Ketentuan umum Standar Nasional Indonesia Beton

SNI - 03 - 2847 - 2002 206 dari 278 Rangka pemikul momen menengah – Suatu sistem rangka yang selain memenuhi ketentuan-ketentuan untuk rangka pemikul momen biasa juga memenuhi ketentuan- ketentuan untuk 23.223 dan 23.10. Rangka pemikul momen khusus – Suatu sistem rangka yang selain memenuhi ketentuan-ketentuan untuk rangka pemikul momen biasa juga memenuhi ketentuan- ketentuan 23.2 sampai dengan 23.5. Strat – Elemen dari diafragma struktural yang berfungsi untuk memberikan kontinuitas di sekeliling bukaan pada diafragma.

23.2 Ketentuan umum

1 Ruang Lingkup 1 Pasal ini memuat ketentuan khusus untuk perencanaan dan pelaksanaan komponen struktur beton bertulang dari suatu struktur, untuk mana gaya rencana, akibat gempa, telah ditentukan berdasarkan disipasi energi pada rentang nonlinier dari respon struktur tersebut. 2 Untuk daerah dengan resiko gempa yang rendah, ketentuan dari pasal 3 hingga pasal 20 tetap berlaku kecuali bila dimodifikasi oleh ketentuan dalam pasal ini. Bila gaya geser dasar ditetapkan berdasarkan anggapan bahwa sistem struktur beton bersifat khusus atau menengah maka ketentuan pada pasal 23 mengenai sistem-sistem tersebut harus dipenuhi. 3 Untuk daerah dengan resiko gempa menengah, harus digunakan sistem rangka pemikul momen khusus atau menengah, atau sistem dinding struktural beton biasa atau khusus untuk memikul gaya-gaya yang diakibatkan oleh gempa. Bila gaya geser dasar ditetapkan berdasarkan anggapan bahwa sistem struktur beton bersifat khusus maka ketentuan pada pasal 23 mengenai sistem tersebut harus dipenuhi. 4 Untuk daerah dengan resiko gempa yang tinggi, harus digunakan sistem rangka pemikul momen khusus, atau sistem dinding struktural beton khusus, dan diafragma serta rangka batang sesuai dengan 23.2 sampai dengan 23.8. Komponen struktur yang tidak direncanakan memikul gaya-gaya yang diakibatkan oleh gempa harus direncanakan sesuai dengan 23.9 5 Sistem struktur beton bertulang yang tidak memenuhi ketentuan pasal 23 boleh digunakan bila dapat ditunjukkan dengan pengujian dan analisis bahwa sistem yang diusulkan akan mempunyai kekuatan dan ketegaran yang minimal sama dengan yang dimiliki oleh struktur beton bertulang monolit setara yang memenuhi ketentuan pasal 23. SNI - 03 - 2847 - 2002 207 dari 278 2 Analisis dan perhitungan proporsi komponen struktur 1 Interaksi dari semua komponen struktur dan non-struktural yang secara nyata mempengaruhi respons linier dan non-linier struktur terhadap gerakan gempa harus ditinjau dalam analisis. 2 Komponen kaku yang bukan merupakan bagian dari sistem pemikul gaya lateral dapat digunakan asalkan pengaruhnya atas respons dari sistem struktur ditinjau dan diperhitungkan dalam perencanaan struktur. Konsekuensi atas keruntuhan dari komponen struktur dan non-struktural yang bukan merupakan bagian dari sistem pemikul gaya lateral juga harus diperhitungkan. 3 Komponen struktur yang berada di bawah dasar struktur yang diperlukan untuk menyalurkan gaya akibat gempa ke fondasi juga harus memenuhi ketentuan pasal 23. 4 Semua komponen struktur yang bukan merupakan bagian dari sistem pemikul gaya lateral harus memenuhi 23.9. 3 Faktor reduksi kekuatan Faktor reduksi kekuatan harus diambil sesuai dengan ketentuan pada 11.34. 4 Beton pada komponen struktur yang merupakan bagian dari sistem pemikul beban gempa 1 Kuat tekan c f beton tidak boleh kurang dari 20 MPa. 2 Kuat tekan beton agregat ringan yang digunakan dalam perencanaan tidak boleh melampaui 30 MPa. Beton agregat ringan dengan kuat tekan rencana yang lebih tinggi boleh digunakan bila dapat dibuktikan dengan pengujian bahwa komponen struktur yang dibuat dari beton agregat ringan tersebut mempunyai kekuatan dan ketegaran yang sama atau lebih dari komponen struktur setara yang dibuat dari beton agregat normal dengan kekuatan yang sama. 5 Tulangan pada komponen struktur yang merupakan bagian dari sistem pemikul beban gempa Tulangan lentur dan aksial yang digunakan dalam komponen struktur dari sistem rangka dan komponen batas dari sistem dinding geser harus memenuhi ketentuan ASTM A 706. Tulangan yang memenuhi ASTM A 615M Mutu 300 MPa dan 400 MPa boleh digunakan dalam komponen struktur di atas bila a kuat leleh aktual berdasarkan pengujian di pabrik tidak melampaui kuat leleh yang ditentukan sebesar lebih dari 120 MPa uji ulang tidak boleh memberikan hasil yang melampaui harga ini sebesar lebih dari 20 MPa, dan b rasio kuat tarik aktual terhadap kuat leleh aktual tidak kurang dari 1,25. SNI - 03 - 2847 - 2002 208 dari 278 6 Tulangan yang disambung dengan sambungan mekanis 1 Sambungan mekanis terdiri dari tipe 1 dan tipe 2 sebagai berikut: a Tipe 1 adalah sambungan mekanis yang sesuai dengan 14.1432; dan, b Tipe 2 adalah sambungan mekanis yang sesuai dengan 14.1432 dan harus lebih kuat daripada tulangan yang disambungkan. 2 Sambungan mekanis tipe 1 tidak boleh diletakkan pada daerah dua kali tinggi komponen struktur dari muka kolom atau balok atau dari penampang dimana pelelehan tulangan dapat terjadi akibat perpindahan lateral inelastis. Sambungan mekanis tipe 2 diizinkan untuk diletakkan dimana saja. 7 Tulangan yang disambung dengan las 1 Tulangan yang disambung dengan las dan memikul gaya-gaya akibat gempa harus sesuai 14.1433 dan tidak boleh diletakkan pada daerah dua kali tinggi komponen struktur dari muka kolom atau balok atau dari penampang dimana pelelehan tulangan dapat terjadi akibat perpindahan lateral inelastis. 2 Pengelasan tulangan sengkang, sengkang ikat, tulangan sisipan, atau elemen lain yang serupa pada tulangan longitudinal yang diperlukan dalam perencanaan tidak diperkenankan.

23.3 Komponen struktur lentur pada Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus SRPMK