Sambungan tulangan - Umum Sambungan batang dan kawat ulir dalam kondisi tarik

SNI - 03 - 2847 - 2002 130 dari 278 3 Setiap bengkokan di antara ujung-ujung yang diangkur pada bagian yang menerus dari sengkang U-sederhana atau U-banyak harus melingkupi satu batang tulangan longitudinal. 4 Batang tulangan memanjang yang dibengkokkan agar berfungsi sebagai tulangan geser, jika diteruskan ke daerah tarik, harus dibuat menerus dengan tulangan longitudinal dan bila diteruskan ke daerah tekan, harus dijangkarkan melewati tengah tinggi d2 sejauh panjang penyaluran yang disyaratkan pada 14.2, untuk bagian f y yang diperlukan untuk memenuhi persamaan 60. 5 Pasangan sengkang U atau sengkang ikat yang ditempatkan sedemikian hingga membentuk suatu unit yang tertutup dapat dianggap tersambung dengan baik apabila panjang sambungan lewatannya adalah 1,3 l d . Pada komponen struktur yang tingginya tidak kurang dari 500 mm, sambungan demikian dengan A b f y tidak lebih dari 40 kN pada tiap kakinya dapat dianggap cukup memadai bila kaki-kaki sengkang tersebut terpasang memenuhi seluruh tinggi komponen struktur.

14.14 Sambungan tulangan - Umum

1 Sambungan tulangan harus dibuat sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan atau diizinkan pada gambar rencana, atau dalam persyaratan teknis, atau sesuai dengan persetujuan perencanaan struktur. 2 Sambungan lewatan 1 Sambungan lewatan tidak boleh digunakan pada batang-batang tulangan yang lebih besar dari D-36 kecuali untuk keadaan seperti yang diatur pada 14.162 dan 17.823. 2 Sambungan lewatan batang-batang dalam bundel tulangan harus didasarkan pada sambungan lewatan yang diperlukan untuk masing-masing batang dalam bundel tersebut, yang diperbesar sesuai dengan 14.4. Masing-masing sambungan lewatan batang dalam bundel tulangan tidak boleh saling tumpang tindih. Bundel tulangan sebagai satu kesatuan tidak boleh disambung lewatkan. 3 Pada komponen struktur lentur, batang-batang tulangan yang disambung dengan menggunakan sambungan lewatan nonkontak harus diatur agar spasinya dalam arah transversal tidak lebih dari seperlima panjang sambungan lewatan yang diperlukan dan tidak lebih dari 150 mm. 3 Sambungan mekanis dan sambungan las 1 Sambungan mekanis dan sambungan las boleh digunakan. SNI - 03 - 2847 - 2002 131 dari 278 2 Suatu sambungan mekanis penuh harus mampu mengembangkan kuat tarik atau tekannya, sesuai dengan yang diperlukan, paling tidak sebesar 125 kuat leleh batang yang disambung. 3 Semua pekerjaan las harus memenuhi standar yang berlaku, kecuali bila ditentukan lain dalam tata cara ini. 4 Suatu sambungan las penuh harus mampu mengembangkan kekuatan paling tidak sebesar 125 kuat leleh batang yang disambung. 5 Sambungan mekanis dan sambungan las yang tidak memenuhi ketentuan 14.1432 atau 14.1434 hanya diperbolehkan untuk batang D-16 atau yang lebih kecil dan harus sesuai dengan ketentuan 14.154.

14.15 Sambungan batang dan kawat ulir dalam kondisi tarik

1 Panjang minimum sambungan lewatan tarik harus diambil berdasarkan persyaratan kelas yang sesuai tetapi tidak kurang dari 300 mm. Ketentuan masing-masing kelas sambungan tersebut adalah: Sambungan kelas A ............................................................................ 1,0 l d Sambungan kelas B ............................................................................ 1,3 l d dimana l d adalah panjang penyaluran tarik untuk kuat leleh y f yang sesuai dengan 14.2, tanpa diberi faktor modifikasi berdasarkan 14.25. 2 Sambungan lewatan tulangan ulir dan kawat ulir dalam kondisi tarik harus menggunakan sambungan Kelas B dengan perkecualian sambungan Kelas A diperbolehkan apabila: a luas tulangan terpasang paling sedikit dua kali dari yang dibutuhkan berdasarkan analisis pada keseluruhan panjang sambungan, dan b paling banyak hanya setengah dari keseluruhan tulangan disambung di dalam daerah panjang lewatan perlu Tabel 12. 3 Sambungan mekanis atau sambungan las yang digunakan pada kondisi dimana luas tulangan terpasang kurang dari dua kali luas yang diperlukan berdasarkan analisis harus memenuhi ketentuan 14.1432 atau 14.1434. SNI - 03 - 2847 - 2002 132 dari 278 Gambar 24 Spasi bersih antara batang-batang yang disambung Tabel 12 Panjang lewatan tarik perlu terpasang s s A A Persentase maksimum A s yang disambung di dalam daerah panjang lewatan perlu 50 100 ≥ 2 Kelas A Kelas B 2 Kelas B Kelas B 4 Sambungan mekanis atau sambungan las yang tidak memenuhi persyaratan 14.1432 atau 14.1434 diperbolehkan untuk batang D-16 atau lebih kecil apabila luas tulangan terpasang tidak kurang dari dua kali luas perlu berdasarkan analisis, dan memenuhi persyaratan-persyaratan berikut: 1 Sambungan harus ditempatkan berselang seling dengan jarak paling tidak 600 mm dan sedemikian hingga setiap irisan penampang dapat mengembangkan paling tidak dua kali spasi bersih tulangan kolom atas tulangan kolom bawah a x x b SNI - 03 - 2847 - 2002 133 dari 278 gaya tarik yang dihitung pada irisan penampang tersebut tetapi tidak kurang dari 140 MPa untuk luas tulangan total terpasang. 2 Dalam menghitung besarnya gaya tarik yang terjadi pada setiap irisan penampang, tulangan yang disambung boleh dianggap mempunyai kekuatan yang sama dengan kuat sambungan yang disyaratkan. Tulangan yang tidak disambung harus dianggap mempunyai kekuatan sebesar bagian dari f y yang besarnya ditentukan oleh rasio panjang penyaluran aktual yang terpasang terhadap l d yang diperlukan untuk mengembangkan kuat leleh f y yang disyaratkan. 5 Sambungan pada “komponen struktur pengikat tarik” harus dibuat dengan sambungan mekanis penuh atau sambungan las penuh berdasarkan 14.1432 atau 14.1434 dan sambungan pada batang yang bersebelahan harus ditempatkan berselang seling dengan jarak paling tidak 750 mm.

14.16 Sambungan batang ulir dalam kondisi tekan