SNI - 03 - 2847 - 2002
226 dari 278
momen terfaktor pada penampang yang ditinjau dibagi dengan jarak antara kedua komponen batas pada penampang tersebut.
2
Sambungan tulangan tarik pada batang tepi dan komponen kolektor pada diafragma harus dapat mengembangkan kuat leleh tulangan yang disambung. Sambungan mekanis
dan las harus sesuai 23.26 dan 23.27.
3
Tulangan untuk batang tepi dan komponen kolektor pada sambungan dan daerah pengangkuran harus memenuhi salah satu ketentuan berikut ini,
a Spasi minimum sejarak tiga kali diameter tulangan, tapi tidak lebih kecil daripada 40 mm, dan tebal selimut minimum sebesar 2,5 kali diameter tulangan longitudinal tapi tidak lebih
kecil daripada 50 mm; atau b Tulangan transversal sesuai 13.553, kecuali yang dipersyaratkan 23.753.
9
Siar pelaksanaan Semua siar pelaksanaan pada diafragma harus sesuai 8.4 dan semua bidang kontak harus
diperkasar sesuai 13.79.
23.8 Fondasi
1
Ruang lingkup 1 Fondasi yang memikul beban-beban gempa atau yang menyalurkan beban-beban
gempa antara struktur dan lapisan tanah di bawahnya harus sesuai 23.8 dan ketentuan- ketentuan lainnya dalam tata cara ini.
2
Ketentuan-ketentuan pada pasal ini untuk pancang, tiang bor, caisson, dan pelat di atas tanah harus dipenuhi di samping ketentuan-ketentuan perencanaan dan pelaksanaan
lainnya.
2
Fondasi telapak, pelat dan poer
1
Tulangan longitudinal kolom dan dinding struktural yang menyalurkan beban-beban gempa harus ditanamkan secara penuh ke dalam fondasi telapak, pelat, atau poer.
2
Kolom yang direncanakan dengan anggapan jepit pada perletakannya harus sesuai 23.821 dan, bila diperlukan kait, tulangan lentur harus diberikan kait 90
o
di dasar fondasi dengan ujung kaitnya mengarah ke pusat kolom.
3
Kolom atau komponen batas dari dinding struktural khusus yang berada di daerah setengah tebal fondasi dari tepi fondasi harus diberi tulangan transversal sesuai 23.44
yang dipasang di bawah tepi atas fondasi. Tulangan ini harus masuk ke dalam fondasi sejauh suatu nilai yang tidak kurang daripada nilai terkecil dari ketebalan fondasi telapak,
pelat, atau poer, atau panjang penanaman tarik tulangan longitudinal terbesar.
SNI - 03 - 2847 - 2002
227 dari 278
4
Bila beban-beban gempa menyebabkan gaya angkat uplift pada komponen batas dinding struktural khusus atau kolom-kolom maka tulangan lentur harus diadakan pada sisi
atas fondasi telapak, pelat, atau poer untuk memikul beban-beban yang berasal dari kombinasi beban rencana, dan tidak boleh lebih kecil daripada ketentuan 12.5.
3 Balok dan pelat di atas tanah 1 Balok-balok di atas tanah yang direncanakan sebagai pengikat horizontal antar poer
atau fondasi telapak harus memiliki tulangan longitudinal yang menerus yang ditanamkan melewati kolom-kolom yang ditumpu atau diangkur ke dalam poer atau fondasi telapak pada
setiap titik pemberhentian. 2 Balok-balok di atas tanah yang direncanakan sebagai pengikat horizontal antar poer
atau fondasi telapak harus direncanakan demikian sehingga ukuran penampang minimumnya sama dengan atau lebih besar dari 120 bentang bersihnya, tapi tidak perlu
lebih besar daripada 450 mm. Sengkang tertutup harus dipasang dengan spasi tidak lebih besar daripada setengah dimensi terkecil penampang, tapi tidak boleh lebih besar daripada
300 mm. 3 Balok di atas tanah dan balok-balok yang merupakan bagian fondasi pelat yang memikul
lentur dari kolom yang memikul beban-beban gempa harus sesuai 23.3. 4 Pelat di atas tanah yang mendukung dinding atau kolom yang memikul beban gempa
harus direncanakan sebagai diafragma struktural sesuai dengan 23.7. Gambar perencanaan harus secara jelas menyatakan bahwa pelat di atas tanah tersebut adalah diafragma
struktural dan merupakan bagian dari sistem pemikul beban gempa.
4
Pancang, tiang bor, dan caisson 1 Ketentuan 23.84 berlaku untuk pancang, tiang bor, dan caisson beton bertulang yang
mendukung struktur tahan gempa. 2 Pancang, tiang bor, dan caisson yang menahan beban tarik harus memiliki tulangan
tarik yang menerus di sepanjang bagian yang memikul gaya tarik tersebut. Tulangan longitudinal tersebut harus didetailkan untuk menyalurkan gaya tarik di dalam poer kepada
komponen struktur yang didukungnya. 3 Bila gaya tarik yang diakibatkan beban gempa disalurkan antara poer atau fondasi
telapak dan tiang pancang pracetak dengan menggunakan tulangan yang diinjeksi atau dipasang belakangan pada kepala pancang, maka harus dapat dibuktikan secara
eksperimen bahwa bahan sistem injeksi tersebut dapat menyalurkan 125 kuat leleh tulangan yang digunakan.
4 Pancang, tiang bor, atau caisson harus memiliki tulangan transversal sesuai 23.44 pada lokasi-lokasi berikut ini.
SNI - 03 - 2847 - 2002
228 dari 278
a Pada bagian ujung atas elemen struktur sejarak minimal lima kali dimensi penampang, tapi tidak kurang daripada 2 m di bawah sisi bawah poer.
b Disepanjang tinggi bebas ditambah ketentuan pada 23.844a untuk bagian elemen struktur di dalam tanah atau di udara dan di dalam air yang tidak mampu memberikan
kekangan lateral. 5 Untuk pancang pracetak beton bertulang, tulangan transversal yang disediakan harus
memperhitungkan variasi pada elevasi ujung tiang. 6 Pancang, tiang bor, atau caisson beton bertulang pada fondasi yang mendukung satu
atau dua lantai bangunan dengan konstruksi dinding pemikul tidak harus memenuhi ketentuan tulangan tranversal pada 23.844 dan 23.845.
7 Poer dengan pancang miring harus direncanakan untuk memikul seluruh kuat tekan penuh pancang miring yang bekerja sebagai kolom pendek. Kelangsingan pancang miring
harus diperhitungkan untuk bagian tiang yang berada di dalam tanah, atau di dalam air atau di udara bebas yang tidak dapat memberikan kekangan lateral.
23.9 Komponen struktur yang tidak direncanakan untuk memikul beban gempa