Umum Asumsi dalam perencanaan

SNI - 03 - 2847 - 2002 69 dari 278 12 Beban lentur dan aksial

12.1 Umum

Ketentuan dalam pasal 12 berlaku untuk perencanaan komponen struktur terhadap beban lentur atau aksial atau kombinasi dari beban lentur dan aksial.

12.2 Asumsi dalam perencanaan

Dalam merencanakan komponen struktur terhadap beban lentur atau aksial atau kombinasi dari beban lentur dan aksial, digunakan asumsi sebagai berikut: 1 Perencanaan kekuatan komponen struktur untuk beban lentur dan aksial didasarkan pada asumsi yang diberikan dalam 12.22 hingga 12.27 dan pada pemenuhan kondisi keseimbangan gaya dan kompatibilitas regangan yang berlaku. 2 Regangan pada tulangan dan beton harus diasumsikan berbanding lurus dengan jarak dari sumbu netral, kecuali, untuk komponen struktur lentur tinggi dengan rasio tinggi total terhadap bentang bersih yang lebih besar dari 25 untuk bentang menerus dan lebih besar dari 45 untuk bentang sederhana, harus digunakan distribusi regangan non-linier. Lihat 12.7. 3 Regangan maksimum yang dapat dimanfaatkan pada serat tekan beton terluar harus diambil sama dengan 0,003. 4 Tegangan pada tulangan yang nilainya lebih kecil daripada kuat leleh y f harus diambil sebesar E s dikalikan regangan baja. Untuk regangan yang nilainya lebih besar dari regangan leleh yang berhubungan dengan y f , tegangan pada tulangan harus diambil sama dengan y f . 5 Dalam perhitungan aksial dan lentur beton bertulang, kuat tarik beton harus diabaikan, kecuali bila ketentuan 20.4 dipenuhi. 6 Hubungan antara distribusi tegangan tekan beton dan regangan beton boleh diasumsikan berbentuk persegi, trapesium, parabola, atau bentuk lainnya yang menghasilkan perkiraan kekuatan yang cukup baik bila dibandingkan dengan hasil pengujian. SNI - 03 - 2847 - 2002 70 dari 278 7 Ketentuan 12.26 dapat dipenuhi oleh suatu distribusi tegangan beton persegi ekuivalen yang didefinisikan sebagai berikut: 1 Tegangan beton sebesar c f , 85 diasumsikan terdistribusi secara merata pada daerah tekan ekuivalen yang dibatasi oleh tepi penampang dan suatu garis lurus yang sejajar dengan sumbu netral sejarak = a β 1 c dari serat dengan regangan tekan maksimum. 2 Jarak c dari serat dengan regangan maksimum ke sumbu netral harus diukur dalam arah tegak lurus terhadap sumbu tersebut. 3 Faktor β 1 harus diambil sebesar 0,85 untuk beton dengan nilai kuat tekan c f lebih kecil daripada atau sama dengan 30 MPa. Untuk beton dengan nilai kuat tekan di atas 30 MPa, β 1 harus direduksi sebesar 0,05 untuk setiap kelebihan 7 MPa di atas 30 MPa, tetapi β 1 tidak boleh diambil kurang dari 0,65.

12.3 Prinsip perencanaan