SNI 03 – 2847– 2002
141 dari 278
4
Pada sistem rangka dimana pelat dua arah berfungsi sebagai komponen utama pemikul beban lateral, untuk pelat pada rangka yang dapat bergoyang, panjang tulangan ditentukan
dari analisis tapi tidak boleh kurang daripada yang ditentukan pada Gambar 28.
5
Semua tulangan atau kawat di sisi bawah dari lajur kolom pada masing-masing arah harus menerus atau disambung dengan sambungan lewatan sepanjang
1,0
l
d
sesuai dengan Gambar 28. Setidak-tidaknya dua tulangan atau kawat di sisi bawah pada lajur kolom pada
masing-masing arah harus melewati teras inti kolom dan diangkur pada tumpuan luar.
6
Pada pelat dengan kepala geser dan pada konstruksi pelat yang diangkat, bilamana sangat tidak praktis untuk meneruskan tulangan bawah sebagaimana ditentukan oleh
15.385 melalui kolom, maka setidak-tidaknya dua tulangan atau kawat di sisi bawah pada masing-masing arah harus melewati kepala geser atau cincin angkat sedekat mungkin
kekolom dan menerus atau disambung dengan sambungan lewatan sepanjang 1,0
l
d
. Pada kolom luar, tulangan tersebut harus diangkur pada kepala geser atau cincin angkat.
15.4 Bukaan pada sistem pelat
1
Bukaan dengan segala ukuran dapat diizinkan pada sistem pelat bila dapat ditunjukkan dengan analisis bahwa kuat rencana pelat setidak-tidaknya sama dengan kuat perlu dengan
mengingat 11.2 dan 11.3, dan bahwa semua persyaratan layan, termasuk besar lendutan, harus dipenuhi.
2
Sebagai alternatif dari analisis yang dipersyaratkan pada 15.41, dapat diizinkan adanya bukaan pada pelat tanpa balok dengan ketentuan tambahan sebagai berikut:
1
Bukaan dengan segala ukuran dapat diizinkan pada daerah pertemuan antara dua lajur tengah selama jumlah total tulangan yang diperlukan pelat tanpa bukaan harus tetap
dipertahankan di sisi bukaan.
2
Pada daerah pertemuan antara dua lajur kolom, diizinkan adanya bukaan dengan ukuran tidak lebih dari seperdelapan lebar lajur kolom pada masing-masing arah; jumlah
total tulangan yang diperlukan pelat tanpa bukaan harus tetap dipertahankan di sisi bukaan.
3
Pada daerah pertemuan antara lajur kolom dan lajur tengah, diizinkan adanya bukaan dengan ukuran tidak lebih dari seperempat lebar lajur pada masing-masing arah; jumlah total
tulangan yang diperlukan pelat tanpa bukaan harus tetap dipertahankan di sisi bukaan.
4
Persyaratan geser pada 13.125 harus tetap dipenuhi.
SNI 03 – 2847– 2002
142 dari 278
15.5 Cara perencanaan
1
Sistem pelat direncanakan dengan metode yang telah baku yang memenuhi ketentuan keseimbangan dan kompatibilitas geometris, selama dapat ditunjukkan, dengan
memperhatikan 11.2 dan 11.3, bahwa kuat rencana dari setiap penampang paling sedikit sama dengan kuat perlu dan bahwa persyaratan layan, termasuk lendutan, dipenuhi:
1
Untuk beban gravitasi, suatu sistem pelat, termasuk pelat dan balok bila ada yang membentang di antara tumpuan dan kolom atau dinding pendukung yang membentuk
rangka orthogonal, dapat direncanakan dengan cara perencanaan langsung pada 15.6 atau dengan cara rangka ekuivalen pada 15.7.
2
Untuk beban lateral, analisis rangka harus memperhatikan pengaruh retak dan tulangan dalam perhitungan kekakuan komponen struktur rangka.
3
Hasil analisis beban gravitasi dapat dikombinasikan dengan hasil analisis beban lateral.
2
Pelat dan balok bila ada yang membentang di antara tumpuan direncanakan terhadap momen terfaktor yang bekerja pada setiap penampang.
3
Bila beban gravitasi, angin, gempa, atau gaya lateral lainnya menyebabkan terjadinya penyaluran momen antara pelat dan kolom, maka sebagian dari momen tak-imbang harus
disalurkan melalui mekanisme lentur sesuai dengan ketentuan 15.532 dan 15.533 berikut ini:
1
Bagian dari momen tak-imbang yang tidak disalurkan sebagai lentur harus disalurkan sebagai eksentrisitas geser sesuai dengan 13.126.
2
Bagian dari momen tak-imbang sebesar γ
f
M
u
harus dianggap disalurkan sebagai lentur
melalui suatu lebar efektif pelat yang dibatasi oleh garis-garis yang dibuat pada jarak satu setengah kali tebal pelat atau tebal panel setempat
1,5 h
dari masing-masing muka kolom
atau kepala kolom yang berada pada sisi yang berlawanan, dimana M
u
adalah momen yang
harus disalurkan, dan
2 1
3 2
1 1
b b
f
+ =
γ 89
3
Untuk momen tak-imbang terhadap sumbu yang sejajar terhadap tepi tumpuan luar, nilai
γ
f
dari persamaan 89 dapat dinaikkan hingga 1,0 selama V
u
pada tumpuan pinggir tidak melebihi
0,75 φV
c
atau pada tumpuan sudut tidak melebihi 0,5
φV
c
. Untuk momen tak-imbang pada tumpuan dalam dan untuk momen tak-imbang terhadap sumbu yang tegak lurus
terhadap tepi tumpuan luar, nilai γ
f
dari persamaan 89 dapat dinaikkan sebesar 25 selama
SNI 03 – 2847– 2002
143 dari 278
V
u
pada tumpuan tersebut tidak melebihi 0,4
φV
c
. Rasio tulangan, ρ
, pada daerah lebar efektif pelat yang didefinisikan pada 15.532 tidak boleh lebih besar daripada
0,375
ρ
b
. Nilai γ
f
tidak boleh dimodifikasi pada sistem pelat prategang.
4
Pemusatan tulangan di daerah kolom dengan memperkecil spasi tulangan atau menambah tulangan dapat digunakan untuk memikul momen pada lebar efektif pelat yang
ditentukan pada 15.532.
4
Perencanaan penyaluran beban dari pelat ke kolom dan dinding pemikul melalui geser dan torsi harus memenuhi ketentuan pasal 13.
15.6 Cara perencanaan