BUMN sebagai kuasa pemegang saham. Termasuk dalam hal itu, yakni pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan Corporate Social Responsibility serta Program Kemitraan dan Bina Lingkungan atau PKBL. Dari sisi wilayah cakupan aktivitas PKBL, Perseroan telah menjangkau 12 wilayah operasi, yaitu Kantor Pusat, Cabang Tanjung Priok, Sunda Kelapa, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Banten, Cirebon, Jambi, Bengkulu, Pontianak, Bangka dan Belitung. Sedangkan menyangkut sektor yang menjadi jangkauan kegiatan Program Kemitraan Perseroan, baik dalam bentuk pinjaman maupun hibah adalah: sektor industri kecil, perdagangan, pertanian, perikanan, jasa, pendidikan, dan pemasaran. Sementara penyaluran dana Program Bina Lingkungan direalisasikan pada tujuh kelompok program: BUMN Peduli, bantuan kepada korban bencana alam, bantuan pendidikan dan pelatihan, bantuan peningkatan kesehatan, bantuan pengembangan prasaranasarana umum, bantuan sarana ibadah, dan bantuan pelestarian alam atau lingkungan. Pengembangan Sumber Daya Manusia Kami menyadari bahwa SDM Sumber Daya Manusia yang memiliki komitmen dan keahlian baik di bidangnya merupakan bagian dari kunci sukses Perseroan dalam menjalankan bisnis. Untuk itu, sejumlah kegiatan pengembangan kemampuan skills and abilities dan pengetahuan bagi para karyawan menjadi perhatian serius concern manajemen. Manajemen berpandangan, program pengembangan sumber daya manusia akan memberikan kontribusi positif bagi performa organisasi. Semakin tinggi kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki, maka pencapaian usaha Perseroan juga akan bergerak secara beriringan. “IPC Bersih” Committee and the Management of the Company will keep all incoming report conidential and will also give protection to informers who choose to reveal their identity from any revenge action from the opposite party Corporate Social Responsibility. As a corporation with major shareholders held by the Government, PT Pelabuhan Indonesia II Persero strongly hold onto good corporate governance as stipulated by Ministry of State-owned Enterprise as the power of shareholders. Included in this, was the implementation of the company’s social responsibility and Partnership Program and Community Development PKBL. As from regional coverage of PKBL activities, the Company has reached out 12 operational regions, there are : Port of Tanjung Priok, Sunda Kelapa, Lampung, Sumatra Selatan, Sumatra Barat, Banten, Cirebon, Jambi, Bengkulu, Sorong and Pangkal Balam in Bangka. While related to sector that became the coverage of Company’s Partnership Program activities, both in the form of fund lending and grant are: industrial sector, trade, agriculture, isheries, services, education and marketing. Meanwhile fund allocation of Community Development Program were realized to 7 program group: BUMN Care, assistance to natural disasters victims, education and training aid, healthcare improvement aid, public infrastructure development aid, support for religious facilities, and conservationenvironmental assistance. Human Resources Development We realized that human resources who have commitment and god skill in their ield is a part of Company’s success key in running the business. Therefore, a number of competence skills and abilities and knowledge development activities for employees became serious concern of the Management. The Management believes that human resources development program will bring positive contribution to organizational performance. The higher the capability that the human resources have, the Company’s business accomplishment will then move in tandem. IPC • Laporan Tahunan 2014 Annual Report 48 Sekilas IPC Profil Perusahaan Analisa Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Tata Kelola Perusahaan Sepanjang tahun 2014 ini, strategi pengelolaan SDM difokuskan pada optimalisasi dan peningkatan kompetensi yang mendukung tercapainya visi dan tujuan Perusahaan. Peningkatan kesejahteraan ini diberikan sejalan dengan peningkatan kinerja dan produktivitas SDM. Peningkatan performa karyawan dan kemampuan keuangan perusahaan juga dijaga keseimbangannya dengan penerapan disipilin secara konsisten. Hal itu sudah merupakan komitmen perusahaan. Kami juga memandang bahwa hubungan industrial menjadi titik sentral dalam rangka tercapainya iklim kerja yang harmonis serta mendukung tercapainya tujuan Perseroan. Pelaksanaan program pengembangan SDM di lingkungan Perseroan yang sudah dilaksanakan hingga 2014, di antaranya adalah:

1. Implementasi Knowledge Management.