Perencanaan daerah pengangkuran untuk strand
20.14 Perencanaan daerah pengangkuran untuk strand
tunggal atau batang tunggal diameter 16 mm 1 Perencanaan daerah pengangkuran lokal Perangkat angkur dan penulangan daerah pengangkuran lokal untuk strand tunggal atau batang tunggal diameter 16 mm atau batang tunggal dengan diameter yang lebih kecil harus memenuhi ketentuan yang berlaku. 2 Perencanaan daerah pengangkuran global untuk tendon pelat lantai 1 Penggunaan perangkat angkur untuk strand berdiameter 12,5 mm atau lebih kecil pada pelat lantai yang terbuat dari beton normal harus disertai dengan pemasangan tulangan minimum yang memenuhi ketentuan 20.1422 dan 20.1423, kecuali bila dapat dibuktikan melalui analisis rinci bahwa tulangan tersebut tidak dibutuhkan. 2 Dua batang tulangan horizontal berdiameter sedikitnya 13 mm D-13 harus dipasang paralel terhadap tepi pelat. Tulangan-tulangan tersebut boleh menempel pada sisi muka perangkat angkur dan harus berada dalam jarak 2 h di depan masing-masing perangkat SNI - 03 - 2847 - 2002 190 dari 278 angkur. Tulangan tersebut harus diperpanjang sedikitnya 150 mm dari masing-masing sisi dari setiap perangkat angkur. 3 Jika spasi sumbu-ke-sumbu perangkat angkur berjarak 300 mmm atau kurang, maka perangkat angkur tersebut harus ditinjau sebagai sebuah kelompok. Untuk setiap kelompok yang terdiri dari enam atau lebih perangkat angkur, harus dipasang sengkang tertutup dengan diameter minimal 10 mm D-10 sebanyak n+1, dimana n adalah jumlah perangkat angkur terpasang. Satu buah sengkang harus ditempatkan di antara masing-masing perangkat angkur dan satu buah dipasang pada masing-masing sisi kelompok angkur. Sengkang harus ditempatkan dengan kaki-kakinya memanjang ke arah pelat lantai dan tegak lurus tepi pelat. Bagian tengah sengkang harus ditempatkan tegak lurus terhadap bidang pelat dari 8 3 h ke 2 h di depan perangkat angkur. 4 Pemasangan perangkat angkur yang tidak sesuai dengan ketentuan 20.1421 harus disertai dengan pemasangan tulangan minimum yang dihitung berdasarkan analisis rinci yang memenuhi ketentuan 20.135. 3 Perencanaan daerah pengangkuran global untuk kelompok-kelompok tendon strand tunggal pada balok dan gelagarParts
» Standar Nasional Indonesia Beton
» tulangan polos tulangan ulir tulangan spiral zona angkur
» Baja tulangan Standar Nasional Indonesia Beton
» Bahan tambahan Standar Nasional Indonesia Beton
» Rasio air - semen Pengaruh lingkungan Pengaruh lingkungan yang mengandung sulfat
» Perlindungan tulangan terhadap korosi Umum
» Persiapan peralatan dan tempat penyimpanan Pencampuran
» Pengantaran Pengecoran Perawatan beton
» Saluran dan pipa yang ditanam dalam beton
» Siar pelaksanaan Kait standar Diameter bengkokan
» Cara pembengkokan Kondisi permukaan baja tulangan Penempatan tulangan
» Batasan spasi Standar Nasional Indonesia Beton
» Detail tulangan khusus untuk kolom
» Sambungan Tulangan lateral pada komponen struktur tekan
» Penulangan lateral untuk komponen struktur lentur Tulangan susut dan suhu
» Tulangan khusus untuk integritas struktur
» Perencanaan Pembebanan Metode analisis
» Kolom Pengaturan beban hidup Konstruksi balok-T
» Konstruksi pelat rusuk Standar Nasional Indonesia Beton
» Kuat rencana tulangan Kontrol terhadap lendutan
» Umum Asumsi dalam perencanaan
» Prinsip perencanaan Standar Nasional Indonesia Beton
» Dimensi rencana untuk komponen struktur tekan Pembatasan untuk tulangan komponen struktur tekan
» Pengaruh kelangsingan pada komponen struktur tekan Perbesaran momen - Umum
» Perbesaran momen – Rangka portal tak bergoyang Perbesaran momen – Rangka portal bergoyang
» Kuat tumpu Standar Nasional Indonesia Beton
» Beton ringan Kuat geser yang disumbangkan oleh beton untuk komponen struktur non-prategang
» Kuat geser yang disumbangkan beton pada komponen struktur prategang
» Kuat geser yang disumbangkan oleh tulangan geser
» Perencanaan untuk Standar Nasional Indonesia Beton
» Geser-Friksi Standar Nasional Indonesia Beton
» Ketentuan khusus Standar Nasional Indonesia Beton
» Penyaluran momen ke kolom Ketentuan khusus untuk pelat dan fondasi telapak
» Penyaluran batang ulir dan kawat ulir yang berada dalam kondisi tarik
» Angkur mekanis Penyaluran jaring kawat ulir yang berada dalam kondisi tarik
» Penyaluran jaring kawat polos yang berada dalam kondisi tarik Penyaluran strand prategang
» Penyaluran tulangan lentur - Umum
» Penyaluran tulangan momen positif Penyaluran tulangan momen negatif
» Penyaluran tulangan badan Standar Nasional Indonesia Beton
» Sambungan tulangan - Umum Sambungan batang dan kawat ulir dalam kondisi tarik
» Sambungan batang ulir dalam kondisi tekan Ketentuan khusus untuk sambungan pada kolom
» Umum Beberapa definisi Penulangan pelat
» Bukaan pada sistem pelat Cara perencanaan
» Cara perencanaan Standar Nasional Indonesia Beton
» Umum Tulangan minimum Standar Nasional Indonesia Beton
» Perencanaan alternatif untuk dinding langsing
» Lingkup Beban dan Momen pada fondasi telapak
» Geser pada fondasi telapak Penyaluran tulangan dalam fondasi telapak
» Perencanaan sambungan dan tumpuan
» Lingkup Umum Penopangan Kuat geser vertikal
» Kuat geser horizontal dalam Newton. maka
» Sengkang pengikat untuk geser horizontal Lingkup Umum
» Kehilangan prategang Kuat lentur
» Batasan tulangan pada komponen struktur lentur Tulangan non-prategang minimum
» Struktur statis Standar Nasional Indonesia Beton
» 12.92 dan 9.10 untuk kolom atau Sistem pelat
» Perencanaan daerah pengangkuran untuk strand
» Grout Perlindungan untuk tendon prategang
» Pemberian dan pengukuran gaya prategang Angkur dan penyambung coupler
» Analisis dan Standar Nasional Indonesia Beton
» Kuat rencana bahan Tulangan cangkang
» Pelaksanaan konstruksi Evaluasi kekuatan
» Penentuan dimensi struktur dan sifat bahan yang diperlukan Prosedur uji beban
» Kriteria pembebanan Syarat penerimaan maks
» maks maks maks Ketentuan untuk tingkat pembebanan yang lebih rendah Keamanan
» Ketentuan umum Standar Nasional Indonesia Beton
» Komponen struktur lentur pada Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus SRPMK
» Komponen struktur yang menerima kombinasi lentur dan beban aksial pada SRPMK
» Hubungan balok-kolom pada SRPMK
» Dinding struktural beton khusus dan balok perangkai khusus
» Diafragma dan rangka batang struktural
» Fondasi Standar Nasional Indonesia Beton
» Komponen struktur yang tidak direncanakan untuk memikul beban gempa
» Ketentuan-ketentuan untuk Standar Nasional Indonesia Beton
» Batasan Sambungan Metode perencanaan
» Kuat rencana Standar Nasional Indonesia Beton
» Dinding Standar Nasional Indonesia Beton
» Fondasi telapak Standar Nasional Indonesia Beton
» Pedestal Komponen struktur pracetak Beton polos pada struktur tahan gempa
Show more