Fondasi telapak miring atau berundak Kombinasi fondasi telapak dan fondasi pelat penuh Lingkup Umum

SNI - 03 - 2847 - 2002 164 dari 278 4 Bila pada konstruksi yang dicor setempat dipasang suatu sambungan sendi atau pin, maka sambungan tersebut harus memenuhi 17.81 dan 17.83; 3 Dalam konstruksi pracetak, baut jangkar, atau alat sambung mekanis yang sesuai dapat dipasang untuk memenuhi persyaratan 17.81: 1 Sambungan antara kolom atau pedestal pracetak dan komponen penumpu harus memenuhi 18.513a. 2 Sambungan antara dinding pracetak dan komponen penumpu harus memenuhi 18.513b dan 18.513c. 3 Baut angkur dan alat sambung mekanis harus direncanakan untuk mencapai kekuatan rencananya sebelum terjadi keruntuhan pengangkuran atau keruntuhan beton sekeliling.

17.9 Fondasi telapak miring atau berundak

1 Pada fondasi telapak miring atau berundak, sudut kemiringan atau kedalaman dan lokasi undak harus sedemikian hingga persyaratan perencanaan dipenuhi pada setiap penampang lihat 14.106. 2 Pelaksanaan konstruksi fondasi telapak miring atau berundak yang direncanakan sebagai satu kesatuan, harus dapat menjamin agar fondasi tersebut dapat bekerja sebagai satu kesatuan.

17.10 Kombinasi fondasi telapak dan fondasi pelat penuh

1 Fondasi-fondasi telapak yang mendukung lebih dari satu kolom, pedestal, atau dinding kombinasi fondasi telapak atau fondasi pelat penuh harus dirancang untuk memikul beban terfaktor dan reaksi yang diakibatkannya, berdasarkan persyaratan perencanaan yang sesuai dalam tata cara ini. 2 Metode perencanaan langsung pada pasal 15 tidak boleh digunakan untuk merenca- nakan kombinasi fondasi telapak dan fondasi pelat penuh. 3 Distribusi tekanan tanah di bawah kombinasi fondasi telapak atau fondasi pelat penuh harus konsisten dengan sifat tanah, struktur dan prinsip mekanika tanah yang baku. SNI - 03 - 2847 – 2002 165 dari 278 18 Beton pracetak

18.1 Lingkup

Semua persyaratan di dalam tata cara ini yang tidak secara khusus dikecualikan, dan tidak bertentangan dengan pasal 18, berlaku untuk komponen struktur beton pracetak.

18.2 Umum

1 Perencanaan komponen struktur beton pracetak dan sambungannya harus mempertimbangkan semua kondisi pembebanan dan kekangan deformasi mulai dari saat pabrikasi awal, hingga selesainya pelaksanaan struktur, termasuk pembongkaran cetakan, penyimpanan, pengangkutan dan pemasangan. 2 Apabila komponen struktur pracetak dimasukkan ke dalam sistem struktural, maka gaya- gaya dan deformasi yang terjadi di dan dekat sambungan harus diperhitungkan di dalam perencanaan. 3 Toleransi untuk komponen struktur pracetak dan elemen penghubungnya harus dicantumkan dalam spesifikasi. Perencanaan komponen pracetak dan sambungan harus memperhitungkan pengaruh toleransi tersebut. 4 Hal-hal berikut harus ada di dalam dokumen kontrak atau gambar kerja struktur beton pracetak. 1 Detail penulangan, sisipan, dan alat-alat bantu pengangkatan yang diperlukan untuk menahan beban-beban sementara yang timbul selama proses penanganan, penyimpanan, pengangkutan, dan ereksi. 2 Kuat beton perlu pada umur yang ditetapkan, atau pada tahapan-tahapan konstruksi.

18.3 Distribusi gaya-gaya pada komponen-komponen struktur