SNI - 03 - 2847 - 2002
240 dari 278
a Aksi balok untuk fondasi telapak, dengan penampang kritis yang menjangkau dalam bidang yang melalui seluruh lebar fondasi telapak dan berada pada jarak
h dari muka daerah
beban terpusat atau daerah reaksi. Untuk kondisi ini, fondasi telapak harus direncanakan sesuai dengan persamaan 139.
b Aksi dua-arah untuk fondasi telapak, dengan penampang kritis yang tegak lurus terhadap bidang fondasi telapak dan terletak sedemikian hingga keliling
b
o
adalah minimum, tapi tidak perlu lebih dekat daripada
h2 terhadap keliling daerah beban terpusat atau daerah
reaksi. Untuk kondisi ini, fondasi telapak harus direncanakan sesuai dengan persamaan 140. 7 Kolom
atau pedestal beton polos yang berbentuk lingkaran atau segi banyak beraturan
boleh diperlakukan sebagai penampang persegi dengan luas yang sama, yang digunakan untuk menentukan letak penampang kritis bagi momen dan geser.
8 Beban tumpuan terfaktor pada beton di permukaan bidang kontak antara komponen yang mendukung dan yang didukung tidak boleh melampaui kuat tumpu rencana untuk
masing-masing permukaan sebagaimana yang ditentukan pada 24.55.
24.8 Pedestal
1 Pedestal beton polos harus direncanakan terhadap beban vertikal, beban lateral, dan beban lain yang bekerja padanya.
2 Rasio tinggi bebas terhadap dimensi lateral terkecil rata-rata dari pedestal beton polos tidak boleh melampaui 3.
3 Beban aksial terfaktor maksimum yang bekerja pada pedestal beton polos tidak boleh melebihi kuat tumpu rencana yang ditentukan pada 24.55.
24.9 Komponen struktur pracetak
1 Perencanaan komponen beton polos pracetak harus mempertimbangkan semua kondisi pembebanan mulai dari saat fabrikasi awal hingga selesainya pelaksanaan struktur,
termasuk pembongkaran cetakan, penyimpanan, pengangkutan, dan ereksi. 2 Batasan 24.2 tidak hanya berlaku pada komponen struktur beton polos pracetak pada
kondisi akhir tetapi juga berlaku pada saat fabrikasi, pengangkutan, dan ereksi. 3 Komponen-komponen struktur pracetak harus disambung secara aman untuk menyalur-
kan gaya-gaya lateral ke sistem struktur yang mampu menahan gaya-gaya tersebut.
SNI - 03 - 2847 - 2002
241 dari 278
4 Komponen-komponen struktur pracetak harus diikat dan ditopang secukupnya selama ereksi untuk menjamin tercapainya kedudukan yang tepat dan integritas struktur hingga
sambungan yang permanen selesai dipasang.
24.10 Beton polos pada struktur tahan gempa
1 Struktur yang direncanakan terhadap gaya yang ditimbulkan oleh gempa di wilayah gempa dengan resiko tinggi atau yang dimaksudkan untuk memiliki kinerja gempa yang
tinggi tidak boleh menggunakan komponen struktur fondasi dari beton polos struktural, kecuali berikut ini:
a Untuk pemukiman satu dan dua keluarga yang terpisah, bertingkat tiga atau lebih rendah dan dibuat dengan dinding penumpu pakai stud, fondasi telapak beton polos tanpa
tulangan memanjang yang menahan dinding dan fondasi telapak beton polos yang terisolir yang menyangga kolom atau pedestal boleh digunakan.
b Untuk semua struktur lain, fondasi telapak dari beton polos yang menahan dinding pasangan bertulang atau dinding beton bertulang cor setempat boleh digunakan asalkan
fondasi telapak diperkuat oleh tulangan memanjang yang terdiri dari tidak kurang dari dua batang tulangan yang menerus. Tulangan tidak boleh lebih kecil dari D-13 dan harus
memiliki luas total tidak kurang dari 0,002 kali luas penampang melintang kotor dari fondasi telapak. Kontinuitas tulangan harus terjaga di daerah sudut dan di persimpangan.
c Untuk pemukiman satu atau dua keluarga yang terpisah, bertingkat tiga atau lebih rendah dan dibuat dengan dinding penumpu pakai stud, fondasi atau dinding besmen beton
polos boleh digunakan asalkan tebal dinding tidak kurang dari 190 mm dan tidak menahan urugan yang lebih dari 1,2 m.
SNI - 03 - 2847 - 2002
242 dari 278
25 Metode desain
alternatif 25.1 Ruang
lingkup
1
Komponen struktur beton bertulang non-prategang boleh direncanakan berdasarkan beban kerja tanpa faktor beban dan tegangan izin sesuai dengan ketentuan pasal 25.
2
Perencanaan komponen struktur yang tidak tercakup dalam pasal 25 harus mengguna- kan ketentuan yang sesuai dari peraturan ini.
3
Seluruh ketentuan untuk beton non-prategang yang berlaku dalam tata cara ini, kecuali 10.4, berlaku pula untuk komponen struktur yang didesain dengan Metode desain alternatif.
4
Komponen struktur lentur harus memenuhi ketentuan untuk kontrol lendutan - dalam 11.5 dan ketentuan 12.4 hingga 12.7 dari tata cara ini.
25.2 Umum