SNI - 03 - 2847 - 2002
124 dari 278
14.9 Penyaluran strand prategang
1
Strand pratarik yang terdiri dari tiga atau tujuh kawat harus ditanam di luar daerah penampang kritis dengan suatu panjang penyaluran, dalam milimeter, tidak kurang dari
b se
ps b
se d
d f
f d
f
− +
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
=
7 1
3 7
1
l
dengan d
b
adalah diameter strand dalam milimeter, dan f
ps
serta f
se
dinyatakan dalam MPa. 1 Panjang penanaman yang kurang dari panjang penyaluran diperbolehkan pada
penampang komponen struktur selama tegangan strand rencana pada penampang tersebut tidak melebihi nilai yang diperoleh dari hubungan bilinier yang didefinisikan pada persamaan
di atas.
2
Pembatasan investigasi hanya pada penampang-penampang yang berada paling dekat dengan ujung komponen struktur yang harus mengembangkan kuat rencana penuh pada
saat menahan beban terfaktor yang ditentukan diperbolehkan.
3
Pada keadaan dimana lekatan dari suatu strand tidak menerus hingga ujung komponen struktur, dan dimana dalam perencanaan akibat beban kerja terdapat kondisi tarik pada
daerah yang pada awalnya terlebih dahulu mengalami tekan seperti halnya yang diizinkan dalam 20.42, maka panjang penyaluran yang ditentukan dalam 14.91 harus dikalikan 2.
14.10 Penyaluran tulangan lentur - Umum
1
Tulangan tarik dapat dikembangkan kemampuannya dengan membengkokkan tulangan tersebut ke arah badan penampang yang akan dijangkari atau dibuat menerus dengan
tulangan pada muka yang berlawanan dari komponen struktur tersebut.
2
Penampang kritis untuk penyaluran tulangan di dalam komponen struktur lentur terletak pada lokasi-lokasi yang mempunyai kondisi tegangan maksimum dan pada lokasi-lokasi di
sepanjang bentang dimana tulangan yang berdekatan dengannya diputus atau dibengkokkan. Ketentuan 14.113 harus dipenuhi.
3
Tulangan harus diteruskan melampaui titik dimana tulangan tersebut tidak diperlukan lagi untuk menahan lentur untuk suatu jarak yang sama dengan tinggi efektif komponen
struktur dan tidak kurang dari 12d
b
, kecuali pada daerah tumpuan balok sederhana dan pada daerah ujung bebas kantilever.
SNI - 03 - 2847 - 2002
125 dari 278
4
Tulangan yang menerus harus mempunyai suatu panjang penanaman sejauh tidak kurang dari panjang penyaluran
l
d
, diukur dari lokasi dimana tulangan tarik yang
dibengkokkan atau diputus sudah tidak diperlukan lagi untuk menahan lentur.
5
Tulangan lentur tidak boleh diputus di daerah tarik kecuali bila salah satu dari ketentuan berikut dipenuhi:
1
Gaya geser terfaktor pada titik pemutusan tulangan tidak melebihi dua pertiga dari kuat geser rencana,
n
V
φ .
2
Pada setiap pemutusan batang tulangan atau kawat, disediakan suatu luas sengkang tambahan di samping sengkang yang diperlukan untuk menahan geser dan puntir, yang
dipasang di sepanjang tiga perempat tinggi efektif komponen struktur diukur dari titik pemutusan tulangan tersebut. Luas sengkang tambahan
A
V
tidak boleh kurang dari
0,4b
w
sf
y
. Spasi s tidak boleh lebih dari d8
β
b
dimana
β
b
adalah rasio dari luas tulangan yang diputus terhadap luas tulangan tarik total pada penampang tersebut.
3
Untuk batang D-36 dan yang lebih kecil, tulangan yang menerus mempunyai luas dua kali luas tulangan lentur yang diperlukan pada titik pemutusan tulangan dan geser
terfaktornya tidak melampaui tiga perempat dari kuat geser rencana,
n
V
φ
. 6 Untuk keadaan dimana tegangan pada tulangan tarik daIam komponen struktur lentur
tidak langsung proporsional dengan momen, misalnya pada: fondasi telapak yang miring, yang berundak, atau yang tebalnya bervariasi secara linier; korbel Gambar 20; komponen
struktur lentur tinggi; atau pada komponen struktur dimana tulangan tarik tidak sejajar dengan bidang tekan, maka tulangan tarik tersebut perlu diangkur. Lihat 14.114 dan
14.124 untuk komponen lentur tinggi.
Gambar 20 Elemen struktur yang sangat bergantung pada angkur ujung
P
l
dh
d
Kait standar 90 °
atau 180 °
l
d
SNI - 03 - 2847 - 2002
126 dari 278
14.11 Penyaluran tulangan momen positif