123
Minyak kelapa sawit yang dihasilkan oleh PKS selanjutnya dikirimkan ke pelanggan untuk diproses lebih lanjut melalui pelabuhan-pelabuhan pemuatan
yang terdekat dengan lokasi pabrik. Lokasi pelabuhan muat yang ada di Indonesia secara geographis pada umumnya berjarak cukup jauh dari PKS dan memiliki
infrastruktur transportasi yang pada umumnya juga belum memadai dibandingkan dengan konstribusi dari komoditas ini terhadap pendapatan Negara.
Di pelabuhan muat, sebelum MKS tersebut dikapalkan, kadangkala harus disimpan terlebih dahulu dalam tanki-tanki menunggu kedatangan kapal yang
akan memuat ke pelabuhan tujuan. Keterbatasan tanki dan keterbatasan pelabuhan sangat mempengaruhi proses pengiriman dari produk minyak kelapa sawit ini.
Selanjutnya MKS ini dikirimkan ke pelabuhan-pelabuhan tujuan yang membutuhkan komoditas tersebut. Kondisi pelabuhan muat dan pelabuhan tujuan
akan mempengaruhi tipe alat transportasi laut yang digunakan. Semakin kecil volume komoditas yang diangkut tentu saja akan meningkatkan biaya transportasi
dari komoditas MKS. Penjualan komoditas MKS sebagian besar ditujukan untuk pasar ekspor dibandingkan dengan pasar domestik.
4.1.2 Analisis Kebutuhan
Pelaku-pelaku utama atau pihak-pihak yang berkepentingan yang terlibat atau yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan terkait dengan rantai
pasok Agroindustri CPO adalah: 1. Pelaku Agroindustri CPO
2. Penyedia bahan baku TBS 3. Pembeli CPO Konsumen
4. Pemerintah 5. Lembaga Keuangan
Adapun kebutuhan-kebutuhan dari masing-masing pelaku yang
teridentifikasi dalam hal ini adalah seperti yang terlihat pada Tabel 4-1 berikut ini.
124
Tabel 4-1 Kebutuhan-Kebutuhan Para Pihak-Pihak yang Berkepentingan pada Agroindustri CPO
NO STAKEHOLDER
KEBUTUHAN STAKEHOLDER
1 Pelaku Agroindustri CPO
a. Mendapatkan pasokan bahan baku TBS yang berkualitas dengan harga
yang pantas dan dalam jumlah yang cukup.
b. Kontinyuitas supplai bahan baku. c. Kemudahan mendistribusikan produk
ke pelanggan. d. Biaya distribusi produk yang minimal.
e. Harga jual yang bersaing. f. Terpenuhinya permintaan pelanggan.
g. Keuntungan yang layak dari
industrinya. h. Pengembangan usaha
2 Penyedia Bahan Baku
TBS a. Kemudahan dalam mendapatkan
pembeli komoditasnya b. Waktu tempuh menuju pembeli CPO
PKS kurang dari 8 jam. c. Biaya transportasi yang serendah-
rendahnya. d. Harga jual komoditas yang sesuai dan
bersaing e. Memperoleh keuntungan yang layak
3 Pembeli
CPO Konsumen
a. Kemudahan mendapatkan produk CPO b. Harga beli yang sesuai dan bersaing
c. Kualitas CPO yang sesuai. d. Kontinyuitas pasokan.
4 Pemerintah
a. Peningkatan pendapatan daerah b. Peningkatan pajak
c. Mendukung pertumbuhan ekonomi
yang tinggi melalui proyek investasi infrastruktur yang cerdas.
5 Lembaga Keuangan
a. Penyaluran dana yang optimal b. Kelancaran pengembalian kredit
4.1.3 Penyusunan Konseptual Sistem
Konseptual sistem sudah tergambarkan pada identifikasi sistem yang telah dilakukan di awal. Dari identifikasi sistem tersebut diketahui struktur sistem yang
sedang dianalisis. Untuk memperkuat konseptual sistem, dibuat diagram sebab akibat causal loop diagram. Diagram sebab akibat digunakan untuk
menggambarkan keterkaitan antar elemen yang menunjukkan kedinamisan dari
125
sistem. Causal loop yang menggambarkan kondisi industri CPO Indonesia adalah seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4-2.
Gambar 4-2 Causal Loop Sistem Usaha Agroindustri CPO
Gambar 4-2 merupakan gambar causal loop yang terdiri dari elemen- elemen sistem penyusun rantai usaha CPO yang memiliki hubungan timbal balik
antar anggota elemen. Hubungan timbal balik antar elemen dalam causal loop dapat berupa hubungan positif atau negatif. Hubungan positif terjadi jika nilai
suatu elemen mengalami peningkatan maka menyebabkan peningkatan pada nilai elemen yang lainnya, atau jika nilai suatu elemen mengalami penurunan maka
akan menyebabkan nilai elemen yang lain menjadi turun. Sebaliknya causal negatif antara satu elemen dengan elemen yang lain terjadi apabila peningkatan
nilai suatu elemen tertentu akan menyebabkan nilai elemen yang lain turun atau sebaliknya.
Investasi pada sebuah usaha tidak terkecuali pada agroindustri CPO bagaimanpun akan memiliki tujuan utama yaitu untuk memperoleh keuntungan
Pearce dan Robinson, 2011. Investasi ini dapat memiliki sumber pendanaan dari InvestorPengusaha, Perbankan, Lembaga Keuangan Lainnya, Masyarakat untuk