Kriteria pembebanan Syarat penerimaan maks

SNI - 03 - 2847 - 2002 202 dari 278

22.4 Kriteria pembebanan

1 Bacaan nilai awal untuk setiap respon struktur yang diukur seperti: lendutan, rotasi, regangan, slip, lebar retak harus diperoleh dalam waktu tidak lebih dari satu jam sebelum pengaplikasian tahapan beban pertama. Pengukuran harus dilakukan pada lokasi dimana respon maksimum diharapkan akan terjadi. Pengukuran tambahan harus dilakukan bila diperlukan. 2 Beban uji harus diaplikasikan dalam tidak kurang dari empat tahapan peningkatan beban yang sama. 3 Beban uji merata harus diaplikasikan sedemikian untuk menjamin tercapainya keseragaman distribusi beban pada struktur atau bagian struktur yang diuji. Terjadinya kondisi lengkung dari beban uji harus dihindari. 4 Rangkaian pengukuran respon struktur harus dilakukan pada setiap saat setelah tahapan pembebanan diaplikasikan, dan pada saat beban total telah diaplikasikan pada struktur selama tidak kurang dari 24 jam. 5 Beban uji total harus segera dilepaskan setelah seluruh pengukuran respon yang didefinisikan dalam 22.44 di atas telah dilakukan. 6 Rangkaian pengukuran akhir harus dilakukan pada 24 jam setelah beban uji dilepaskan.

22.5 Syarat penerimaan

1 Bagian struktur yang diuji-beban tidak boleh memperlihatkan tanda-tanda kegagalankeruntuhan. Retak-belah dan pecah pada bagian beton yang tertekan dapat dianggap sebagai indikasi kegagalankeruntuhan. 2 Lendutan maksimum terukur harus memenuhi salah satu dari kondisi berikut: Lendutan maksimum terukur: Δ maks ≤ 2 t l [20 000h] 118 Lendutan permanen terukur: Δ

r,maks

≤ Δ maks 4 119 Bila lendutan maksimum dan lendutan permanen yang terukur tidak memenuhi persamaan 118 dan 119, maka uji-beban dapat diulang. SNI - 03 - 2847 - 2002 203 dari 278 Uji-beban-ulang tidak boleh dilakukan lebih awal dari 72 jam setelah pelepasan beban-uji yang pertama. Bagian dari struktur yang diuji-ulang dianggap memenuhi persyaratan bila sifat pemulihan lendutan memenuhi kondisi berikut: Lendutan permanen Δ

r,maks