Sengkang pengikat untuk geser horizontal Lingkup Umum

SNI - 03 - 2847 - 2002 173 dari 278 kekasaran penuh dengan amplitudo kira-kira 5 mm, maka kuat geser V nh dapat diambil sama dengan d b f , , v y v λ ρ 6 8 1 + , tetapi tidak lebih besar daripada 3,5b v d dalam Newton. Nilai λ dapat diambil sesuai dengan 13.743. 4 Apabila gaya geser terfaktor V u pada penampang yang ditinjau melebihi φ 3,5b v

d, maka

perencanaan untuk geser horizontal harus dilakukan sesuai dengan 13.74. 5 Dalam menentukan kuat geser horizontal nominal pada permukaan atas elemen struktur beton prategang, d diambil sebagai nilai terbesar dari 0,8h atau jarak dari serat tekan terluar ke titik pusat tulangan tarik pada penampang komposit. 3 Sebagai alternatif terhadap 19.52, geser horizontal dapat ditentukan dengan jalan menghitung perubahan aktual gaya tekan atau gaya tarik di dalam sebarang segmen, dan pengaturan harus dilakukan untuk menyalurkan gaya tersebut sebagai geser horizontal kepada elemen pendukung. Gaya geser horizontal terfaktor tidak boleh melebihi kuat geser horizontal φ V nh yang diberikan dalam 19.521 hingga 19.524, dimana luas bidang kontak A c harus digunakan sebagai pengganti b V d di dalam persamaan-persamaan terkait yang ada pada butir-butir tersebut. 1 Bila sengkang pengikat yang dipasang untuk menahan geser horizontal direncanakan untuk memenuhi 19.53, maka rasio antara luas sengkang pengikat dan spasi pengikat di sepanjang komponen struktur harus merefleksikan distribusi gaya-gaya geser pada komponen struktur tersebut. 4 Bila terdapat tarik pada bidang kontak antara elemen-elemen yang saling dihubungkan, maka penyaluran geser secara kontak hanya boleh digunakan bila dipasang sengkang pengikat minimum sesuai dengan 19.6.

19.6 Sengkang pengikat untuk geser horizontal

1 Bila sengkang pengikat dipasang untuk menyalurkan geser horizontal, maka luas sengkang pengikat tidak boleh kurang daripada luas yang diperlukan oleh 13.553, dan spasi sengkang pengikat tidak boleh melebihi empat kali dimensi terkecil elemen yang didukung, ataupun 600 mm. 2 Sengkang pengikat untuk geser horizontal harus terdiri dari batang atau kawat tulangan tunggal, sengkang berkaki banyak, atau kaki vertikal dari jaring-kawat polos atau ulir. 3 Semua sengkang pengikat harus diangkurkan sepenuhnya ke dalam elemen-elemen yang saling dihubungkan sesuai dengan 14.13. SNI - 03 - 2847 - 2002 174 dari 278 20 Beton prategang

20.1 Lingkup

1 Ketentuan yang tercantum dalam pasal 20 berlaku untuk komponen struktur beton prategang yang menggunakan kawat, strand, atau batang tulangan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk tendon prategang dalam 5.55. 2 Semua ketentuan dalam tata cara ini yang tidak secara khusus dikecualikan, dan tidak bertentangan dengan ketentuan pasal 20, berlaku untuk beton prategang. 3 Beberapa ketentuan berikut ini tidak berlaku untuk beton prategang, kecuali bila dinyatakan lain: 9.65, 10.4, 10.102, 10.103, 10.104, 10.11, 12.32, 12.33, 12.5, 12.6, 12.91, dan 12.92; pasal 15 dan 16.3, 16.5 dan 16.6.

20.2 Umum

1 Komponen struktur beton prategang harus memenuhi ketentuan kekuatan yang ditetapkan dalam tata cara ini. 2 Perencanaan komponen struktur beton prategang harus didasarkan pada kekuatan dan perilaku komponen struktur pada kondisi beban kerja untuk semua tahap pembebanan kritis yang mungkin selama masa layan struktur sejak saat pertama prategang diberikan. 3 Konsentrasi tegangan akibat pemberian prategang harus diperhitungkan dalam perencanaan. 4 Harus diambil suatu langkah pengamanan untuk memperhitungkan pengaruh deformasi elastis dan plastis, lendutan, perubahan panjang dan rotasi akibat prategang pada konstruksi yang berdekatan. Pengaruh suhu dan penyusutan juga harus ikut diperhitungkan. 5 Kemungkinan terjadinya tekuk pada suatu komponen struktur di antara titik-titik dimana terjadi pertemuan antara beton dan tendon prategang dan tekuk pada bagian badan dan sayap penampang yang tipis harus diperhitungkan. 6 Dalam menghitung sifat penampang sebelum terjadinya lekatan tendon prategang, pengaruh pengurangan luas penampang akibat adanya lubang selongsong harus diperhitungkan. SNI - 03 - 2847 - 2002 175 dari 278 d h d p d A’ A ps A s M + b 7 Adapun skema penampang yang digunakan pada tata cara ini adalah sebagai berikut: Gambar 35 Skema penampang

20.3 Asumsi perencanaan