Penyaluran tulangan momen positif Penyaluran tulangan momen negatif
14.11 Penyaluran tulangan momen positif
1 Paling sedikit sepertiga dari tulangan momen positif pada komponen struktur sederhana dan seperempat dari tulangan momen positif komponen struktur menerus harus diteruskan hingga ke dalam tumpuan. Pada balok, tulangan tersebut harus diteruskan ke dalam tumpuan paling sedikit sejauh 150 mm. 2 Apabila suatu komponen struktur lentur merupakan bagian dari suatu sistem penahan gaya lateral utama, maka tulangan momen positif yang harus diteruskan ke dalam tumpuan berdasarkan 14.111 harus diangkur agar mampu mengembangkan kuat leleh tarik y f pada bagian muka tumpuan. 3 Pada daerah tumpuan sederhana dan titik belok lokasi momen nol, tulangan tarik momen positif harus dibatasi diameternya sedemikian hingga l d yang dihitung untuk y f berdasarkan 14.2 memenuhi persamaan 88; namun, persamaan 88 tersebut tidak perlu dipenuhi untuk tulangan yang diputus setelah melampaui titik pusat tumpuan sederhana dengan menggunakan kait standar atau mengunakan suatu angkur mekanis yang minimal ekuivalen dengan suatu kait standar. a u n d V M l l + ≤ 88 Keterangan: M n adalah kuat momen nominal dengan asumsi bahwa semua tulangan pada penampang yang ditinjau mencapai kuat leleh yang disyaratkan, f y . V u adalah gaya geser terfaktor pada penampang. l a pada suatu tumpuan, nilai l a adalah panjang penanaman yang melampaui pusat tumpuan. l a pada suatu titik belok, nilai l a dibatasi sebagai nilai terbesar antara tinggi efektif komponen struktur dan 12d b . Nilai M n V u boleh dinaikkan sebesar 30 bila ujung tulangan dikekang oleh suatu reaksi tekan. 4 Pada daerah tumpuan sederhana dari suatu komponen struktur lentur tinggi, tulangan tarik momen positif harus diangkurkan agar mampu mengembangkan kuat leleh y f pada muka tumpuan. Pada tumpuan dalam dari komponen struktur lentur tinggi, tulangan tarik momen positif harus menerus atau disambung lewatkan dengan tulangan tarik dari bentang di sebelahnya. SNI - 03 - 2847 - 2002 127 dari 27814.12 Penyaluran tulangan momen negatif
1 Tulangan momen negatif pada suatu komponen struktur menerus, komponen struktur yang terkekang deformasinya, atau komponen struktur kantilever, atau pada sebarang komponen struktur dari suatu rangka kaku, harus diangkur di dalam atau sepanjang komponen struktur pendukung, dengan menggunakan panjang penanaman, kait, atau angkur mekanis Gambar 21. 2 Tulangan momen negatif harus mempunyai suatu panjang penanaman ke dalam bentang seperti diisyaratkan 14.1 dan 14.103. 3 Paling sedikit sepertiga dari jumlah tulangan tarik total yang dipasang untuk momen negatif pada suatu tumpuan harus ditanamkan hingga melewati titik belok sejauh tidak kurang dari nilai terbesar antara tinggi efektif komponen struktur, 12 d b , atau seperenambelas bentang bersih Gambar 21 b. 4 Pada tumpuan dalam dari komponen struktur lentur tinggi, tulangan tarik momen negatif harus menerus dengan tulangan tarik pada bentang disebelahnya. Gambar 21 Penyaluran tulangan momen negatif l dh Kait standar 90 ° atau 180 ° a Pengangkuran untuk kolom luar Paling sedikit 13 A s diperpanjang sejauh nilai terbesar dari d, 12d b , atau l n 16 l d P.I. = titik belok b Pengangkuran ke dalam balok yang bersebelahan SNI - 03 - 2847 - 2002 128 dari 27814.13 Penyaluran tulangan badan
Parts
» Standar Nasional Indonesia Beton
» tulangan polos tulangan ulir tulangan spiral zona angkur
» Baja tulangan Standar Nasional Indonesia Beton
» Bahan tambahan Standar Nasional Indonesia Beton
» Rasio air - semen Pengaruh lingkungan Pengaruh lingkungan yang mengandung sulfat
» Perlindungan tulangan terhadap korosi Umum
» Persiapan peralatan dan tempat penyimpanan Pencampuran
» Pengantaran Pengecoran Perawatan beton
» Saluran dan pipa yang ditanam dalam beton
» Siar pelaksanaan Kait standar Diameter bengkokan
» Cara pembengkokan Kondisi permukaan baja tulangan Penempatan tulangan
» Batasan spasi Standar Nasional Indonesia Beton
» Detail tulangan khusus untuk kolom
» Sambungan Tulangan lateral pada komponen struktur tekan
» Penulangan lateral untuk komponen struktur lentur Tulangan susut dan suhu
» Tulangan khusus untuk integritas struktur
» Perencanaan Pembebanan Metode analisis
» Kolom Pengaturan beban hidup Konstruksi balok-T
» Konstruksi pelat rusuk Standar Nasional Indonesia Beton
» Kuat rencana tulangan Kontrol terhadap lendutan
» Umum Asumsi dalam perencanaan
» Prinsip perencanaan Standar Nasional Indonesia Beton
» Dimensi rencana untuk komponen struktur tekan Pembatasan untuk tulangan komponen struktur tekan
» Pengaruh kelangsingan pada komponen struktur tekan Perbesaran momen - Umum
» Perbesaran momen – Rangka portal tak bergoyang Perbesaran momen – Rangka portal bergoyang
» Kuat tumpu Standar Nasional Indonesia Beton
» Beton ringan Kuat geser yang disumbangkan oleh beton untuk komponen struktur non-prategang
» Kuat geser yang disumbangkan beton pada komponen struktur prategang
» Kuat geser yang disumbangkan oleh tulangan geser
» Perencanaan untuk Standar Nasional Indonesia Beton
» Geser-Friksi Standar Nasional Indonesia Beton
» Ketentuan khusus Standar Nasional Indonesia Beton
» Penyaluran momen ke kolom Ketentuan khusus untuk pelat dan fondasi telapak
» Penyaluran batang ulir dan kawat ulir yang berada dalam kondisi tarik
» Angkur mekanis Penyaluran jaring kawat ulir yang berada dalam kondisi tarik
» Penyaluran jaring kawat polos yang berada dalam kondisi tarik Penyaluran strand prategang
» Penyaluran tulangan lentur - Umum
» Penyaluran tulangan momen positif Penyaluran tulangan momen negatif
» Penyaluran tulangan badan Standar Nasional Indonesia Beton
» Sambungan tulangan - Umum Sambungan batang dan kawat ulir dalam kondisi tarik
» Sambungan batang ulir dalam kondisi tekan Ketentuan khusus untuk sambungan pada kolom
» Umum Beberapa definisi Penulangan pelat
» Bukaan pada sistem pelat Cara perencanaan
» Cara perencanaan Standar Nasional Indonesia Beton
» Umum Tulangan minimum Standar Nasional Indonesia Beton
» Perencanaan alternatif untuk dinding langsing
» Lingkup Beban dan Momen pada fondasi telapak
» Geser pada fondasi telapak Penyaluran tulangan dalam fondasi telapak
» Perencanaan sambungan dan tumpuan
» Lingkup Umum Penopangan Kuat geser vertikal
» Kuat geser horizontal dalam Newton. maka
» Sengkang pengikat untuk geser horizontal Lingkup Umum
» Kehilangan prategang Kuat lentur
» Batasan tulangan pada komponen struktur lentur Tulangan non-prategang minimum
» Struktur statis Standar Nasional Indonesia Beton
» 12.92 dan 9.10 untuk kolom atau Sistem pelat
» Perencanaan daerah pengangkuran untuk strand
» Grout Perlindungan untuk tendon prategang
» Pemberian dan pengukuran gaya prategang Angkur dan penyambung coupler
» Analisis dan Standar Nasional Indonesia Beton
» Kuat rencana bahan Tulangan cangkang
» Pelaksanaan konstruksi Evaluasi kekuatan
» Penentuan dimensi struktur dan sifat bahan yang diperlukan Prosedur uji beban
» Kriteria pembebanan Syarat penerimaan maks
» maks maks maks Ketentuan untuk tingkat pembebanan yang lebih rendah Keamanan
» Ketentuan umum Standar Nasional Indonesia Beton
» Komponen struktur lentur pada Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus SRPMK
» Komponen struktur yang menerima kombinasi lentur dan beban aksial pada SRPMK
» Hubungan balok-kolom pada SRPMK
» Dinding struktural beton khusus dan balok perangkai khusus
» Diafragma dan rangka batang struktural
» Fondasi Standar Nasional Indonesia Beton
» Komponen struktur yang tidak direncanakan untuk memikul beban gempa
» Ketentuan-ketentuan untuk Standar Nasional Indonesia Beton
» Batasan Sambungan Metode perencanaan
» Kuat rencana Standar Nasional Indonesia Beton
» Dinding Standar Nasional Indonesia Beton
» Fondasi telapak Standar Nasional Indonesia Beton
» Pedestal Komponen struktur pracetak Beton polos pada struktur tahan gempa
Show more