Diafragma dan rangka batang struktural

SNI - 03 - 2847 - 2002 224 dari 278

23.7 Diafragma dan rangka batang struktural

1 Ruang lingkup Lantai dan pelat atap yang berfungsi sebagai diafragma struktural yang menyalurkan gaya- gaya akibat beban gempa harus direncanakan sesuai dengan pasal ini. Pasal ini juga berlaku untuk perencanaan penyokong, pengikat, batang tepi, dan komponen kolektor, serta rangka batang yang berfungsi sebagai bagian dari struktur pemikul beban gempa. 2 Pelat diafragma dengan penutup komposit cor setempat Pelat penutup komposit cor setempat di atas lantai atau atap pracetak dapat digunakan sebagai diafragma struktural selama penutup cor setempat ditulangi dan sambungan- sambungannya didetailkan untuk dapat menyalurkan gaya-gaya kepada batang-batang tepi, komponen-komponen kolektor, dan sistem pemikul beban lateral. Permukaan beton yang telah mengeras sebelumnya harus bersih dan bebas dari serpihan, dan secara sengaja dikasarkan sebelum pengecoran setempat penutup komposit dilakukan. 3 Diafragma dari penutup cor setempat Penutup tak komposit yang dicor setempat di atas lantai atau atap pracetak dapat digunakan sebagai diafragma struktural selama penutup tersebut yang bekerja secara individual direncanakan terhadap gaya-gaya yang bekerja. 4 Tebal minimum diafragma Diafragma beton dan pelat penutup komposit yang berfungsi sebagai diafragma yang menyalurkan gaya-gaya gempa tidak boleh memiliki tebal kurang daripada 50 mm. Pelat penutup yang dicor di atas lantai atau atap pracetak dan bersifat tak komposit yang berfungsi sebagai diafragma yang menyalurkan gaya-gaya gempa tidak boleh memiliki tebal kurang daripada 65 mm. 5 Tulangan 1 Rasio tulangan minimum untuk diafragma struktural harus sesuai 9.12. Spasi tulangan dalam masing-masing arah pada lantai atau atap beton bertulang tidak boleh melebihi 500 mm. Bila jaring kawat las digunakan sebagai tulangan pembagi untuk memikul geser pada pelat penutup yang dicor di atas lantai atau atap pracetak maka, spasi pusat-ke-pusat tulangan yang searah dengan bentang komponen pracetak tidak boleh kurang daripada 250 mm. Tulangan geser harus menerus dan terbagi merata pada bidang geser. 2 Kabel prategang dengan lekatan yang digunakan sebagai tulangan utama pada batang tepi diafragma atau komponen kolektor harus direncanakan demikian sehingga tegangan akibat gaya-gaya gempa tidak melebihi 400 MPa. Prategang akibat kabel prategang tanpa SNI - 03 - 2847 - 2002 225 dari 278 lekatan untuk memikul gaya-gaya pada diafragma dapat diizinkan selama ada penyaluran gaya yang sempurna. 3 Rangka batang struktural, penyokong, pengikat batang tepi, dan komponen kolektor dengan tegangan tekan melebihi 0,2 c f harus diberi tulangan transversal sesuai 23.441 sampai dengan 21.443 di sepanjang bentangnya. Tulangan tersebut dapat dihentikan pada tempat dimana tegangan-tekannya kurang daripada 0,15 c f . Tegangan-tegangan tersebut harus dihitung untuk beban-beban terfaktor dengan menggunakan hubungan tegangan-regangan elastis linier dan sifat-sifat penampang bruto. 4 Semua tulangan menerus pada diafragma, rangka batang, penyokong, pengikat, batang tepi, dan komponen kolektor harus diangkur atau disambung lewat sesuai ketentuan tulangan tarik pada 23.54. 5 Sambungan tipe 2 harus digunakan pada sambungan mekanis yang menyalurkan gaya- gaya antara diafragma dan komponen vertikal sistem pemikul beban lateral. 6 Gaya-gaya rencana Beban-beban gempa rencana pada diafragma struktural harus ditentukan berdasarkan analisis beban lateral sesuai dengan kombinasi pembebanan yang berlaku. 7 Kuat geser 1 Kuat geser nominal, V n , diafragma struktural tidak boleh melampaui, ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ + ′ = y n c cv n f f A V ρ 6 130 2 Kuat geser nominal, V n , pelat penutup komposit atau pelat penutup pelat tak komposit yang dicor di atas lantai atau atap pracetak yang berfungsi sebagai difragma struktural tidak boleh melampaui, y n cv n f A V ρ = dimana A cv dihitung berdasarkan tebal penutup di atas pelat pracetak. Tulangan geser yang diperlukan harus tersebar merata pada kedua arah. 3 Kuat geser nominal, V n , tidak boleh melampaui 23 A cv c f dimana A cv adalah luas penampang bruto diafragma. 8 Komponen batas diafragma struktural 1 Komponen batas diafragma struktural harus direncanakan untuk memikul gaya aksial terfaktor yang bekerja dalam bidang diafragma ditambah dengan gaya yang diperoleh dari SNI - 03 - 2847 - 2002 226 dari 278 momen terfaktor pada penampang yang ditinjau dibagi dengan jarak antara kedua komponen batas pada penampang tersebut. 2 Sambungan tulangan tarik pada batang tepi dan komponen kolektor pada diafragma harus dapat mengembangkan kuat leleh tulangan yang disambung. Sambungan mekanis dan las harus sesuai 23.26 dan 23.27. 3 Tulangan untuk batang tepi dan komponen kolektor pada sambungan dan daerah pengangkuran harus memenuhi salah satu ketentuan berikut ini, a Spasi minimum sejarak tiga kali diameter tulangan, tapi tidak lebih kecil daripada 40 mm, dan tebal selimut minimum sebesar 2,5 kali diameter tulangan longitudinal tapi tidak lebih kecil daripada 50 mm; atau b Tulangan transversal sesuai 13.553, kecuali yang dipersyaratkan 23.753. 9 Siar pelaksanaan Semua siar pelaksanaan pada diafragma harus sesuai 8.4 dan semua bidang kontak harus diperkasar sesuai 13.79.

23.8 Fondasi