Detail tulangan khusus untuk kolom
9.8 Detail tulangan khusus untuk kolom
1 Batang tulangan pada daerah hubungan balok-kolom Batang tulangan longitudinal yang ditekuk pada daerah hubungan balok-kolom harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1 Kemiringan dari bagian tekukan pada batang tulangan tersebut terhadap sumbu kolom tidak boleh melebihi 1:6. 2 Bagian dari batang tulangan yang terletak di atas dan terletak di bawah daerah hubungan balok-kolom harus sejajar dengan sumbu kolom. 3 Kekangan horizontal pada tekukan batang tulangan tersebut harus disediakan oleh ikatan-ikatan lateral, spiral, atau bagian dari konstruksi lantai. Kekangan horizontal tersebut harus direncanakan mampu memikul gaya sebesar 1,5 kali komponen horizontal dari gaya yang bekerja pada bagian tersebut. Ikatan lateral atau spiral, jika digunakan, harus diletakkan tidak lebih dari 150 mm dari titik awal tekukan. 4 Batang tulangan tersebut harus sudah ditekuk sebelum dipasang dalam cetakan. Lihat ketentuan dalam 9.3. 5 Bila penyimpangan lateral muka kolom melebihi 80 mm, maka tulangan longitudinal tidak boleh ditekuk. Dalam hal ini harus disediakan pasak khusus yang disambung lewatkan pada tulangan longitudinal yang berada di dekat sisi muka kolom tersebut. Sambungan lewatan ini harus memenuhi ketentuan pada 14.17. 2 Inti baja. Penyaluran beban dalam struktur inti baja dari komponen struktur tekan komposit harus dilakukan sebagai berikut: 1 Permukaan ujung komponen baja dari struktur inti baja harus diratakan secara cermat untuk memungkinkan penyambungan inti baja secara konsentrik, sehingga pertemuan tersebut mampu berfungsi sebagai sambungan tumpu. 2 Pada sambungan tumpu tersebut di atas, tumpuan hanya dapat dianggap efektif menyalurkan tidak lebih dari 50 gaya tekan total yang bekerja pada komponen inti baja. 3 Penyaluran gaya antara alas kolom dan fondasi telapak harus direncanakan sesuai dengan ketentuan 17.8. 4 Penampang alas kolom struktur baja harus direncanakan mampu menyalurkan beban total dari seluruh komponen struktur komposit ke fondasi tapak; atau penampang alas tersebut boleh juga direncanakan hanya untuk menyalurkan beban dari inti baja saja, asalkan luas beton pada penampang komposit tersebut lebih dari cukup untuk menyalurkan bagian dari beban total yang dipikul oleh penampang beton bertulang ke fondasi telapak sebagai gaya tekan pada beton dan tulangan. SNI - 03 - 2847 - 2002 45 dari 2789.9 Sambungan
Parts
» Standar Nasional Indonesia Beton
» tulangan polos tulangan ulir tulangan spiral zona angkur
» Baja tulangan Standar Nasional Indonesia Beton
» Bahan tambahan Standar Nasional Indonesia Beton
» Rasio air - semen Pengaruh lingkungan Pengaruh lingkungan yang mengandung sulfat
» Perlindungan tulangan terhadap korosi Umum
» Persiapan peralatan dan tempat penyimpanan Pencampuran
» Pengantaran Pengecoran Perawatan beton
» Saluran dan pipa yang ditanam dalam beton
» Siar pelaksanaan Kait standar Diameter bengkokan
» Cara pembengkokan Kondisi permukaan baja tulangan Penempatan tulangan
» Batasan spasi Standar Nasional Indonesia Beton
» Detail tulangan khusus untuk kolom
» Sambungan Tulangan lateral pada komponen struktur tekan
» Penulangan lateral untuk komponen struktur lentur Tulangan susut dan suhu
» Tulangan khusus untuk integritas struktur
» Perencanaan Pembebanan Metode analisis
» Kolom Pengaturan beban hidup Konstruksi balok-T
» Konstruksi pelat rusuk Standar Nasional Indonesia Beton
» Kuat rencana tulangan Kontrol terhadap lendutan
» Umum Asumsi dalam perencanaan
» Prinsip perencanaan Standar Nasional Indonesia Beton
» Dimensi rencana untuk komponen struktur tekan Pembatasan untuk tulangan komponen struktur tekan
» Pengaruh kelangsingan pada komponen struktur tekan Perbesaran momen - Umum
» Perbesaran momen – Rangka portal tak bergoyang Perbesaran momen – Rangka portal bergoyang
» Kuat tumpu Standar Nasional Indonesia Beton
» Beton ringan Kuat geser yang disumbangkan oleh beton untuk komponen struktur non-prategang
» Kuat geser yang disumbangkan beton pada komponen struktur prategang
» Kuat geser yang disumbangkan oleh tulangan geser
» Perencanaan untuk Standar Nasional Indonesia Beton
» Geser-Friksi Standar Nasional Indonesia Beton
» Ketentuan khusus Standar Nasional Indonesia Beton
» Penyaluran momen ke kolom Ketentuan khusus untuk pelat dan fondasi telapak
» Penyaluran batang ulir dan kawat ulir yang berada dalam kondisi tarik
» Angkur mekanis Penyaluran jaring kawat ulir yang berada dalam kondisi tarik
» Penyaluran jaring kawat polos yang berada dalam kondisi tarik Penyaluran strand prategang
» Penyaluran tulangan lentur - Umum
» Penyaluran tulangan momen positif Penyaluran tulangan momen negatif
» Penyaluran tulangan badan Standar Nasional Indonesia Beton
» Sambungan tulangan - Umum Sambungan batang dan kawat ulir dalam kondisi tarik
» Sambungan batang ulir dalam kondisi tekan Ketentuan khusus untuk sambungan pada kolom
» Umum Beberapa definisi Penulangan pelat
» Bukaan pada sistem pelat Cara perencanaan
» Cara perencanaan Standar Nasional Indonesia Beton
» Umum Tulangan minimum Standar Nasional Indonesia Beton
» Perencanaan alternatif untuk dinding langsing
» Lingkup Beban dan Momen pada fondasi telapak
» Geser pada fondasi telapak Penyaluran tulangan dalam fondasi telapak
» Perencanaan sambungan dan tumpuan
» Lingkup Umum Penopangan Kuat geser vertikal
» Kuat geser horizontal dalam Newton. maka
» Sengkang pengikat untuk geser horizontal Lingkup Umum
» Kehilangan prategang Kuat lentur
» Batasan tulangan pada komponen struktur lentur Tulangan non-prategang minimum
» Struktur statis Standar Nasional Indonesia Beton
» 12.92 dan 9.10 untuk kolom atau Sistem pelat
» Perencanaan daerah pengangkuran untuk strand
» Grout Perlindungan untuk tendon prategang
» Pemberian dan pengukuran gaya prategang Angkur dan penyambung coupler
» Analisis dan Standar Nasional Indonesia Beton
» Kuat rencana bahan Tulangan cangkang
» Pelaksanaan konstruksi Evaluasi kekuatan
» Penentuan dimensi struktur dan sifat bahan yang diperlukan Prosedur uji beban
» Kriteria pembebanan Syarat penerimaan maks
» maks maks maks Ketentuan untuk tingkat pembebanan yang lebih rendah Keamanan
» Ketentuan umum Standar Nasional Indonesia Beton
» Komponen struktur lentur pada Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus SRPMK
» Komponen struktur yang menerima kombinasi lentur dan beban aksial pada SRPMK
» Hubungan balok-kolom pada SRPMK
» Dinding struktural beton khusus dan balok perangkai khusus
» Diafragma dan rangka batang struktural
» Fondasi Standar Nasional Indonesia Beton
» Komponen struktur yang tidak direncanakan untuk memikul beban gempa
» Ketentuan-ketentuan untuk Standar Nasional Indonesia Beton
» Batasan Sambungan Metode perencanaan
» Kuat rencana Standar Nasional Indonesia Beton
» Dinding Standar Nasional Indonesia Beton
» Fondasi telapak Standar Nasional Indonesia Beton
» Pedestal Komponen struktur pracetak Beton polos pada struktur tahan gempa
Show more