Kuat rencana bahan Tulangan cangkang

SNI - 03 - 2847 – 2002 197 dari 278 kekuatan batas, seperti yang tercantum dalam 10.11, atau dengan menggunakan metode perencanaan alternatif, seperti yang tercantum dalam 10.12. 8 Dalam perencanaan, ketidakstabilan struktur cangkang harus dianalisis dan dihindari kemungkinan terjadinya, baik yang bersifat global maupun lokal. 9 Komponen struktur pelengkap harus direncanakan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam tata cara ini. Metode perencanaan yang dipilih untuk merencanakan komponen struktur cangkang berdasarkan ketentuan 21.27 harus juga digunakan untuk merencanakan komponen struktur pelengkap. Dalam analisis, diperbolehkan untuk mengasumsikan bahwa bagian dari cangkang yang lebarnya sama dengan lebar sayap seperti yang ditentukan dalam 10.10 dianggap bekerja sebagai satu kesatuan dengan komponen struktur pelengkap. Dalam bagian cangkang tersebut, tulangan yang tegak lurus terhadap komponen struktur pelengkap haruslah minimum sama dengan jumlah yang diperlukan untuk sayap dari suatu balok-T, berdasarkan 10.105. 10 Perencanaan kekuatan pelat cangkang untuk menahan gaya-gaya membran dan lentur harus didasarkan pada distribusi tegangan dan regangan sebagaimana yang ditentukan berdasarkan analisis elastik atau inelastis. 11 Pada daerah dimana keretakan membran telah diantisipasi, maka kuat tekan nominal yang sejajar dengan arah retak haruslah diambil sebesar 0,4 c f .

21.3 Kuat rencana bahan

1 Kuat tekan beton yang disyaratkan, c f , pada umur 28 hari tidak boleh kurang daripada 20 MPa. 2 Kuat leleh yang disyaratkan, y f , dari tulangan non-prategang tidak boleh melebihi 400 MPa.

21.4 Tulangan cangkang

1 Struktur cangkang harus diberi tulangan yang berfungsi untuk menahan tegangan tarik yang timbul dari aksi membran, menahan tarik akibat lentur dan momen puntir, mengontrol retak susut dan retak suhu dan sebagai tulangan khusus pada daerah batas tepi cangkang, pada daerahbidang yang dibebani dan pada daerah di sekitar bukaan cangkang. SNI - 03 - 2847 – 2002 198 dari 278 2 Tulangan tarik harus dipasang dalam dua arah atau lebih di seluruh bagian cangkang, dan harus diproporsikan sedemikian hingga tahanannya di sebarang arah sama dengan atau lebih besar daripada komponen gaya-gaya dalam yang bekerja pada arah tersebut. Sebagai alternatif, tulangan untuk gaya membran pada cangkang dapat dihitung sebagai tulangan yang diperlukan untuk menahan gaya tarik aksial dan juga gaya tarik akibat geser- friksi yang diperlukan untuk menyalurkan geser di sepanjang sebarang penampang melintang cangkang. Koefisien yang diasumsikan tidak boleh melebihi 1,0 λ dimana λ = 1,0 untuk beton berat normal, 0,85 untuk beton ringan-pasir, dan 0,75 untuk beton ringan-total. 3 Luas tulangan cangkang pada sebarang penampang yang diukur dalam dua arah yang saling tegak lurus tidak boleh kurang daripada luas tulangan susut atau tulangan suhu yang disyaratkan dalam 9.12. 4 Tulangan untuk geser dan momen lentur terhadap sumbu-sumbu dalam bidang cangkang harus dihitung sesuai dengan pasal 12, 13, dan 15. 5 Luas tulangan tarik pada cangkang harus dibatasi sedemikian hingga tulangan tersebut akan leleh terlebih dahulu sebelum terjadinya keruntuhan tekan pada beton atau keruntuhan tekuk pada cangkang. 6 Bila mudah dilaksanakan, tulangan membran dalam daerah yang tegangan tariknya tinggi harus dipasang pada arah gaya membran tarik utama. Bila hal ini tidak praktis, tulangan membran boleh dipasang dalam dua atau lebih arah komponen. 7 Bila arah tulangan bervariasi lebih besar daripada 10 o dari arah gaya membran tarik utama, maka jumlah tulangan harus dievaluasi dan kemungkinan harus ditingkatkan untuk membatasi lebar retak yang mungkin terjadi pada kondisi beban kerja. 8 Bila tegangan membran tarik utama pada seluruh permukaan cangkang sangat bervariasi besarnya maka tulangan yang menahan tarikan total boleh dikonsentrasikan dalam daerah tegangan tarik terbesar asalkan dapat dibuktikan bahwa hal ini memberikan dasar yang aman untuk perencanaan. Walaupun demikian, rasio luas tulangan cangkang, yang didasarkan pada ketebalan total cangkang, di sebarang zona tarik tidak boleh kurang daripada 0,003 5. 9 Tulangan yang diperlukan untuk menahan momen lentur cangkang harus diproporsikan terhadap aksi serentak dari gaya-gaya aksial membran pada lokasi yang sama. Bila untuk menahan momen lentur hanya diperlukan tulangan cangkang pada satu muka, maka jumlah SNI - 03 - 2847 – 2002 199 dari 278 tulangan yang sama harus dipasang di dekat kedua muka cangkang tersebut walaupun analisis tidak memperlihatkan kemungkinan berbaliknya arah momen lentur pada penampang yang ditinjau. 10 Spasi tulangan cangkang dalam segala arah tidak boleh melebihi 500 mm ataupun lima kali ketebalan cangkang. Bila tegangan tarik membran utama yang bekerja pada luas bruto beton melampaui c f φ 3 1 , maka spasi tulangan tidak boleh melebihi tiga kali ketebalan cangkang. 11 Tulangan cangkang pada pertemuan cangkang dan komponen pendukung atau komponen tepi harus diangkurkan ke dalam atau diteruskan melalui komponen struktur tersebut sesuai dengan ketentuan pasal 14, kecuali bahwa dalam hal ini panjang penyaluran minimumnya harus sama dengan 1,2 d l tetapi tidak kurang dari 500 mm. 12 Panjang penyaluran tulangan cangkang pada sambungan lewatan harus mengikuti ketentuan pasal 14, kecuali bahwa dalam hal ini panjang sambungan lewatan minimum untuk batang tarik haruslah 1,2 kali nilai yang ditentukan oleh pasal 14 dan tidak kurang daripada 500 mm. Jumlah sambungan lewatan pada tulangan tarik utama harus diupayakan seminimum mungkin. Bila diperlukan sambungan lewatan, sambungan tersebut harus dipasang berselang sekurang-kurangnya sejarak d l dan jumlah tulangan yang disambung pada sebarang penampang tidak melebihi sepertiga jumlah tulangan total di penampang tersebut.

21.5 Pelaksanaan konstruksi